Tuan, maafkan jika kelak kau mesti terbiasa saat aku bersikap manja padamu, dan kau juga harus terbiasa bila kelak aku akan memberikan perhatian yang kadang berlebihan untukmu. Sebagaimana perhatian penuh yang aku dapati dari keluargaku.
Tuan...insyaAllah aku ingin menjadi gardu terdepan yang mendukungmu, menemani berdiri di sampingmu, menggenggam tanganmu erat dalam segenap kalut yang mendera, aku tak mau membiarkanmu berjuang sendiri atas apa yang ingin kau gapai, aku tahu lelahnya berjuang sendiri itu.
Tuan, maafkan jika sifat manja dan kekanakan ku akan membuatmu menjadi risih. Aku berharap kau mampu meluruskan apa yang masih bengkok pada diri ini dengan cara yang lembut dan tak menyisakan luka di hati. Sebab aku sangat halus perasannya. Semoga Allah kuatkan Tuan tuk menjadi imam yang baik bagiku dan bagi anak-anak kita nantinya.
Tuan, bila kelak semesta berkonspirasi untuk menjadikan aku adalah takdir mu, bolehkah aku meminta izin padamu untuk menjadi seorang pendidik?. Sebab apapun pilihan yang akan aku putuskan akan melibatkan ridha seorang suami, ridha lelaki yang menjadi imamku, betapa pentingnya. Bila kau dengan senang hati mengizinkan, aku harap kau tidak cemburu atau marah bila satu waktu aku harus berkutat dengan paper, berlama-lama duduk menghadap layar laptop, menyelesaikan tumpukan tugas mahasiswa, riset, dan menghadiri pertemuan rutin dengan peneliti lain.
Maafkan bila kamu akan mendapati aku yang tengah memegang kepala dengan kedua tangan bertumpu diatas meja, sambil menunduk dengan jidat berkerut, lalu aku menghela nafas panjang sebagai tanda aku sedang butuh dikuatkan. Aku berharap kau memelukku ketika engkau melihatku tertekan. Mungkin saat itu aku baru saja mengalami hari yang dengan tugas yang berat. Namun Tuan, Aku ingin sekuat tenaga menjadikan peran istri dan ibu sebagai prioritas. Tentunya, aku juga manusia biasa yang bisa lelah, bisa sakit, bisa mengeluh, dan bisa terpuruk. Semoga keluasan sabar darimu menjadi pelipur bagiku untuk tetap menjadi seseorang yang bermanfaat bagi sesama. Mohon maafkan lah kelak banyaknya kurangku dalam manajemen waktu. Walau sebenarnya aku berharap dapat melaksanakan peranku sebagai istri dan ibu dengan baik. Kelak waktu yang paling aku cintai adalah durasi jam yang aku habiskan bersamamu dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai istri. Tak dapat dipungkiri, aku lebih suka menjalani peranku sebagai istri dan ibu. Nanti bagiku, kau dan anak-anak akan menjadi taman syurga kecil di dunia ini. Kadang membayangkannya hal ini membuat aku senyum-senyum sendiri :)
Tuan, menjadi pendidik bagiku adalah tentang kontribusi atas pilihan lini ilmu yang telah aku tekuni selama ini. Tentu, aku sangat butuh kerjasama diantara kita untuk berjalan dalam ritme yang setara untuk membendung semua kesulitan kelak. Bila nanti ada kesempatan bagiku untuk melanjutkan studi, bolehkah aku meminta restu dan kelapangan hati darimu ? mungkin aku akan kembali menjadi istri yang tiap malam lembur dengan tugas riset dan tuntutan artikel dengan deadline yang sangat ketat. Maaf jika kau akan mendapatiku dengan mata sayu, berkantung, dan terlihat amat lelah. Semoga disaat kau terbangun dan mengajakku mendirikan sholat malam di tengah ketidaksadarannya, raut wajah lelahnya akan berubah menjadi rona berseri karena sangat bahagia manakala engkau menghiburku dengan bermesraan dengan Rabb kita.
Tuan, aku ingin menjadi madrasah terbaik bagi anak-anak kita, mulai dari menemani dan membimbing mereka belajar pada setiap kegiatan di rumah. Membacakan pada mereka kisah heroik Sang Rasul SAW dan Sahabat ra sebelum mereka terpulas tidur. Kemudian belajar menjadi teman konseling bagi anak-anak, mendengarkan cerita mereka, memberikan nasihat, motivasi, dan murajaah hafalan bersama sambil menggodanya dengan candaan ringan agar mereka tak bosan. Tentunya, Aku juga akan menjadi kepala kebersihan dan kesehatan. mengajarkan mereka dengan mencontohkan kebiasaan-kebiasaan untuk belajar rapi, tertata, dan, bersih. Agar mereka hidup sehat aku agak cerewet agar kesehatanmu dan anak-anak kita terjaga dengan baik. Maaf, kalau nanti aku rada bawel yah.
Tuan, aku akan terus belajar memasak masakan yang kau suka dan sehat demi melihat senyummu, dan melihat kau sehat bugar. Maafkan aku yang rada protektif dengan MSG, sehingga rasa sajianku mungkin amat sederhana. Juga maaf bila setelah menghabiskan makan malam aku akan melarangmu tidur langsung. Aku akan memintamu untuk bersama denganku barang beberapa jam. Untuk murajaah hafalan atau yang lainnya seperti bercerita tentang kisah-kisah para ulama. Sengaja agar kau terhindar dari risiko penyakit yang tidak baik bagi kesehatan mu.
Tuan, jika kamu sepakat aku ingin setiap akhir pekan kita menjadwalkan untuk traveling bersama. Ohya, Tidak lupa, setiap sore hari ataupun malam hari sepulang kita dari kesibukan kita, kita aka berkumpul di ruang keluarga atau beranda rumah. Aku akan menyajika minuman kesukaanmu dan makanan cemilan untuk menemani saat kita berbagi cerita, mendiskusikan ide dan ilmu, atau menghabiskannya dengan candaan gurih. Ya kita, aku, kamu, dan anak-anak kita. :)
Tuan, Jangan gusar anak kita akan kekurangan wawasan, sebagai ibu aku ingin menyerupai Bu gugle bagi mereka, untuk itu kamu mesti membantuku untuk meluaskan khazanah ilmu dan sudut pandang. Jangan pula gusar anak kita akan kekurangan perhatian, sebagai ibu aku akan belajar menjadi pemerhati terbaik bagi anak-anak layaknya pemerhati setiap detak-detik roda dunia yang memiliki sebab-akibat. Ohya, usah pula gusar aku akan melupakanmu dalam menjalani tanggung jawabku, sebab sekuat-kuatnya wanita, kamu yang telah aku tetapkan sebagai teman diskusi terbaik, selimut paling hangat, lengan paling kuat untuk melindungi, jari paling lembut untuk mengusap air mata, serta figur yang paling aku percayakan untuk memimpin bahtera kelurga kita.
Tuan...kelak aku takkan pernah mau berpaling darimu. Perjalanan menua bersamamu akan dipenuhi oleh serangkaian kisah yang tak terlupakan nantinya. Semoga kita dapat saling menemani dalam taat dan istiqamah dengan menyusuri garis usia kita bersama.
😊💝
*Inilah harapan seorang Nona yang masih akan diperjuangkan kelak..semoga bisa jadi remainder 😂
Tidak ada komentar:
Posting Komentar