Sabtu, 01 September 2018

Catatan Pranikah 2

Pantaskan diri, bukan membuat kriteria level tinggi. Sekiranya ini adalah nasihat yang "ngejleb" banget bagi diri ini. Sebab tak perlu menuntut yang sempurna dan mempersulit keadaan dengan batasan kriteria yang diukur dalam kaca mata penilaian dunia dan makhluk. Bukan kah pada diri ini juga tak luput dari banyak kekurangan dan kelemahan?. Maka wahai diri, luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar dalam memantaskan diri hingga waktu terbaik itu tiba. Apabila ridho Allah yang dituju maka awal dari kemuliaan menjadi manusia saat telah melalui pernikahan nan barakah. Maka bila telah datang pemuda Sholih dengan niat untuk memimpin mu menuju Allah dan syurga-Nya jangan lagi menunda untuk menyegerakan kebaikan bersamanya. Semakin banyak ingin, kriteria, dan syarat hanya ladang untuk memanen kekecewaan. Dalam rumah tangga bukan tentang senang-senang kan? Tapi tentang berjuang saling membahagiakan ditengah banyak kekurangan yang dimiliki.

Maka utamakanlah kebaikan agama dan keluhuran akhlak dalam memilih dan menaruhnya dalam kriteria. Kedua itu adalah muara dari keberkahan dalam pernikahan, sebab kebersamaan dalam bingkai ibadah yang berlandaskan visi pertemuan di Syurga akan membujuk cinta dari langit tuk bersemayam di rumah tangga yang dibina.

Sangat perhatikanlah dengan cermat terkait kebaikan agama calon pasangan, sehingga pernikahan yang dibina tidak sebatas mencapai impian di dunia tapi juga tentang harapan kebahagian sejati bersama hingga ke taman Syurga. Maka, prioritaskan  dia yang hatinya dekat dengan Allah. Dengan itulah dia akan menggenggam tanganmu menuju jalan cahaya dan ruang kedaiaman iman. Bukankan pernikahan adalah sarana untuk saling memperkokoh iman?. Bersama keimanan terbaik pasangan hidup itu kelak dia akan menggodamu untuk bersujud bersama dikeheningan malam dengan hati penuh ketundukan dan kerinduan tuk menjumpai Rabbnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar