Rabu, 19 Agustus 2015

Bait-Bait Rindu Anak Ayah 2

Ayah...
Sejatinya kakimu tak kuat, hanya otot yang membalut bersama tulang.
Namun, azam mu yang kuat terus mendorong hati untuk berjuang agar keluarga bahagia agar anak-anak tumbuh dalam kesejahteraan.
Maka... selain bait-bait do'a untuk mu.
Izinkan ku ucapkan terima kasih melalui sajak rindu ini.

Ayah...
Sungguh pun pedihnya hidup yang ayah telusuri, meski harus memeras keringat, terluka berat , berjalan berkilo-kilo, bahkan terjatuh parah.
Ayah tak pernah pulang dalam keluhan dan wajah kuyu.
Hingga aku tak pernah tahu semua pengorbanan itu selama ini, segala terungkap setelah ayah pergi.
Maka... selain bait-bait do'a untuk mu.
Izinkan ku ucapkan terima kasih melalui sajak rindu ini.

Ayah...
Duluuuuu sekali, ayah adalah orang yang paling setia membimbing tangan ini, terakhir kemarin saat sudah kerja di Padang. Ayah masih pegang kuat tangan ini saat menyebrang jalan.
Ayah teramat menjaga anak-anaknya dalam hal apapun.
Allah telah mempercayakan penjagaan-Nya untuk ku kepada ayah.
Maka... selain bait-bait do'a untuk mu.
Izinkan ku ucapkan terima kasih melalui sajak rindu ini.

Ayah...
Hampir setiap malam selalu ada pembicaraan yang kita buka, entah tentang politik, agama, sosial, bahkan filsafat atau cerita ini itu.
Lalu ayah akan meminta secangkir kopi dan sepiring gorengan hangat.
Sambil menyeruput minuman ayah memejamkan mata dan berkata,"mantap kopi ini!". Aku tersenyum dan menderu bahagia karenanya.
Sambil bercerita ayah menyelipkan nasihat kehidupan dan pesan-pesan untuk ku. Nasihat itu menjadi suara ayah yang hidup dalam jiwa ini.
Maka... selain bait-bait do'a untuk mu.
Izinkan ku ucapkan terima kasih melalui sajak rindu ini.

Ayah...
Kita akan bertemu selepas kehidupan ini, karena perpisahan saat ini, hanya menjadi jeda untuk mempersiapkan pertemuan selanjutnya.
Kita datang untuk pergi bukan ?
Dunia bukan tempat tinggal.
Tapi tempat meninggal
Kini Tuhan tengah menguji dengan waktu, semoga kesabaran ini memiliki batas yang lebih panjang dari waktu yang Tuhan serahkan.

'Disana' Semoga Ayah disayang Allah.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar