Ayah....
Kemarin baru saja ayah membelai kepala ini.
Sekarang ayah sudah tak bisa lagi untuk itu.
Kemarin baru saja ayah memegang erat tangan ini untuk menyebrangi anak ayah.
Kini ayah sudah tak bisa lagi untuk itu.
Baru kemarin kan Yah semua kejadian kita itu.
Lalu ayah pergi saja.
Meninggalkan kami.
Tak apa-apa yah.
Perlahan Kami mulai memahami semua hikmah kepergian ayah.
Dan ayah tak perlu lagi khawatir disana.
Ayah....
Kemarin ayah masih pakai baju yang anak ayah setrika bukan ?
Masih menikmati hidangan yang anak ayah sajikan.
Masih bersenda gurau,'berbincang ini dan itu.
Masih melantunkan senandung dzikir bersama.
Masih mendengarkan anak ayah membaca Qur'an.
Masih mendengarkan ceramah syekh Ali Jaber, kesukaan ayah.
Masih merancang impian untuk anak ayah kedepan.
Masih melihat anak ayah pergi ke kantor.
Ah semua itu masih hangat dirasakan.
Kini ayah tidak bisa lagi untuk itu.
Karena Allah sayang dengan Ayah dan sayang dengan kita semua.
Ayah cukup melihat dari sana saja.
Melihat anak ayah terus tumbuh dalam kebaikan.
Melihat anak terus berjuang untuk mewujudkan impian ayah.
Terus bersemangat untuk membanggakan ayah.
Ayah...
Anak ayah sedang meminta kepada Allah.
Meminta dan memohon sambil berusaha agar Allah ridho.
Meminta mahkota dari dari cahaya untuk ayah nanti juga untuk mamak.
Semoga ayah senang dengan permintaan ini.
Kini anak ayah tengah berupaya untuk mewujudkan permintaannya itu.
*Salam rindu sepenuh jagad dari anak ayah.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar