Rosululloh Saw pernah bersabda : “Cukuplah kematian sebagai nasehat”
Ya, kematian … sebuah kata yang sangat tepat untuk mewakili jawaban atas semua permintaan nasehat dari seseorang. Kematian … satu kata yang singkat tapi sarat makna dan penuh dengan pelajaran dan hikmah.
Ketika disebut kata kematian maka yang terbetik di benak adalah berpisahnya ruh dengan jasad, berpindahnya seseorang dari semua kesenangan dunia menuju alam lain yang dia sendiri tidak tahu apakah menyenangkan atau sebaliknya dan proses awal seseorang menginjakkan kaki di alam akherat.
Sungguh mengerikan, rasa sakitnya bagaikan 70 kali sabetan pedang. Banyak orang berusaha berlari untuk menghindarinya. Mengharukan, banyak juga yang meneteskan air mata menyaksikannya.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2013/12/03/27929/dzikrul-maut-cukuplah-kematian-sebagai-nasehat/#sthash.I642pX5x.dpuf
Ya, kematian … sebuah kata yang sangat tepat untuk mewakili jawaban atas semua permintaan nasehat dari seseorang. Kematian … satu kata yang singkat tapi sarat makna dan penuh dengan pelajaran dan hikmah.
Ketika disebut kata kematian maka yang terbetik di benak adalah berpisahnya ruh dengan jasad, berpindahnya seseorang dari semua kesenangan dunia menuju alam lain yang dia sendiri tidak tahu apakah menyenangkan atau sebaliknya dan proses awal seseorang menginjakkan kaki di alam akherat.
Sungguh mengerikan, rasa sakitnya bagaikan 70 kali sabetan pedang. Banyak orang berusaha berlari untuk menghindarinya. Mengharukan, banyak juga yang meneteskan air mata menyaksikannya.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2013/12/03/27929/dzikrul-maut-cukuplah-kematian-sebagai-nasehat/#sthash.I642pX5x.dpuf
Sebagai insan dhoif lagi pelupa. Kerap kita luput siapa gerang penasehat ampuh yang mampu membenahi kembali iman, takwa, dan taat yang tengah terluka oleh nasab dosa-dosa. Mari disimak sabda Rasul saw tersebut.
Rasululloh saw pernah bersabda : “Cukuplah kematian sebagai nasehat”
Kala kata kematian tersohor, maka yang terbetik di benak adalah
berpisahnya ruh dengan jasad, berpindahnya seseorang dari semua
kesenangan dunia menuju alam lain yang dia sendiri tidak tahu apakah
menyenangkan atau sebaliknya dan proses awal seseorang menginjakkan kaki
di alam akherat.
Sungguh mengerikan, rasa sakitnya bagaikan 70 kali sabetan pedang.
Banyak orang berusaha berlari untuk menghindarinya. Mengharukan, banyak
juga yang meneteskan air mata menyaksikannya.
Abu
Huroiroh ra juga meriwayatkan bahwa Rosululloh Saw bersabda :
“Bersegeralah kalian melakukan amal kebaikan sebelum datang 7 perkara.
Tidak ada yang kalian tunggu melainkan kefakiran yang melalaikan, atau
kekayaan yang membuat orang melampaui batas, atau waktu sakit yang
merusak, atau masa tua yang membuat lemah, atau kematian yang akan
segera datang, atau Dajjal yang merupakan hal ghaib yang paling buruk
untuk ditunggu atau kiamat, dan kiamat itu sangat mengerikan dan sangat
pahit” (HR. Tirmidzi, dan beliau berkomentar : hadits hasan ).
Bukan hanya Rasul saw yang menyampaikan lewat sabdanya. Allah pun berfirman untuk mengingatkan hamba-Nya.
“Setiap jiwa pasti merasakan kematian” (QS. Ali Imron : 185)
“Dan tidak ada satu jiwapun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati” (QS. Luqman : 34)
“Dan datanglah sakarotul maut dengan benar. Itulah sesuatu yang dahulu kamu berusaha lari darinya” (QS. Qof : 19)
Pada ayat-ayat di atas, Allah tidak menyebutkan waktu kapan
seseorang akan meninggal dan di mananya. Karena, jika seseorang
mengetahui waktu dan tempat dia akan meninggal dikhawatirkan dia akan
berpangku tangan dan hanya mau berbuat baik ketika hari terakhir dia
akan meninggal itu. Jadi, mengetahui waktu dan tempat meninggal itu
tidaklah penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita
bersiap diri menyambut kematian dan kehidupan setelahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar