Rabu, 28 Mei 2014

Edisi Kematian I

Rosululloh Saw pernah bersabda : “Cukuplah kematian sebagai nasehat”
Ya, kematian … sebuah kata yang sangat tepat untuk mewakili jawaban atas semua permintaan nasehat dari seseorang. Kematian … satu kata yang singkat tapi sarat makna dan penuh dengan pelajaran dan hikmah.
Ketika disebut kata kematian maka yang terbetik di benak adalah berpisahnya ruh dengan jasad, berpindahnya seseorang dari semua kesenangan dunia menuju alam lain yang dia sendiri tidak tahu apakah menyenangkan atau sebaliknya dan proses awal seseorang menginjakkan kaki di alam akherat.
Sungguh mengerikan, rasa sakitnya bagaikan 70 kali sabetan pedang. Banyak orang berusaha berlari untuk menghindarinya. Mengharukan, banyak juga yang meneteskan air mata menyaksikannya.
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/aqidah/2013/12/03/27929/dzikrul-maut-cukuplah-kematian-sebagai-nasehat/#sthash.I642pX5x.dpuf
       Sebagai insan dhoif lagi pelupa. Kerap kita luput siapa gerang penasehat ampuh yang mampu membenahi kembali iman, takwa, dan taat yang tengah terluka oleh nasab dosa-dosa. Mari disimak sabda Rasul saw tersebut.

Rasululloh saw pernah bersabda : “Cukuplah kematian sebagai nasehat”

       Kala kata kematian tersohor, maka yang terbetik di benak adalah berpisahnya ruh dengan jasad, berpindahnya seseorang dari semua kesenangan dunia menuju alam lain yang dia sendiri tidak tahu apakah menyenangkan atau sebaliknya dan proses awal seseorang menginjakkan kaki di alam akherat.
Sungguh mengerikan, rasa sakitnya bagaikan 70 kali sabetan pedang. Banyak orang berusaha berlari untuk menghindarinya. Mengharukan, banyak juga yang meneteskan air mata menyaksikannya.
       Abu Huroiroh ra juga meriwayatkan bahwa Rosululloh Saw bersabda : “Bersegeralah kalian melakukan amal kebaikan sebelum datang 7 perkara. Tidak ada yang kalian tunggu melainkan kefakiran yang melalaikan, atau kekayaan yang membuat orang melampaui batas, atau waktu sakit yang merusak, atau masa tua yang membuat lemah, atau kematian yang akan segera datang, atau Dajjal yang merupakan hal ghaib yang paling buruk untuk ditunggu atau kiamat, dan kiamat itu sangat mengerikan dan sangat pahit” (HR. Tirmidzi, dan beliau berkomentar : hadits hasan ).
       Bukan hanya Rasul saw yang menyampaikan lewat sabdanya. Allah pun berfirman untuk mengingatkan hamba-Nya.
“Setiap jiwa pasti merasakan kematian” (QS. Ali Imron : 185)
“Dan tidak ada satu jiwapun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati” (QS. Luqman : 34)
“Dan datanglah sakarotul maut dengan benar. Itulah sesuatu yang dahulu kamu berusaha lari darinya” (QS. Qof : 19)
Pada ayat-ayat di atas, Allah tidak menyebutkan waktu kapan seseorang akan meninggal dan di mananya. Karena, jika seseorang mengetahui waktu dan tempat dia akan meninggal dikhawatirkan dia akan berpangku tangan dan hanya mau berbuat baik ketika hari terakhir dia akan meninggal itu. Jadi, mengetahui waktu dan tempat meninggal itu tidaklah penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita bersiap diri menyambut kematian dan kehidupan setelahnya.
         Dengan mengingat kematian hati kita menjadi lunak, kesadaran kita senantiasa terjaga sehingga kita segera bangkit dari keterpurukan dosa dan segara beramal sholih sebelum semuanya terlambat. Dan jadilah kematian sebagai nasehat terbaik bagi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar