Selasa, 24 September 2013

TARBIYAH TUHAN



Oleh: Sulastriya Ningsi


Mematri diKau penuh seluruh
Kian menggeliat tuk sentilkan tambur imijinasi
Mengembara di arakan hati
Asa menyusup di lubang tepas
Rasa tersita di secarik kertas
Tinta keramat menjalar di puing-puing helaian
Tertoreh sebuncah harapan pujangga hina
Karena Dia yang membumbung agung tuk bisa dicinta
Hanya dengan seni aku bisa bercerita
Dalam teater kata yang dilumat seadanya

Disebab kacung masih terpancung
Menguras oase kalbu pilu menahun
Meredam gesa mendulang sabar
Mengubur nista membongkar mulia
Menanam takwa mencabut nestapa
Mengalirlah damai di sungai tenang
Mengintai zamrud syurga bisa dipulung

Taburkan benih kebaikan kian subur
Menjaga bangsa lewati gang genk takwa
Memintal murka butuh budaya berpoles syari’ah
Bawa mereka ke gelanggang Jannah
Kini silaku terpahat meratap kuat
Lototan lautan firman suci berkelabat.

Astaghfirullah…!
Dungu memanjakanku
Hingga derita terjulur bersemburan
Ragaku terpental, sukmaku terjungkal
Ubun-ubun terantuk tembok hambar
Akal terpasung rentetan linier
Tuhan pun Maha Cerdas, mengapa kita didongkrak kebodohan
Pengajaran pula sarat artistik, menyeni, lembut, subtil, bertalenta, dan hebat
Tolok ukur menyemai ilmu dan amal
Mensintesis jelma menawan rupa negara
Mengaum, mengguruh, menerpa tiap sudut kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar