Senin, 04 Juli 2016

Aku akan Baik-Baik Saja

Ramadhan tahun ini hingga esok datang kembali

Aku akan baik-baik saja...
Ada Allah disini, dalam setiap haluan yang melaju menuju entah

Aku akan baik-baik saja...
Keimanan mampu menabur embun kesejukkan disekujur kegerahan hati

Aku akan baik-baik saja...
Walau rasa yakin belum tentu di 'iya' kan takdir
Allah pasti Maha Baik dan aku harus menjadi yang paling baik untuk-Nya

Aku akan baik-baik saja...
Walau kekhawatiran sempat disemai setan tuk membunuh keyakinan
Allah selalu setia membimbing ke ruang tenang dengan mengingat janji-Nya

Aku akan baik-baik saja...
Dari Allah, untuk Allah, maka akan ku kembalikan kepada Allah

Aku akan baik-baik saja !

Kini, sedang belajar bersabar, belajar tegar, belajar membangun ruang ikhlas yang luas untuk menyetujui masuknya semua keputusan Allah




Minggu, 05 Juni 2016

La Tahzan Ada yang Lebih Baik

Ada ketentuan untuk mendapatkan yang lebih baik: bersabar. Tenang saja ! Jodoh itu sederhana, seperti pusat gravitasi, setinggi apapun ia ingin terbang tetap akan kembali ke bumi, ke kamu. Hidup ini memang tak selamanya mulus. Di waktu kapan, oleh siapa, di tempat mana, kamu akan menyicipi sesuatu yang masih bagaimana. Memang tidak akan pernah mengerti, bila saatnya  perasaan itu akan dijungkirbalikkan hingga tak berdaya. Namun, jangan hentikan perjuangan, jangan berhenti. Teruslah melangkah. Ada yang lebih baik sedang menanti di depan sana. Jika kamu tak melangkah mungkin kita tidak akan pernah sampai.

Tersenyumlah, mulailah menjadi orang yang baik dan teruslah lebih baik. Jangan cemas. Bila memang dia adalah bagian dari yang ditakdirkan. Dia akan kembali dan kamu akan senyum takjub dengan skenario-Nya.

Bila Bidadari Jatuh Cinta

Menjelma lah bidadari itu dari kedekatannya pada Sang Pencipta.
Bidadari itu kini ada di dunia, lalu ia dapat jatuh cinta.
Cintanya pun dapat terus melulu pada seseorang.
Jelas cintanya begitu sangat sulit diperjuangkan.
Cinta bidadari bukanlah cinta sampah, cinta murah, cinta abal-abal.
Bidadari hanya dapat jatuh cinta pada seorang Ksatria.
Yang dengan gagah jiwa dan dalam ketundukkan hatinya pada Tuhan datang menghampiri taman istana.
Taman istana hati badadari itu.
Menjemputnya dengan nilai-nilai keimanan, keberanian, dan kehormatan.
Bidadari akan jatuh cinta pada Ksatria yang kelak setia melindunginya di dunia hingga akhirat.
Bidadari hanya akan jatuh cinta dalam jalan yang diberkahi Tuhannya.


Sahabat Syurga

Pernah ada di suatu waktu, hati memburam dan terguyur kekesalan dari sebab yang entah. Tetiba hadir seseorang dengan sekedar perbincangan sederhana melupakan sejenak apa yang terasa bahkan menghapusnya. Itulah sahabat syurga. Setiap kata-katanya adalah kebaikan, auranya menentramkan, nasihatnya tidak menggurui namun mengisahkan hikmah. Bersamanya kerusakan hati kembali direhabilitas. Bersamanya waktu-waktu terlewati menjadi ibadah. Bersamanya kita akan belajar menjadi manusia yang bermakna.

Pernah ada di suatu kesempatan, pikiran ini begitu kacau. Jiwa sesak dari segumpal masalah, lelah dan jengah. Tetiba datang seseorang yang dengan kehadirannya telah menjadi penawar segala sakit raga dan batin. Walau dengan pertemuan yang sejenak dapat menyampakkan penatnya pikiran dan remuknya jiwa dari keseharian yang panjang. Itulah, sahabat syurga. Tak butuh pamrih untuk diminta datang melipur lara. 

Perbanyaklah sahabat syurgamu, dan jadilah sahabat syurga bagi sesama. Semoga hidup selalu diliputi bahagia.

Meyakini Takdir



Kamu  sebuah ‘ada’ yang takdir tiadakan saat ini. Aku pun sebuah 'ada' yang ketetapan-Nya tiadakan saat ini untukmu. Memang hati dan kenyataan rumit untuk dipadukan jika takdir tidak berkata ‘ya’. Ikhlaskan hati dan kenyataan menuju tujuannya masing-masing. Kita tetap akan bersua di ruang yang disebut masa depan, walau ketetapan-Nya masih entah didapati.

Usia sudah semestinya menjadikan kita mengerti lebih banyak hikmah. Dengan melompati lebih cepat dari usia, kita bisa lebih bijak dalam bersikap. Termasuk tentang takdir yang telah menjadi kewajiban untuk diimani bagi setiap hamba yang berTuhan. Barangkali, kita tengah diasah oleh-Nya untuk mendalami hati, untuk mengasah kepekaan, untuk belajar lagi dalam mempertahankan kesabaran. 

Allah Yang Maha Baik masih meniadakan keberadaan kita masing-masing untuk sebuah penjagaan. Agar kita berjalan menuju titik temu di atas jenak-jenak keridhoan-Nya. Bukan kah yang kita prioritaskan adalah ridho Allah ?. Jika Allah Yang Maha Baik telah ridho, hati kita akan lega untuk berjalan di vektor masing-masing. Biarkan jarak merenggut hadir kita. Karena dari sanalah kita menempa diri untuk terus meminta.

Sabtu, 04 Juni 2016

Memaafkan itu Membahagiakan

      Setiap dari kita tidak perah luput dari masalah, tidak pernah lepas dari salah, tidak sekalipun benar selalu. Ada suatu waktu kita akan diuji Allah dengan kehadiran seseorang. Awalnya mungkin biasanya, lalu saat hati mulai diganggu kenyamananya maka emosi akan mulai mengambil andil, kan ? Misalnya kita sempat menjadi pergunjingan seorang teman yang selama ini kita yakini kebaikkannya. Tentu akan sangat sulit hati menerima. Betapa berat untuk seketika itu juga mengikhlaskan kesalahannya. Yah, karena kita memang manusia dhoif, yang tak seindah akhlak Rasulullah SAW. Kita kita bayangkan, fitnah apa yang belum sempat dikecamkan pada Manusia Teragung ini SAW. Dengan kebesaran jiwa Rasulullah SAW selalu mengikhlaskan kesalahan orang yang mendzalimi, bahkan mendoakannya. MasyaAllah.

      Tapi tidak menutup kemungkinan jiwa pemaaf itu bisa kita miliki. Memang butuh latihan. Kita harus menyadari bahwa menjadi pemaaf tidak akan mengurangi kadar kemuliaan kita di hadapan Allah, bahkan membuat derajat kita semakin menjulang di sisi-Nya. Jangan lupa pula untuk melapangkan hati untuk segera meminta maaf jika memang kita terindikasi salah. Sebab memita maaf bukan berarti kita salah dan mereka benar. Perbuatan tersebut menunjukkan kita mampu mendewasakan diri dengan menaklukkan ego.

Semoga Allah menjaga kita untuk berjiwa pemaaf dan selalu peka jika berbuat salah, terutama jika berbuat salah pada Allah Yang Maha Baik. Sungguh memaafkan itu membahagiakan...!

Lebih Bijaksana

Salah satu sifat Allah SWT adalah Maha Bijaksana. Dari 99 nama-nama-Nya yang indah dan agung. Maha Bijaksana adalah  nama yang menjadi sifat baik dan banyak dikagumi orang. Bagaimana tidak dengan kebijaksaannya seseorang menjadi lebih rendah hati dengan keluasan ilmunya. Kebijaksaan telah membuat orang yang berwawasan luas lebih suka mendengar, orang yang pandai kian giat menuntut ilmu, orang yang terdidik bertambah membumi.