Selasa, 18 Februari 2014
Inspirasi Subuh
Ya Allah jagalah kami dari sifat berlebihan dan hawa nafsu yang tak terkendali....amiin
Senin, 17 Februari 2014
Kado Istri Mujahid
Nasihat Istri Mujahid, DR Abdullah Azzam
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan selalu kepada Rasul
yang mulia, keluarga, dan sahabat-sahabatnya semua.
Saudari-saudariku tercinta
Sesungguhnya umur itu sangatlah pendek dan kehidupan dunia
ini hanyalah hembusan-hembusan nafas yang akan dihitung dan dihisab. Maka,
Apakah tiap dari kita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi hari
berpisahnya orang-orang yang saling berkasih sayang dan saling bersahabat ?
Hanya berpisahnya dari dunia yang fana ini, menuju yaumil
hisab –hari perhitungan- dan alam kekal. Hari yang menjadikan harta dan
anak-anak tidak lagi berguna, kecuali mereka yang menghadap Allah dengan qalbun salim (hati yang sehat).
Apakah tiap dari kita sudah mempersiapkan diri untuk masuk
ke liang lahat, yang pernah disabdakan Rasulullah saw pada hari dikebumikannya
sahabat mulia yang bernama Sa’ad bin Mu’adz ra:
“Seandainya ada orang yang selamta dari himpitan kubur,
tentulah Sa’ad bin Mua’adz orangnya.” (Shahih al-Jami’ush-Shaghir, hadits no.
5306)
Saya berharap kepaa Allah Ta’ala agar kita semua termasuk
orang-orang yang dibenarkan dalam sabda Rasulullah saw.
“Dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita sholehah.”(Shahih
Muslim, hadist no. 1469)
Wahai ukhti mukminah, keshalihanmu terletak pada kebaikan
dienmu, benarnya aqidahmu dan baiknya tarbiya yang engkau yang engkau berikan
pada anak-anakmu. Mereka adalah amanat di lehermu dan calon pemuda di masa
depan, pembela dienul Islam dan sebagai kayu bakar yang akan terus menyala,
menjadi api penerang bagi keabadian dakwah ini di masa mendatang.
Wahai saudari-saudari tercinta, wahai cucu-cucu Khansa’
Wahai kaum muslimah yang ridho kepada Allah sebagai
Rabbanya, Islam sebagai diennya, Muhammad sebagai Rasulny serta al-Qur’an
sebagai pedoman hidupnya.
Wahai kaum muslimahh yang menginginkan bendera “La Ilaha
Ilallah” berkibar setinggi-tingginya, dan menginginkan hidup di atas bumi yang
penuh keadilan dan ketentraman,
Wahai kaum muslimah yang ingin hidup bahagia lagi mulia
dengan meniti jejak Rasul dan menjadikan al-Qur’an sebagai satu-satunya pedoman
dalam hidupnya,
Wahai istri-istri kaum muslimin di penjuru bumi Timur dan
Barat, doronglah suami-suami kalian untuk berjihad fi sabilillah . Karena sesungguhnya, suami kalian tidak akan pernah
menjadi suami yang kalian idam-idamkan, kecuali ketika ia menjadi laki-laki
kuat yang memanggul senjata dan membela dien, aqidah, tanah air dan harga diri
mereka, serta mampu meneror musuh-musuh mereka dengan mempersembahkan syahid
demi syahid.
Kemuliaan, ketinggian dan keluhuran hanya bisa diperoleh
dalam naungan pedang di tangan manusia-manusia kuat yang mampu menggentarkan
musuh-musuh mereka. Namun, itu semua tidak akan terwujud keculai jika tipa
orang dari kita mau mendorong suami, anak, saudara, dan bapaknya ke medan perang,
pertempuran dan kancah kemuliaan.
Itu semua juga tidak akan terwujud kecuali dengan kesabaran
wanita atas kepergian suaminya, saudaranya, dan bapaknya, serta dengan
mengganti peran mereka dalam mengurus diri sendiri, anak-anak dan rumah
tangganya untuk menjadi baik.
Para wanita yang berperan di belakang mereka bak batu karang
nan kokoh yang menopang dan menjadi tempat mereka bersandar. Menjadi penolong
mereka dengan kesabaran dan pengorbanan, di samping menyiapkan segala
perlengkapan yang pantas untuk diberikan bagi kaum laki-laki demi terwujudnya
cita-cita ini.
Kemudian, jauhilah dunia dan pandanglah ia dengan penuh
hina. Jangan pula kalian membebani suami dengan hal-hal yang ia tidak sanggup
menghandirkannya. Jadikan dirimu rela dengan yang sedikit dari pemberian Allah
yang dimudahkan untuknya.
Janganlah menyibukkan suami dengan tuntutan duniawi untuk
kepentingan dirinya, yang senadainya diikuti dan menuruti syahwatnya, niscaya
hanya akan membawa dirinya kepada kehancuran. Dia pun akan terus berupaya dan
bersungguh-sungguh menghaiskan waktunya, untuk maraup dunia yang tidak akan
habis-habisnya, sampai dunia itu melumat habis dirinya.
Kalian wahai ukhti muslimah, kalian wajib senantiasa
mendorong suami pergi berjihad dengan segenap kemapuan yang kalian memiliki. Janganlah
bimbang dengan jalan jihad hanya karena hambatan-hambatan yang ada, sebab umur
itu ada di tangan Allah dan sesungguhnya jihad itu tidak akan mengurangi umur
dan rezki mereka sedikitpun. Sebaliknya jika meninggalkan jihad, itu bukan
menjadi sebab panjangnya umur dan bertambahnya rezki, itu semua sudah menjadi
takdir Allah.
Allah berfirman: Katakanlah: "Aku tidak berkuasa
mendatangkan kemudaratan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan
apa yang dikehendaki Allah." Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah
datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun
dan tidak (pula) mendahulukan (nya).”(Yunus: 49)
Wahai ukhti muslimah,bukankah kalian senang jika menjadi
mujahidah fie sabilillah? Tentu kalian menjawab, “iya”. Tapi bagaimana mungkin
hal itu bisa terwujud, sedang kalian sendiri tidak mendorong suami untuk
berjihad serta tidak ikut menangani tugas-tugasnya dengan kesabaran atas
kepergian suami, tidak juga menggantikan peran suami kalian di dalam rumah…?
Apabila Allah menakdirkan suami kalian hidup di bawah
naungan jihad, maka kalian akan senantiasa hidup bahagia bersamanya. Apabila
Allah menakdirkan mati syahid untuknya, kelak kalian pun akan dikumpulkan
bersamanya sebagai seorang syahidah-InsyaAllah-karena orang yang mati syahid
itu bisa member syafa’at kepada 70 orang dari kerabatnya.
Saudari muslimah, apakah ada martabat lain yang lebih besar
dari ini? Keistimewaan apa lagi yang diinginkan seetelah diberikan kepadanya
kebahagiaan mendampingi orang yang mati syahid lagi shaleh di dalam surga? Kita
memohon kepada Allah, agar Dia mengumpulkan kita semua hidup bersama mereka di
tempat yang penuh kebahagiaan di sisi Rabb Yang Maha Kuasa.
Wahai Ukhti Fillah, demi Allah akan saya terangkan kepada
kalian sebuah hikmah dari pengalaman hidup saya. Yakni, jika kalian bertawakkal
kepada Allah dalam hidup niscaya tidak aka nada satu perkara pun yang dapat
membahayakan kalian dengan izin Allah. Walau sebesar apapun musibah itu, tentu
akan terasa kecil selama itu di jalan Allah. Demi Allah yang tidak ada Ilah
kecuali Dia, sesungguhnya kabar syahid suami dan anak saya, saya hadapi dengan
penuh kerelaan di atas qadha’ dan qadar-Nya.
Saya juga merasakan bahwa kebahagiaan telah menyelimuti diri
saya, bahkan menenggelamkan saya ke dalamnya. Padahal peristiwa syahidnya
mereka telah lama berlalu, tapi saya tetap merasa teguh, ridha dan tenang, itu
semua murni pemberian Allah dan takdir-Nya semata.
Perasaan yang muncul ini bukanlah atas kehendak saya tapi
itu berupa keteguhan yang semata Allah karuniakan ke dalam diri saya.
Saya yakin betul kalauitulah batas usia mereka dan itulah
akhir ajal mereka. Lalu apa gunanya putus asa dan kesedihan? Bukankah rela
terhadap qadha’ dan qadar Allah itu lebih baik dibandingkan harus berputus asa?
Bukankah balasan dari sebuah kesabaran adalah surge yang menanti?
Maka dari itu ya Allah, janganlah Engkau haramkan atas kami
pahala-pahala mereka dan jangan pula Engkau jadikan kami sesat. Sesungguhnya
saya betul-betul bahagia dengan syahidnya mereka, dan rasa bahgia ini lebih
besar daripadanya yang saya rasakan ketika mereka masih hidup bersama kami.
Saya pun memperhatikan dan Allah juga yang lebih mengetahui,
ssungguhnya mereka yang sudah syahid meninggalkan kami itu telah mendapatkan
keberuntungan dan saya pun demikian ikut mendapatkannya dikarenakan setia
bersama mereka. Semoga Allah menjadikan mereka penghuni surge-Nya yang demikian
luasm serta mempertemukan kita dengan mereka kelak di tempat yang sarat
kebahagiaan di sisi Rabb Yang Maha Kuasa, sesungguhnya Dia MAha Mendengar lagi
Maha Mengabulkan.
Wahai ukhti muslimah, terakhir saya wasiatkan kepada kalian
untuk selalu bertaqwa kepada Allah, mebaca al-Qur’an, menjaga lisan, bergaul
dengan orang-orang shalih dan menjauhi orang yang buruk perangainya.
Janganlah hidup bermewah-mewah karena itu akan mematikan
hati kalian, dan hati yang sudah mati tidak akan mampu mendidik dan mengarahkan
orang yang hidup.
Wahai ukhti muslimah, sesungguhnya kita membeutuhkan suri
teladan dari para sahabat Nabi yang perempuan-ridhwanullahu ‘alaihinna. Oleh
karena itu perhatikanlah sosok Ummu Salamh, Khansa’, Sumayyah dan Khaulah untuk
menjadi tauladan bagi kalian. Kemudian amalkanlah agar kalian naik ke jenjang
yang tinggi, yang telah didaki oleh saudari-saudari kalian sebelumnya semisal
para sahabat Nabi. Semoga Allah memberikan taufik kepada kalian atas amalan
yang dicintai dan ridhoi Allah.
Inilah yang dapat saya tuliskan, dan saya memohon ampunan
kepada Allah untuk pribadi saya dan akhwat-akhwat sekalian.
SAudarimu seakidah,
Ummu Muhammad ‘Azzam
Taat Pada Allah...Menikah lah
ketaatan itu modal utama dan cinta jadi penyedap rasanya | bila hidup karena Allah maka bersama atau berpisah itu sama
taat mengubah pahitnya derita menjadi candaan dan tawa | taat selalu menawarkan susah menjadi senyum bahagia
tiada beda hidup sendiri atau hidup berdua selama ada ketaatan | siapa yang sanggup taat saat sendiri maka dia siap untuk pernikahan
karena tujuan pernikahan itu adalah ibadah pada Allah | maka lajang yang taat sudah tentu pantas untuk menikah
ketaatan akan membawa lelaki untuk sekeras usaha mencari nafkah | ketaatan yang membawa lelaki bertanggung jawab pada amanah
ketaatan akan menjadikan lelaki suami yang penyabar | yang memaafkan kekurangan istri dan membantunya tegar
ketaatan akan menjadikannya ayah panutan nan dibanggakan | selalu bisa melindungi keluarganya lagi bisa diandalkan
ketaatan pada Allah memang takkan jadikan lelaki sempurna | namun tetap akan dirindukan seisi rumah dan dinanti adanya
karena lelaki yang taat berusaha menepati setiap perintah Allah | dan setiap perintah Allah adalah kebaikan dan sumber bahagia
maka beruntung wanita yang mendapat lelaki yang taat pada Tuhannya | karena dia memuliakan dan menghormati istrinya karena Tuhannya
namun takkan tertarik lelaki taat kecuali dengan wanita yang sama taat | karena lelaki semisal ini membenci dan mencinta hanya karena Allah
mereka tidak ada di pertunjukan musikal apalagi di lantai dansa | wajah mereka terbenam dalam shalat atau dalam lembaran Al-Qur'an
sesekali mereka berteriak di jalan untuk menyuarakan kebenaran | dilain waktu dipelankan suaranya saat bertemu orangtuanya
lisan lelaki taat jauh dari menggoda dan matanya selalu dalam penjagaan | dia tertarik saat membicarakan dakwah dan larut dalam perjuangan
namun pada saat yang tepat mereka akan menjatuhkan hati | pada wanita yang bisa dapat diajak berjuang hingga mati
satu masa mereka akan memilih di sisinya seorang wanita | yang bukan hanya mendampingi namun mengingatkan surga
pada lelaki yang taat itu tak ada yang perlu untuk dikhawatirkan | bila nafsu dirinya sudah mampu ditakluki apalagi hanya penghidupan?
bilapun ada ujian Allah berikan pada keluarga yang dipimpin lelaki taat ini | maka semuanya takkan berujung kecuai pada kebahagiaan lagi
karena susah dan sedih yang dirasa karena taat pada Allah | akan jadi cerita canda penuh nikmat yang membuah indah
namun nikmat sesaat saat bermaksiat kepada Allah | diesok masa akan disesali seumur hidup jadi musibah
lelaki yang taat saat sendiri dialah yang pantas mendampingi | namun yang berani bermaksiat demi nikmat sesaat dia akan disesali
tidak ada cinta dalam taat kecuali dengan jalan pernikahan | karenanya selama-lamanya takkan ada lelaki taat lalu pacaran
segera nikahi atau lekas sudahi | pantaskan diri lalu datangi wali | itu baru lelaki taat dan bernyali
Ust. Felix Siau
taat mengubah pahitnya derita menjadi candaan dan tawa | taat selalu menawarkan susah menjadi senyum bahagia
tiada beda hidup sendiri atau hidup berdua selama ada ketaatan | siapa yang sanggup taat saat sendiri maka dia siap untuk pernikahan
karena tujuan pernikahan itu adalah ibadah pada Allah | maka lajang yang taat sudah tentu pantas untuk menikah
ketaatan akan membawa lelaki untuk sekeras usaha mencari nafkah | ketaatan yang membawa lelaki bertanggung jawab pada amanah
ketaatan akan menjadikan lelaki suami yang penyabar | yang memaafkan kekurangan istri dan membantunya tegar
ketaatan akan menjadikannya ayah panutan nan dibanggakan | selalu bisa melindungi keluarganya lagi bisa diandalkan
ketaatan pada Allah memang takkan jadikan lelaki sempurna | namun tetap akan dirindukan seisi rumah dan dinanti adanya
karena lelaki yang taat berusaha menepati setiap perintah Allah | dan setiap perintah Allah adalah kebaikan dan sumber bahagia
maka beruntung wanita yang mendapat lelaki yang taat pada Tuhannya | karena dia memuliakan dan menghormati istrinya karena Tuhannya
namun takkan tertarik lelaki taat kecuali dengan wanita yang sama taat | karena lelaki semisal ini membenci dan mencinta hanya karena Allah
mereka tidak ada di pertunjukan musikal apalagi di lantai dansa | wajah mereka terbenam dalam shalat atau dalam lembaran Al-Qur'an
sesekali mereka berteriak di jalan untuk menyuarakan kebenaran | dilain waktu dipelankan suaranya saat bertemu orangtuanya
lisan lelaki taat jauh dari menggoda dan matanya selalu dalam penjagaan | dia tertarik saat membicarakan dakwah dan larut dalam perjuangan
namun pada saat yang tepat mereka akan menjatuhkan hati | pada wanita yang bisa dapat diajak berjuang hingga mati
satu masa mereka akan memilih di sisinya seorang wanita | yang bukan hanya mendampingi namun mengingatkan surga
pada lelaki yang taat itu tak ada yang perlu untuk dikhawatirkan | bila nafsu dirinya sudah mampu ditakluki apalagi hanya penghidupan?
bilapun ada ujian Allah berikan pada keluarga yang dipimpin lelaki taat ini | maka semuanya takkan berujung kecuai pada kebahagiaan lagi
karena susah dan sedih yang dirasa karena taat pada Allah | akan jadi cerita canda penuh nikmat yang membuah indah
namun nikmat sesaat saat bermaksiat kepada Allah | diesok masa akan disesali seumur hidup jadi musibah
lelaki yang taat saat sendiri dialah yang pantas mendampingi | namun yang berani bermaksiat demi nikmat sesaat dia akan disesali
tidak ada cinta dalam taat kecuali dengan jalan pernikahan | karenanya selama-lamanya takkan ada lelaki taat lalu pacaran
segera nikahi atau lekas sudahi | pantaskan diri lalu datangi wali | itu baru lelaki taat dan bernyali
Ust. Felix Siau
Allah saja, Allah selalu, Allah selamanya
Mencium wangi nafas-nafas ibadah, agar harumnya hanyalah kedekatan dengan Allah.
Betapa butuh, betapa getir, betapa haus tanpa Mu, cahaya Mu, Kasih Mu, Karunia Mu, Rahmat Mu, ridho Mu.
Allah....Allah....Allah....
Ijabah do'a tuk dapat slalu dekat dan takwa setiap saat
Kabulkan pinta tuk bisa senantiasa bersama sebaik-baiknya iman
Allah...Allah...Allah..
Jauhi murka dari diri, sucikan jiwa, bersihkan hati.
Allah....Allah...Allah...
Rindu bisa terus mesra merajut malam bersamaMu saja.
Rindu hati ini khusuk mengingat dan mengagumi Engkau saja.
Rindu teguh dan semangat belajar menuntut ilmu untuk Mu saja.
Rindu menapaki hari dengan ikhlas tuk mengabdi padaMu saja.
Rindu .....sangat....tak terperi lagi....
Allah....Allah...Allah....
Jangan palingkan hati setelah Kau beri petunjuk.
Jangan redupkan cahaya hati setelah Kau terangi.
Jangan Rabb....Mohon...
Ingin dengan Allah saja hati ini, rindu ini, tangis ini, cinta ini.
Tanpa Mu, kekuatan dari Mu, Kebijaksanaan Mu, berat tuk mencapainya.
Mudahkan Rabb...ringankan Allah....
Dunia ini sementara lagi senda gurau saja.
Apalah daya tanpa ubudiyah yang jelas.
Ooooo ghoyatuna....Allah saja, agar indah, agar enteng, agar ringan segalanya.
Wahai sholehah....kesinilah lekatlah menjadi perhiasan.
Duhai takwa.....kemarilah jadilah busana di dunia.
Allah.....damba kemuliaan, damba hidup dalam sunnah, damba sekali....
Allah Nan Maha Baik, perbaikilah iman yang nestapa ini.
Allah Nan Maha Pengasih, Berilah iman yang sempurna.
Terimalah niat ini, jadikan takut hanya padaMu.
Allah....jadikan diri, hamba yang terus bermujahadah untuk dekat dengan Mu, bermujahadah memperbaiki diri.
Allah jauhi kesia-sian hati,pikiran, dan amal.
Jadikan diri hamba yang Engkau ikhlaskan.
Betapa butuh, betapa getir, betapa haus tanpa Mu, cahaya Mu, Kasih Mu, Karunia Mu, Rahmat Mu, ridho Mu.
Allah....Allah....Allah....
Ijabah do'a tuk dapat slalu dekat dan takwa setiap saat
Kabulkan pinta tuk bisa senantiasa bersama sebaik-baiknya iman
Allah...Allah...Allah..
Jauhi murka dari diri, sucikan jiwa, bersihkan hati.
Allah....Allah...Allah...
Rindu bisa terus mesra merajut malam bersamaMu saja.
Rindu hati ini khusuk mengingat dan mengagumi Engkau saja.
Rindu teguh dan semangat belajar menuntut ilmu untuk Mu saja.
Rindu menapaki hari dengan ikhlas tuk mengabdi padaMu saja.
Rindu .....sangat....tak terperi lagi....
Allah....Allah...Allah....
Jangan palingkan hati setelah Kau beri petunjuk.
Jangan redupkan cahaya hati setelah Kau terangi.
Jangan Rabb....Mohon...
Ingin dengan Allah saja hati ini, rindu ini, tangis ini, cinta ini.
Tanpa Mu, kekuatan dari Mu, Kebijaksanaan Mu, berat tuk mencapainya.
Mudahkan Rabb...ringankan Allah....
Dunia ini sementara lagi senda gurau saja.
Apalah daya tanpa ubudiyah yang jelas.
Ooooo ghoyatuna....Allah saja, agar indah, agar enteng, agar ringan segalanya.
Wahai sholehah....kesinilah lekatlah menjadi perhiasan.
Duhai takwa.....kemarilah jadilah busana di dunia.
Allah.....damba kemuliaan, damba hidup dalam sunnah, damba sekali....
Allah Nan Maha Baik, perbaikilah iman yang nestapa ini.
Allah Nan Maha Pengasih, Berilah iman yang sempurna.
Terimalah niat ini, jadikan takut hanya padaMu.
Allah....jadikan diri, hamba yang terus bermujahadah untuk dekat dengan Mu, bermujahadah memperbaiki diri.
Allah jauhi kesia-sian hati,pikiran, dan amal.
Jadikan diri hamba yang Engkau ikhlaskan.
Rabu, 12 Februari 2014
Bahagia bersama Takwa
"Sangat iri sekali dengan orang yang bisa menegakkan salat malam. Jiwa nya teguh, wajahnya teduh, dan amat berpengaruh. Takwa membawa pada bahagia dan tahajud menjadi kendaraan yang ideal. "
-Sulastriya Ningsi
Senin, 10 Februari 2014
Ciri Ahli Ma'rifah
Hati ini diciptakan Allah untuk menjadi tempat kebahagiaan hakiki. Karena itu hati harus selalu dekat dengan Allah. Bila hati sudah terisi dunia, Allah tidak mau mengisinya. Begitu pun cinta kepada manusia, harus yang dapat mendekatkan kepada Allah.
Cinta kepada anak istri dibolehkan sepanjang menjadi pengingat kepada Allah. Sebaliknya, bila cinta kepada anak istri membuat lalai, berjarak, dan jauh dari Allah, maka segera kurangi cinta itu. Cukuplah cinta sekadarnya saja. Bagaimana pun, makhluk tidak boleh menjadi penghalang cinta kepada Allah.
Jika kita merasa sudah bergaul dengan banyak orang, namun hati merasa tidak nyaman dan terasa keras, ini sebenarnya gejala bahwa Allah masih ingin dekat dengan kita. Tapi bila masih nyaman saja bergaul dan berbincang dengan banyak orang, maka bisa jadi itu gejala hijab dengan Allah.
Sebelum kita minta sesuatu, Allah sudah sangat tahu kebutuhan kita. Karena memang Allah yang membuat kebutuhannya. Tapi, Allah sangat menyukai hamba-Nya yang memohon, berdoa dengan segala kerendahan. Berdoa dengan hati yang bersih, adalah ciri dikabulkannya doa. Jika Allah ingin memberikan mustajab (terkabulnya) doa, maka Allah juga akan memberikan kemampuan kepada seseorang untuk berdoa dengan khusyu.
Ciri seorang ahli ma’rifat adalah selalu merasa membutuhkan Allah. Tidak pernah merasa tenang dan nyaman, bila bersandar kepada selain Allah. Bila mau bicara, ia minta dituntun Allah. Selama bicara pun ia selalu berdoa, minta diampuni jika khilaf. Bila sedekah, ia juga minta diberi keikhlasan. Bila berjalan, minta dijaga pandangannya. Pokoknya, ia selalu minta yang terbaik dari Allah. Sebaliknya, orang yang tidak kenal Allah, jarang meminta kepada Allah. Ia merasa sudah tahu dan bisa berbuat dengan ilmunya.
Orang yang ma’rifat juga sangat takut jika tidak dibimbing dan dilindungi Allah. Kebahagiaannya justru dari ketidaknyamanan karena takut kepada Allah. Karena baginya, kebahagiaan sejati adalah bila takut dan harap kepada Allah semata
@DPU Daarut Tauhiid Indonesi
Langganan:
Komentar (Atom)