Minggu, 31 Agustus 2014

catatan hati harian 2

tengah merindu.
kerinduan untuk sebuah kekhusyukan.
Indahnya jika hati itu terus dibinari oleh cahaya iman.
semua kesulitan yang hadir untukku, segalanya baik dari Allah.
agar aku kembali tunduk pada-Nya.
terkadang kenyataan tak sesuai dengan keinginan, terkadang kita harus menunggu lama untuk mendapatkan yang terbaik.
setiap kita punya fashion yang beda, cara yang beda, keunikan yang berbeda, semuaaaaa banyak yang beda.
karena terbentuk dari pola kehidupan yang diabsorbsi dalam rupa yang beraneka.
memang realistis membawa keterbukaan cakrawala pada hidup yang sebernarnya dari pada sekedar banyak khayal.
betapa menawannya menjaga rasa itu, lalu menempatnya pada saat yang tepat dan tempat yang sesungguhnya untuk ia terpelihara.
aku dalam sejagad emosi yang berbaur heterogen pada satu keinginan.
yakni mendapat izin bertemu dan menatap wajah Allah.

Catatan Hati Harian

Bahagiakanlah diri dengan kedekatan pada Allah.
Hati yang bersih, jiwa yang bening, serta iman yang deras.
akan terus merindukan sapaan Allah.
sedang sapaan Allah hanya menjadi hak orang yang bertakwa.
orang yang taat pada segala titah serta menjalani dengan penuh rasa tulus.
orang yang berupaya sekuat imannya untuk menjauhi perkara yang dibenci Allah.
sungguh jauhnya hati dari Allah namun rasa bahagia itu singgah adalah malapetaka yang membinasakan.
karena Allah tengah menelantarkannya dalam keterombang-ambingan fananya dunia.
Ya Allah sibukkan hatiku untuk terus mengingatmu.
penuhi hasrat ini hanya untuk mengejar ridhoMu.
kenakanan aku pakaian takwa sebagai karunia agung dari Mu.
limpahkan sabarku dalam ketaatan, ujian, dan menjauhi dosa-dosa.
amiiiin

Syair Thaharah Hati

hai makhluk....! jangan ajari aku cinta yang getir.
sebab kau jadikan aku menangis, tanpa alasan logis.
kala...
hati pun teriris.
bisa jadi nasibku miris.
luka karnamu, buat kenestapaan berlapis.
sudahlah.....!
lebih baik aku menepi ke labuhan hati nan sunyi.
jauh dari keributan noktah muslihat mu.
menyantap simfoni kekhusukan ubudiyyah.
dengan melodi kedamaian yang terus berdendang.
menyulut semua kebaikan. dan melindungiku dari kicauan duka.
yang kesudahannya berakhir indah di taman Syurga.

Selasa, 26 Agustus 2014

Aku, Allah, dan kisah ku menghafal al-Qur'an 1

Aktifitas itu terus berulang. Dari pagi hingga malam. Jika kegiatan yang sifatnya diorientasikan untuk dunia saja yang diperturutkan maka Allah akan menyibukkan kita dengan dunia. Aku tidak mau ini terjadi kepada kehidupanku. untuk itu, aku akan mengupayakan selalu melandaskan segala aktifitas Lillah bukan Liddunya. Agar sedetak jantung pun terhitung ibadah.
    Saat aku mulai menyadari esensi al-Qur'an dan betapa teduh, tenang, dan damainya hari-hari membersamainya. Maka aku tak pernah kenal lelah untuk mempelajari, membaca maupun memahami isinya.  Begitulah jiwaku sejak beranjak hijrah. Aku pun memasang tekad menjadi hafidzul Qur'an. Semua itu akan ku susun mulai dari hari ini. Meskipun kamarin-kemarin sudah di angsur mewujudkannya.
    Hafalanku sudah lama macet, akibat banyak faktor. Tak perlu ku uraikan terlalu panjang disini. Hal yang menyentil kesadaranku adalah sebuah hadist yang tertera di al-Qur'an terjemahanku, saat aku buka dengan acak kalimat-kalimat yang menyembur menjadi seolah hentakan dahsyat yang membuat balu pilu jiwa, dan melumat-lumat hatiku dalam rasa malu yang tak berkesudahan. Apakah dia, dipojok bawah terjemahan itu, tercantum sabda Rasul, bahwa  dosa besar yang pernah dilihat Rasul salah satunya adalah dosa orang yang lalai dari hafalan Qur'annya. Jika bahasanya disederhanakan, dulunya hafidz Qur'an sekarang gak lagi karena sudah banyak hafalan yang menguap dari ingatan. Huuuufffttttt....peluh hatiku mengucur lagi bersamaan dengan bulir bening dari mataku. Dadaku terasa sesak. Maka hari itupun melecut semangatku untuk menguras kembali hafalan-hafalan yang pernah bertengger indah dalam ingatanku walau semua belum mampu dengan sempurna mentahtai hati dan akhlak ku.
    Hari ini Alhamdulillah aku sudah mengulang hafalan Q.S. al-Ghosyiyah [88]. Sekaligus artinya. Pesan singkat yang dapat ku ambil dari pelajaran al-Qur'an hari ini adalah jangan pernah lelah dan putus asa berusaha dalam kebajikan dan amal shalih yang Allah cintai, karena semua itu akan menjadi rekaman indah yang menjadikan wajahmu berseri-seri di yaumul akhir, karena merasa puas atas apa yang telah dilakukan di dunia. Berusahalah istiqamah dalam kebaikan, kesyukuran, dan kesabaran. Agar wajah kita tidak tertunduk terhina, karena berusaha keras lagi kepayahan memasuki api neraka yang sangat panas lalu diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas. Na'udzubillah.
Semoga Allah menjauhkan kita semua dari wajah-wajah yang tertunduk lagi terhina di yaumul akhir. Amiiiiin

Sahabatku di Jalan Dakwah

Tidaklah aku lihat padanya, selain kebaikan yang terus bertambah.
Hanya dengan mengingatnya imanku mampu meninggi.
Apatah lagi jika Allah mengizinkan untuk merangkai benang-benang kehidupan bersamanya.
Bisakah menjadi rajutan nan aduhai untuk pakaian takwa.
InsyaAllah...
Tapi entahlah....
Dapat mengenalnya, pribadinya, tutur lembut dan santunnya berbicara, kisah heroik hidupnya, melihat wibawa dan tanggung jawabnya, disiplinnya terhadap amanah, semangatnya di jalan dakwah, dan segala yang merekat padanya yang menjadi teladan kebaikan, aku teramat bersyukur.
Subhanallah.....masih bisa ku temukan insan yang sepertinya.
Yang gigih menjalani sunnah dengan sumringah dan cinta.
Riuh semangatku menatap caranya menyusun strategi masa depan yang bercahaya.
Begitulah jadinya jika hati yang telah terpukau dengan kerinduan tuk bertemu dengan Rabbnya.
Duhai kau....sahabatku di jalan dakwah, yang kini terpisah dalam dimensi waktu dan ruang, semoga Allah menguatkan langkah kita, mengukuhkan hati dan tekad kita untuk terus berjuang di jalan Allah hingga masa aktif di dunia ini berakhir dan bendera kematian berkibar. Amiiiin

Rabu, 20 Agustus 2014

Nilai Anda untuk Manusia atau Pencipta Manusia ?

Tadi saya habis lihat pengumuman grade pengajar. Karena saya baru jadi belum punya grade. Ada yang dapat grade A, saya dapat menangkap rona kebahagiaan di wajahnya. Ntah kenapa saya langsung terkesiap oleh kesadaran. Pikiran saya langsung terhubung dengan perihal pengabdian pada Allah. Sering ditemukan manusia yang berlelah-lelah mengejar penilaian manusia sampai alpa dengan penilaian agung yakni penilaian Tuhan Semesta alam Jiwa pun kian merunduk dalam rasa malu. Pengabdian tulus itu terbukti, saat pujian tidak membuat hati bahagia dan celaan tidak menjadikan hati terluka. Karena ia hanya fokus pada penilaian Allah saja dan tidak membutuhkan penilaian makhluk.Dalam menjalani kehidupan ia slalu bersikukuh berada di atas jalan kebenaran. Dapat dipastikan, jika manusia memiliki prinsip sedemikian hidupnya slalu dalam nuansa ketentraman. Semoga saya juga bisa memiliki prinsip untuk nihil dari kebutuhan penilaian makhluk. Fokus pada kebaikan demi meninggikan grade dalam penilaian Allah saja.
.

Selasa, 19 Agustus 2014

Untukmu Muslimah

Sahabat blog aisyla..... malam ini saya sangat terinspirasi oleh genangan kata-kata dari ust. Felix Siau tersebut: 

 lelaki salih lisannya diamalkan, dan amalnya adalah kebenaran | takutnya kepada Allah dan keberaniannya pada kebaikan
 lelaki salih tidak mencela memaki tapi menasihati | bukan memarahi namun membimbing mendampingi
 lelaki salih hormati wanita dengan menundukkan pandangan | caranya hargai wanita dengan meminang bukan pacaran 
 lelaki salih membahagiakan ibunya dan membanggakan ayahnya | tidak banyak alasan dalam beramal baik dan santun dalam berdoa
 lelaki salih berteman dengan yang salih dan tak menjauhi yang salah | mengambil ilmu dari yang salih lalu berdakwah pada yang masih salah
 lelaki salih tidak banyak berjanji | ia berjanji bila pasti bisa ia tepati
 lelaki salih mendahulukan Allah dan Rasul dibandingkan dirinya | bila Allah dan Rasul suka dia lakukan, bila tidak dia tinggalkan
 lelaki salih tidak banyak berjanji pada wanita | sekali berjanji, itu di akad nikah bersama walinya 

       Benar-benar inspiratif, semacam sarkasme yang mengena hati banget bukan ?. Namun, semua itu jelas dan konkret adanya. 
Lelaki salih memang tidak menyukai hal-hal yang merusak imannya begitupun dengan wanita salihah. 

          Nasihat ini sekedar mengajarkan bagi kaum hawa dalam memilih pendamping hidupnya. Jelas untuk mendapatkan layaknya Muhammad saw kita sesanggupnya menjadi Khadijah. Bila mengidamkan sosok Ali bin Abi Thalib tentunya kita harus menjelmakan Fathimah dalam diri.

Senin, 18 Agustus 2014

Untukku dan Dirimu Saudariku

Apabila perasaan wanita itu hanya untuk di tarik ulur, menjadilah layang-layang. Jika ia didekati lalu ditendang, artinya ia adalah bola. Yang perihnya jika sampai diinjak-injak, sehingga tak ubahnya seperti keset. Wanita bukan baju loakan, yang seenaknya dipegang lalu dicampakkan. Apalagi dijadikan piala bergilir, yang diperebutkan dan menjadi pajangan lelaki. Wanita itu,di cipta pada tulang rusuk yang dekat pada hati bukan ? Dan tak perlu diuraikan lagi maknanya. Untuk mu saudari seimanku dan terlebih untukku sendiri. Menjadi wanita istimewa itu seperti mawar nan indah. Cantik akhlaqnya, harum karyanya. Namun jika ada lelaki yang berani merusak kesuciaannya, maka iapun segera membela diri dengan durinya. Itulah wanita yang istimewa. Jangan mau jadi layang-layang, bola, keset, baju loakan, apalagi piala bergilir.

Allah, ningsi Ingin jadi Penulis yang Berkah

apapun deritanya, saya akan terus menulis....! walau dihimpit aktifitas yang sesak. meski melawan arus kemalasan. semua harus diterjang, demi sebuah impian. sejarah harus mencatat sebuah nama dan di langit harus bertahta amal jariyyah. menjadilah saya ! "Sang Penggenggam Dunia" impian besar ini terus menggaduh rehatnya tubuh agar bergerak. hasrat tuk merealisasikannnya terus menari-nari di teater khayalan, sampai terbawa mimpi. begitu motivasi memicu dan memacu saya agar bisa istiqamah untuk menyantap buku dan menuangkannya dalam rentetan kata-kata. apakah saya seideal tulisan-tulisan yang tertoreh itu. bukan, menulis itu hanya bagian dari usaha saya untuk merekam waktu dalam memori yang bermanfaat, hanya segenap langkah saya untuk melejitkan upaya ke arah lebih baik, hanya tidak ingin menjadi orang yang rugi makanya saya menasihati diri sendiri sembari berbagi. karenanya apapun kendalanya saya harus menulis, seberat apapun kondisinya saya tetap harus berkarya. Usia tidak akan pernah melayukan semangat itu. Sampai kapanpun harus terus belajar untuk mampu mengajarkannya. semoga Allah ridho, menatap dengan cinta, dan melindungi dengan rahmat-Nya. amiiin

Jaga Hati mu Bro !

Ada keteduhan yang melambai di siluet wajahnya.
Ada kedamaian yang menyambar saat membersamai hari-harinya.
Penuh pesona ketakwaan dan pancaran cahaya iman.
Pada kegugupannya tuk menyapa, kekeluan lidahnya dalam merangkai bahasa.
Aduhaaaai....aku terpikat olehnya.
Pada caranya menunduk pandangan.
Pada kesungguhannya menjaga hati.
Pada ketaaatanya menjalankan perintah Allah.
Pada kecintaannya pada sunnah Nabi.
Subhanallah.....aku mulai jatuh hati.

(Surat nyasar, ntah dari siapa dan untuk siapa, aneeeh !)

Jaga hati bro !
Karena ia adalah taman Ilahi.
Bahasa kegalauan yang di puitiskan itu tetap saja tidak menarik di mata iman yang bening.
Kegugupan menyapa, itu adalah menjaga lisan bukan yang lain.
Hati-hati dengan hati !
Kekeluan lidah dalam merangkai bahasa,  karena aku bukanlah sang pujangga. Hey ! Ada apa dengan hati mu bro ?
Aku menjaga hati, karena didalamnya ada kedamaian.
Aku menundukkan pandangan karena ingin meneguk manisnya iman.
Aku taat pada Allah dan mencintai sunnah Nabi karena bentuk kesyukuran ku atas nikmat-Nya.
Hey bro, di hatimu tengah berpenyakit, cepat-cepat perbanyak tilawah dan konsultasikan masalah mu kepada Allah.
Jangan usik dan usil tentang hubungan ku dengan Allah.
Okey !
(Fiuuuuh ,,,, ada-ada aja ney yang nulis surat.)

Minggu, 17 Agustus 2014

Iman Menanti Hati tuk Kembali

Mari hati ....ku taburi kau dengan sejuta kasih.
Sentuhan tulus yang tak kan pernah melukai.
Lupakan dia yang tlah pergi. Jauh ke seberang Hati.....
Aku dari dulu menunggu mu pada ikatan setia tak terperi.
Kemarilah agar kau tak pernah lagi mengecam perih.
Biarkan dia pada beragam impiannya dan harapannya.
Kau disini saja bersamaku dalam dendang ketentraman jiwa.
Tak ada risau dan kegelisahan yang ku beri, semua untuk hati.
Jika dia datang lagi ku pinta usirlah lah dia dengan segenap kekuatan akal bahwa kehadirannya berkemungkinan menyayatmu lagi.
Jangan mau hati....tetap saja dalam dekapan hangat ku.
Bisa jadi dia hanya ujian mu, atau yang ditakdirkan untuk mencoba kualitas sholehah mu.
Apakah kau tergoda masuk ke jurang nista.
Aku prihatin padamu hati, bila melihat kau kotor penuh dengan hasray duniawi.
Datanglah padaku hati....agar semua coreng yang menempel padamu kembali suci.
Hati.....aku takkan pernah pergi slalu di sini, di taman ubudiyah ilahi.
Aku adalah Iman Sejati....
Sosok yang akan pasti melindungimu dari segala murka Ilahi Rabbi.

Senin, 11 Agustus 2014

Catatan Hati Harian

Rekah senyum nan menyembunyikan makna.
Duhai Raja dari seantero raja-raja.
Teduhkan nelangsa kesesakan dunia dalam rindangnya cinta Mu.
Tegar yang hanya seonggok aksara agar ku raib dalam kerapuhan.
Aku dalam perjuangan memenangkan penjajah takwa.
Tertatih untuk menuju Mu dengan beban-beban dosa ini.
Bersihkanlah ya Rabb torehan dosa menjijikkan dicatatan amalku.
Sirami diri dengan hidayah Mu dan undanglah aku tuk memenuhi dimensi taubat nasuha sejati.
Semua itu, menjadikan ku sanggup menggelar amal kebajikan yang Engkau ridhoi.
Tanpa kenal Lelah dan Putus Asa.
Inilah aku Tuhan.....insan yang merindu tuk bertemu dengan keAgungan Dzat Mu.

(Puisi ini ditulis saat meratapi masa depan akhirat)

Sabtu, 09 Agustus 2014

Jomblo Emang Gue Pikirin !

       Tadi saya baru saja membelah jalan raya dengan scoopi baru, imut dan keren, alhamdulillah asli milik sendiri dan dari penghasilan sendiri (bukan pamer bro, cuma informasi. Hehehe, kan anak muda harus mandiri). Bukan ini yang mau saya bagikan ke sahabat semua, tapi masalah suasana malam minggu ini yang tengah saya simak dan telaah. Saya bungung bin heran lihat anak muda yang kerjaannya gak karuan, pergi keluar malam mingguan sama si doi cuma buat nikmatin angin malam plus nguras dompet, traktir ayank gitu. Tak habis pikir lah ya, ortu dirumah aja gak pernah di ajak makan bareng tuh !. Apalagi di ajak jalan2 menikmati angin malam yang bahaya buat paru2. Dudududu....!gak keren banget.
       Masih ada lagi yang aneh, kenapa masih ada orang yang menggilas usianya untuk hal yang sepele dan remeh temeh, nembak, jadian, jalan bareng, putus, jungkir balik, dendam kesumat, trus saingan sama mantan, selingkuh, cemburuan, aaaaaah sudahlah gak ada habisnya. Kan masih banyak hal yang amat penting dari kehidupan ini dari pada melakukan hal yang gitu-gituan.
       Nah,  uang aja masih ngemis ke ortu udah belagak mau traktir-traktiran. Ini kan namanya gak sopan bingits kan sob !, belum lagi tu bensin yang di pake kan bensin subsidi malah di salah gunakan untuk perkara yang gak manfaat. Saya pikir, anak muda yang seperti ini belum menyadari, bahwa di belahan bumi lain ada anak muda yang peras keringat, banting otak siang malam untuk merealisasikan mimpi-mimpi besarnya. Disaat yang lain malam mingguan, ia sibuk dengan karya-karya yang akan dikontribusikannya pada sejarah peradaban. Disaat yang lain tangis-tangisan karna putus, ia sibuk menangisi dosa-dosa dan pembenahan diri ke arah yang lebih baik. Ketika yang lain tembak-tembakan, berbunga-bungaan, ia cetarkan prestasi yang mengharumkan bangsa, membanggakan mama papa, melejitkan derajat di hadapan manusia. Saat yang lain kasak-kusuk dengan sms-an dan telponan manja-manjaan, ia tengah bersungguh-sungguh menatap tajam layar lcd dengan menarikan jari di atas keypad menggubah tulisan-tulisan inspiratif dan bermanfaat buat bekal akhirat. Saat anak muda galau dengan hubungan yang bernoktah itu, ia semakin mantap menjejali kesuksesan dan mengejar impian hebatnya. Waaaaaaah ! Banyak lagi lah.....
      Jadi cewek jangan terlalu rendah donk sob. Masak mawar setangkai sudah mampu membuat tubuhmu ikhlas diperlakukan semena-mena. Jadilah cewek yang keren. Cewek keren itu, adalah yang bisa menjadi penyejuk jiwa, santun dalam ucap, indah dalam sikap, dan bisa menjadi ibu teladan bagi anak-anaknya kelak.Kalau hanya cantik, kulit putih, bibir merona, pakaian menebar nista, mending jadi berbie aja. Sory sob, kalau agak pedas, semua ini saya persembahkan hanya ingin mengembalikan kesadaran sobat muslimah semua. Beginilah semampu saya dalam mengungkapkan perhatian itu. Kalau jadi cewek fokuskan aja dulu untuk menghebatkan diri. Kelak dibalik kehebatanmu, akan ada cowok yang menyesal karena tidak dari dulu meminangmu.
      Kalau kamu udah berupaya buat jadi keren, carilah pula cowok yang keren. Cowok keren itu, yang impiannya tinggi, upayanya melangit, dan hubungan dengan Tuhannya dekat. Bukan yang membual janji, gak punya prospek masa depan, dan tidak mampu membawamu menikmati kedekatan dengan Tuhan. Lalu....cowok keren itu, yang rajin bekerja, tekun belajar,  menikmati ibadah dan semangat berdakwah. Yang sobat  butuh adalah imam yang baik, meskipun kini hidupnya sederhana, namun ia bersungguh-sungguh bertanggung jawab membahagiakanmu dunia akhirat.
       Makanya, kalau jadi cowok fokuskan aja dulu untuk meng'keren'kan diri. Kelak dibalik kesuksesanmu, akan ada cewek yang menyesal karena dulu menolak lamaranmu. Yang sobat butuhkan adalah perhiasan yang mengindahkan iman mu, menentramkan jiwamu, menyamankan hari-harimu, yang menjaga kemuliaanmu, dan membesarkan anak-anakmu dalam kasih sayang dan kecerdasan.
    Udah lah sob ! Putusin aja. Jomblo Emang Gue Pikirin !

Jumat, 08 Agustus 2014

Waktu, Iman, Amal, dan Nasihat

Yang menyadari dunia ini singkat, maka akan takut untuk menyia-nyiakan waktu. Apalagi melalaikan kebaikan.
Nasihat ini buat jiwa jungkar balik malunya dengan diri sendiri.
Pedas dan mengena hati bagi yang merindukan pertemuan dengan Rabbnya.
Menggigit dan menjotos qalbu untuk diri yang ingin pulang kampung abadi dalam keadaan selamat, bahagia, dan sejahtera.
Memang kadang kita sering lupa, itu artinya masih manusia.
Makanya, manusia yang gak rugi dalam Q.S.al-'Ashr adalah yang paling mengerti hakikat waktu lalu ia pun menyempurnakan iman, memperbaiki dan melejitkan amal, serta saling menasehatkan dalam kebaikan. Nah, kalau sy belum begini artinya yah masih dalam kondisi merugi. Na'udzubillah.
Ya Rabb, beri anugrahkan kami iman dengan sebenarnya iman.
Karuniakan kami kekuatan dalam kebajikan terutama untuk berbakti pada ortu tuk memancing ridho Mu.
Luruskan segala niat kami dalam saling menasihati dalam kebaikan.
Jadikan kami insan yang beruntung, pemenang di yaumul akhir.
Jauhkan kami dari segala murka Mu.
Amiiiin

Rabu, 06 Agustus 2014

Bahagia

Setiap orang punya cara masing-masing tuk menyusun bahagia.
Meskipun banyak yang gagal dalam meraihnya, karena sering terjebak pada muslihat dunia dan mengabaikan campuran takdir Tuhan.
Bahagia bukan dilukiskan oleh harta, karena rasa itu bukan materi ia adalah vibrasi yang hangatnya di sanubari.
Bahagia pun tidak dapat di wakilkan oleh tahta, karena rasa itu telah menjadi raja abadi di jiwa.
Bahagia tak akan pernah menjelma dalam segala bentuk keduniaan alpa akan Tuhan.
Bahagia itu saat bisa online 24 jam dengan Tuhan Yang Esa, Allah penguasa segala alam.
Bahagia itu saat bisa mensinkronisasi akses dunia dan akhirat.
Bahagia itu saat radiasi kerinduan wajah Allah terefleksi dalam ibadah.
Bahagia itu saat panggilan syahid mengalun-ngalun di kediaman nyawa.
Bahagia itu saat gelora cinta menganak sungai menuju ridho Allah saja.
Bahagia itu saat ikhlas slalu menemani hati.
Bahagia itu saat sabar dan syukur memagari hari-hari.
Bahagia itu saat takwa menghiasi tubuh kehidupan.
Bahagia itu saat kedermawanan menderas dalam ketulusan.
Nyatalah .....
Komponen bahagia tak pernah berpisah dengan sentuhan Ilahiyah.
Aku bahagia......
Karena berhasil mendefenisikan bahagia...

Menggenggam Dunia, Merajakan Akhirat di Hati

Aku juga bisa menggenggam dunia dengan berkarya. Yang pasti dengan bantuan iman. Agar semua karya menjadi tulus dan barakah. Aku juga bisa keliling dunia. Yang jelas di antar sayap rezeki Tuhan dan tubuh ikhtiar. Aku bukan siapa-siapa kawan, aku hanya insan yang tidak mau rugi selama di dunia, ku awali dengan penyempurnaan iman, ku bingkai dengan amal kebajikan, terakhir ku jajakan tuk saling menasihatkan dalam kebaikan. Makanya aku tekad tuk genggam dunia agar akhirat menjadi raja di hati.

Kisah Gelisah dan Gundah

Bukan ku suka mengumbar kata-kata kegelisahan.
Ia merupakan kata yang meng-aksara dalam realita hidup.
Bukan ku sengaja meluap-luap tema gundah.
Memang begitu pola rasa yang melerai pada garis ketetapan.
Aku insan lemah, mengais bahagia berupa ridho Tuhannya.
Dengan torehan di lcd modern ini, aku bertapa cerita.
Adakala melonkolis menerpa, kadang sanguinis datang tiba-tiba, tak ayal unsur pragmatisndan koleris turut serta menghiasi aroma.
Begitulah aku, tengah mencoba menyusuri keikhlasan dalam berkarya.
Kini ku gambarkan suasana hati pada urutan huruf belia.
Bahwa gelisah dan gundah sedang jadi teman bersama.

Menata Hati tuk Membangun Barakah Cinta

     Mendengar lantunan barakallahulaka, hati terkesiap tuk berdesir lebih nyata, disusul wabaraka 'alaika, kian mengharu biru menderaskan semua gelora, kala di lanjutkan oleh wajama'a bainakuma fi khair luluh lantak semua getaran jiwa. Kenapa aku yang bersyair tentang rasa ini ? Karena mereka yang sudah menunaikan keindahan cinta itu telah mengungkapkan dengan tegas pada gurat wajah yang berseri itu, pada senyum yang merekah mereka. Aku ? Hanya baru bisa menerka-nerka rasa yang belum tentu begitu sensasinya.
    Tadi baru saja membaca status seseorang yang masih hangat menikmati kesucian cinta mereka.  Begini statusnya:
"
Sebelum menikah, ia tak pernah mengganggu ku..
Pura-pura butuh pertolongan
Pura-pura menanyai sesuatu hal yang tak penting tapi di penting-pentingkan..
Atau bertanya kabar pada ku pun juga tidak..
Sehingga, menjelang hari pernikahan,
Ketika undangan sudah tersebar..
Ketika keluarga besar sudah mempersiapkan segala hal..
Aku menangis di bawah kolong meja kerjaa..
Yah, betapa tidak prefesionalnya aku..
Tidak bisa menata hati dan menempatkan situasi pada tempatnya..
Seharusnya kegundahan hati masalah pribadi aku simpan sampai aku pulang..
Tapi saat itu benar-benar tidak bisa !!
Aku menangis !!
Hati ku selalu berbisik, bertanya pada Tuhan,
"Robb.. Benar dia jodoh ku yang engkau pilihkan? Benar dia yang terbaik untuk ku dunia akhirat? Mengapa dia serasa tak peduli pada ku, mengapa ia seperti bayang-bayang yang tak jelas wujudnya,
Robb.. Kuat kan aku.. Jika memang dia jodoh ku, yakin kan hatinya untuk ku, yakinkan hati ku untuknyaa, berkahi proses pernikahan ini sampai akad tiba, sampai berbahagia di syurga, karena sungguh, semua yang ku lakukan hanya karena Engkau, hanya karena mengharapkan ridho dari_Mu.."

Aku menangis..
Selalu menangis..
Masih separuh sadar akan proses hidup yang tengah di jalani..
Tapi meski begitu, entah mengapa,
Hati ku yakin..
Benar-benar yakin bahwa ia jodoh yang di pilihkan Allah..
Sehingga waktu seminggu yang di berikan untuk mengambil keputusan,
Hati, otak dan seluruh sendi tubuhkan serentak mengatakan "Ya"..

Yaa..
Yaaa..
Aku menerima ia sebagai suami ku..
Aku menerima ia sebagai imam ku..
Yah, aku menerimanyaa..
Karena ia datang dengan cara yang baik..
Melalui orang yang baik..
Dengan niat yang baik..

Dan akhirnyaa..
Setelah akad itu terucap..
Aku mengerti,
Mengapa sebelum akad terucap, ia tak peduli pada ku..
Ia tak pernah menanyai kabar ku..
Semua karena,
Ingin mengharapkan ridho dan keberkahan atas proses pernikahan yang akan di lakukan..
Ingin bersama di atas cinta suci yang mulia..
Bukankah, bersabar lebih baik daripada menyesal?

Dan hari ini..
Sampai detik ini..
Syukurku pada Allah tak pernah terhenti dan terpungkiri..

Terimakasih Allah untuk kehidupan ini..
Terimakasih Allah untuk kehidupan ini..
Terimakasih Allah untuk kehidupan ini..

Terimakasih untuk cinta yang telah di berikan..
Terimakasih untuk jodoh yang telah Engkau tetapkan..
Terimakasih ya Allah..

Suami ku..
Terimakasih untuk segalanya..
Aku ingin hidup bersama mu beberapa puluh tahun di bumi
Dan selamanya di syurgaaa..
Hingga kita bertemu Wajah Tuhan dengan penuh cinta..

* nikmatnyapacaransetelahpernikahan
* hidupbahagiadenganRidhoAllah

# terimakasih Allah untuk kehidupan ini.. — feeling grateful.
(Elsa Agustina Al-Khalishah)

       Sontak bergeliat kesedihan dihati, betapa bodohnya atas apa yang pernah kuharapkan, sesuatu yang semestinya tak patut memang untuk ku gapai sebelum semuanya halal. Setiap kali ada tindakan, dan kegundahan slalu saja Allah kirimkan seseorang yang tepat memberikan solusi. Terima kasih ya Allah.