Senin, 21 Maret 2022
Cahaya Kegelapan
Impian Ibu
Rabu, 08 Juli 2020
Curcol Bubu tengah Malam
Bubu lagi melow liat Rafa bobo☹️. Sudah 6 bulan 10 hari kita bertumbuh bersama ya Nak, ibu semakin banyak belajar tentang peran dan Rafa terus belajar cara menjadi manusia seutuhnya, mulai dari menegakkan leher, miring kanan kiri, berguling, menggenggam mainan, mengambil, memindahkannya, hingga titik ini Rafa udah belajar duduk, belajar makan, dan belajar merangkak🥺. Gak ada anak yang bisa sukses tanpa pola pengasuhan yang baik dari orang tua dan itu dimulai dari 1000 hari pertamanya. Ya Allah tiap ingat ini terasa jadi beban, tapi kalau lagi semangat pas membayangkan Rafa jadi anak hebat dan Sholih mulailah lagi berbenah. Banyak ilmu yang luput bubu pelajari untuk menyambut Rafa, maafkan ibu ya Nak. Kita tim yang baik kan? Udah jam segini ibu masih baca² untuk tak mengulangi salah yang sama, karena kalau siang gak ada waktu. Bubu sayang Rafa karena Allah, semoga Rafa menjadikan Allah selalu digardu terdepan setiap tujuan. Semoga Allah himpun kita kelak di syurga-Nya.
Allahumma amin ya Allah
*Duuuuh hangat terasa mata ni
Selasa, 30 Juni 2020
Bubu Rafa dan Dirrect Breastfeeding
Hello Moms, Assalamualaikum 😊
Kali ini bubu Rafa mau berbagi pengalaman lagi nih, terkait dunia per-ASI-an plus beberapa ilmu yang sudah bubu pelajari. Bubu kasih tema tulisan ini "Bubu Rafa dan Direct Breastfeeding". Apa itu breastfeeding? Insya Allah akan bubu kupas ya Moms.
Direct Breastfeeding (DBF) adalah nama lain dari menyusui bayi secara langsung. Dalam hal ini tentu gak pake botol dan Asip ya Moms. Tapi sebelum cerita DBF bubu mau sharing terkait kisah ASI nya Rafa ini. Cerita terkait ASI terkait erat dengan persiapan pada masa kehamilan di TM ketiga. Bubu mulai mempersiapkan kelancaran ASI sejak usia kandungan 7 bulan. Apa saja yang bubu persiapkan? tentunya beberapa hal yang dapat mensupport ASI nya bisa keluar sebelum melahirkan. Bubu rincikan ya:
1. Mulai mengkonsumsi makanan yang berfungsi untuk ASI booster, misal sayur katuk, jagung, jantung pisang, dan bayam. Porsinya lebih ditingkatkan, contohnya kalau makan porsi sayurnya satu mangkuk.
2. Melakukan relaksasi dengan pijet relaksasi. Kalau ini bubu langsung dibantu sama suami, jadi per 3 hari atau kurang dari itu pak suami akan membantu bubu untuk pijet relaksasi. Caranya simpel, bisa liat yutub aja ya Moms. Suasananya disetting dengan musik relaksasi juga. Saat pijet pakai minyak kayu putih waktu itu. mau beli minyak sejenis esensial oil gitu, tapi mehonk, gak jadi deh. wkwkwkwk. Dilakukan selama 45-60 menit. Kalau suami belum bisa bantu Moms bisa gunakan jasa massage aja ya. Tapi tentu akan ada feel yang beda. Kalau pijetnya dibantu suami, vibrasi cintanya mengalir dalam setiap usapan tangan yang akan dirasakan langsung okeh sang ibu dan cadebaynya. *asyik 😅. Relaksasi selanjutnya bisa dengan nyantai sambil rendam kaki di air garam anget, ditambah dengan menyeduh teh chamomile plus madu anget. duuuuuuh mantap banget rileksnya. Apalagi ada suami yang pijet-pijet kepala. hehe. Relaksasi ini sangat besar manfaatnya bagi bumil. Seakii rileks dan hepi akan semakin memudahkan ASI untuk keluar lancar jaya.
3. Melakukan kompres PD (payudara) seminggu 3 kali. Bubu melakukan ini dengan sangat rutin. Biasanya ritual ini dilakukan sebelum mandi. Sambil dikompres, bagian putingnya dibersihkan. Boleh juga sambil dipijet-pijet (ada tutorial nya di yutub).
4. Setiap mandi, pas lagi sabunan bubu juga rutin memijat PD. Sambil membayangkan bentar lagi mau keluarin ASInya.hahahaha... sugesti aja biar hepi²
5. Jangan lupa doa. Minta sama Allah agar Allah limpahkanlah rezeki ASI yang cukup untuk bayinya. Sambil pijet dalam hati doa, tambah shalawat... gitu bubu mah.hehe
Okeh Moms, Singkat cerita kalau gak salah ingat ya, pada 34 weeks itu ASI bubu udah mulai netes saat dipencet..Bubu langsung sujud syukur saat itu. huhu terharu banget liat ada ASI yang keluar dari PD, berasa amaze tak terkira. Alhamdulillah....Dengan begini, saat Rafa lahir udah bisa langsung DBF setelah IMD (Inisiasi Menyusui Dini). tapi gak langsung gitu ya, Rafa bobok dulu sekitar 3 jam an.
Sebelumnya kami sudah berencana gak DBF sepenuhnya. Karena suami maunya bubu ada istirahat pada jam 9-12 malam. Sehingga kami pun membeli botol dot, pompa, dan botol penyimpan ASI. Jadi, rencananya Rafa mau dikasih ASIP aja pas malem pake botol. Tapi, Rafa ndak pandai nenen pakai botol. Kesian liatnya suka kek mau muntah gitu. Ya udah akhirnya bubu paksaan DBF full. Eeeeeh ternyata kesini kesini baru tahu bahwa DBF punya banyak banget manfaatnya bagi Ibu ataupun bayi (cek deh Moms di Mbah Gugel). Jadi bubu makin PD aja jadi jalanin DBF karena didukung oleh kondisi bubu yang sekarang masih full momie. Jadi bisa DBF kapanpun Rafa mau. Alhamdulillah....
Menjalani DBF itu tentu ndak semudah membalikkan telapak tangan ya Moms....Karena untuk bulan-bulan awal sebelum Rafa belum mengerti pola tidur jadi bubu pun harus menjalani siang selama 24 jam..haks...Karena lambung bayi kan masih sangat kecil jadi sering haus dan lapar. Tantangan lainnya dari DBF adalah ada dari beberapa bayi yang mengalami bingung puting, ada juga yang kondisi puting ibu yang ngedelep kedalam jadi susah anaknya mau nenen. Lagi lagi ini dikembalikan lagi ke pilihan ya Moms. Kalau Moms mau bersabar dalam DBF insya Allah seiring jalannya waktu semua akan terlampaui. Bubu ada gak hambatan? Ada banget dong, awal-awal DBF puting bubu lecetz, hahahaha. Karena masih salah dalam teknik menyusui.
Ohya, ngomong-ngomong tentang teknik menyusui bubu punya kisah menarik ini. Bubu dulunya benar-benar buta masalah dunia DBF, alhasil ikutan kata-kata nenek Rafa. Kalau nenen itu kanan adalah makan, kiri minum. Jadi belum kempes kanan udah kasih ke kiri..Finnaly, Rafa jadi kembung dan BB nya naik gak begitu ideal karena kebanyakan minum foremilk. huhu....So, ini noted banget ya Moms kalau mau DBF durasi waktunya kalau bisa gak kurang dari 10 menit biar anak dapat keduanya foremilk (air, mineral, glukosa, dll) dan hindmilk (lemak). Catatan selanjutnya yang penting saat DBF adalah perhatikan pelekatan saat menyusui ya Moms, mulut anak harus mengap sampai areola.
Bubu selalu mengsahakan saat menyusui tu fokus. Agar terjalin kedekatan dengan Rafa, kini sesekali Rafa akan liat bubu dan pegang pipi bubu kalau lagi nenen. hihi Alhamdulillah bubu gak pake ASI booster sejenis suplemen gitu Moms, hanya pakai ASI booster natural aja dengan tetap perhatikan asupan nutrisi dari makanan dan tetap jaga hati pikiran agar gak stres. Musababnya stres itu faktor terbesar bikin ASI jadi ngandet. Hari ini, genap Rafa lulus ASI Eksklusif 6 bulan.. Masya Allah Tabarakallah Nak...Semoga rejeki ASI nya cukup sampai 2 tahun. Allahumma amin ya Allah.
Bagi yang to be Moms, sangat bubu sarankan banyak membaca terkait dunia ASI ini ya plus DBF. Seperti tips asi lancar, teknik menyusui yang benar, dan printilan lainnya. Bisa langsung cari dari sumber terakreditasi seperti akun akun dokter spesialis anak. Biasanya bubu liat video dr.Tiwi sih. Moms boleh eksplorasi yang lain juga.
Sekian dulu ya Moms curhat DBFnya. Bubu mau rehat dulu. Hepi syelaluh Moms...
Salam bubu Rafa, syalalala~~
Jumat, 26 Juni 2020
Tips Perinium Utuh ala Bubu Rafa
Emak mana sih yang gak mau pasca lahiran dapati kondisi perinium tetep utuh. Apalagi untuk lahiran anak pertama, berasa gak mungkin terjadi, ya kan moms?.
Tapi ternyata segala itu masih bisa kita ikhtiarkan ya moms. Bubu mau berbagi pengalaman saat prosesi lahirannya Rafa, Alhamdulillah Allah jaga perinium bubu tanpa robek sedikitpun alias utuh. Mari kita kupas cara untuk mengupayakan nya.
Ada kah yang belum tahu apa itu periunium? gugling aja plis moms. hehe
Apa aja sih yang Bubu lakukan untuk preparing lahiran Rafa agar perinium tetap utuh?
1. Doa, tak pernah putus minta sama Allah yang terbaik untuk kelancaran lahiran. Minta aja apapun yang kita inginkan sedetail mungkin sama Allah.
2. Ajak bayi ngobrol. Bubu selalu elus² perut sambil bilang "Nak, bantu Bubu ya agar perinium bubu utuh saat Rafa keluar". Terus kalimat ini disampaikan ke Rafa saat masih dalam perut sejak Rafa usia 6 bulan dalam kandungan.
3. Lakukan pijat perinium sejak usia kehamilan 34 weeks. Gimana caranya? bisa diliat di yutub aja ya moms, insya Allah ada kok. Apa itu pijet perinium ? Juga bisa moms cari tahu sendiri di browser oche yah. Bubu melakukan hal ini, dalam seminggu melakukannya sebanyak 2-3 kali. Sebaiknya minta bantuan suami aja ya Moms agar lebih nyaman ketimbang melakukan sendiri.
4. Banyak gerak saat sudah masuk 36 weeks agar otot periniumnya terlatih sehingga menjadi elastis. Gerak apa aja?. Kalau Bubu setiap hari jalan pagi sama paksu, senam prenatal (buka yutub), yoga prenatal sama paksu kadang ² (buka yutub juga,hehe), dan kalau duduk suka duduk di gymball sambil enjot-enjotan, ngepel jongkok, Pas udah H-4 brojol itu rutin banget gerak jongkok- berdiri gitu. Tapi ingat ya Moms, perhatian kondisi tubuh dan jangan dipaksakan. Kalau sudah lelah istirahatlah dulu. Pengalaman bubu, karena semangat banyak gerak akhirnya pendarahan. Wkwkwkwk...Jadi tetap pada porsinya ya. Yang penting dilakukan secara rutin.
5. Jaga psikologis tetap tenang saat mulai mules-mules (kontraksi). Caranya dengan berlatih pernapasan dari jauh-jauh hari, ini juga bisa liat di yutub tutorial pernapasan untuk melahirkan. Biasanya suka lupa kalo udah kontraksi itu, bubu pun begitu. Nah, disanalah gunanya pasangan atau siapapun pendamping bersalin kita, yakni untuk terus mengingatkan agar istiqamah atur nafas. Kalau kita pandai atur nafas, kita bisa lebih rileks dan tenang saat ngeden, jadi Ndak grasak grusuk. Kalau moms tenang, maka otot2 periniumnya secara otomatis akan elastis insya Allah. Selain itu atur hati dan pikiran dari segala sesuatu yang memicu stres. Agar dapat dalam kondisi rileks syelaluh. Jangan lupa terus berikan afirmasi positif ke diri untuk menguatkan Azam tetap tenang. Teruuuuus aja kasih afirmasi positif ke diri. Bubu sampai buat list afirmasi positif ke diri yang dihafal² pas mau lahiran. Ini beberapa contohnya:
A. Harus tenang, jadi atur nafas agar dedeknya juga dapat oksigen dan lancar nyaman keluar.
B. Harus tenang, atur nafas, terima rasa sakit, ini peluruh dosa. Nikmatiiii....nikmatiiii
C. Harus tenang, atur nafas, agar otot periuniumnya elastis jad bisa utuh
D. Harus tenang, atur nafas agar ngedennya cepet jadi lahirannya gak lama
E. Harus tenang, Atur nafas, agar energi gak banyak terbuang.
Hal ini dapat meminimalisir resiko robek perinium karena kondisi perinium dalam kondisi lentur saat moms rileks.
6. Jaga BB bayi agar dalam rentang 2,5- 3 Kg. Alhamdulillah Rafa lahir dengan BB 2,9 Kg jadi sangat membantu untuk menjaga perinium utuh saat persalinan. Untuk itu, moms harus selalu perhatikan BB bayinya dengan lakukan USG rutin kemudian perhatikan asupan makanan. Bubu mulai 4 bulan sudah menjaga asupan makanan agar BB bayi dapat terkontrol. Misal waktu itu Bubu sudah mulai mengkonsumsi karbohidrat (nasi, gorengan, dll) secukupnya kadang nasinya diganti jagung atau ubi rebus. Lebih banyak konsumsi protein, sayur, dan buah. Juga sebaiknya kalau udah masuk TM 3 mulai konsumsi gula secukupnya, apalagi kurma ini tinggi banget gulanya. Bubu mulai masuk TM 3 menunya sayur dan protein diperbanyak, misal nasi hanya 1 sendok, ikan 2 ekor trus sayur semangkuk. Kalau lapar cemilannya protein atau buah misal makan chicken nugget, telur rebus pake saos. Jadi bukan roti atau gorengan. Kalau pengen boleh, tapi secukupnya aja ya Moms.
7. Terus jaga bokongnya saat melahirkan agar tidak terangkat ya moms. Masih ingat banget, saat sudah pembukaan 10 pahanga bubu ditahan kuat sama neneknya Rafa. wkwkwkwk, trus suami juga bantu mengingatkan agar tidak mengangkat pantat. Posisi saat melahirkan akan mempengaruhi tekanan pada perineum, maka harus menjaga agar posisinya tidak berubah-ubah
Tujuh tips itu boleh dicoba ya moms karena ini based of true story, Bubu udah menerapkan dan Alhamdulillah berhasil. Moms masih punya waktu mulai dari 32 weeks untuk memberdayakan diri dalam menentukan cara duedate ternyaman. Jangan lupa terus belajar dan persiapan yang terbaik ya Moms, Selamat mencoba moms...
salam Bubu Rafa, syalala~~
Sabtu, 30 Mei 2020
Manajemen Rasa, Seni Mengelola Baper
Mau belajar lagi nulis, biar sejarah mencatat aku sebagai buibu yang menulis, eaaaaa......
Sudah 5 bulan 1 hari menjalani hari-hari sebagai buibu muda dengan anak unyil yang Masya Allah ulahnya tiap hari. Selama 5 bulan itu pula nano-nano rasa dikecap, senang, sedih, belajar sabar, belajar syukur, belajar kuat, belajar sok sok hebat dan lainnya. Seorang anak perempuan bungsu dari keluarganya, dengan track record gak punya adik dan tak pernah mengasuh bebi membuat seorang aku suaaangaaad ketar ketir berkehidupan dengan sosok bayi. Semua serba ndak pernah praktik, kalau teori jangan ditanya. wkwkwkwk, tapi menjalani ndak semudah mencukil tahi lalat yaaaa. Benar-benar rock n roll rasanyaaaa. Ada hati yang mesti tiap hari dilindungi agar ndak tercincang oleh kicauan para bunda lain. Apalagi ada yang frontal ngomong dibelakang "kok udah S2 gak bisa ngurus Bebi". Aku mau nyebur kelaut biar dimakan paus nya Nabi Yunus aja waktu tuu. syakiiidnyaaa, haks. Betapa sering sekali mereka membandingkan kehebatan mereka dalam mengasuh anak dengan keterbatasan aku yang memang menyedihkan. Apa mereka gak tau ya, kalau aku juga sedang berjuang, sedang beradaptasi dengan banyak hal, tengah belajar hal baru yah benar-benar ndak pernah aku sentuh seumur hidup. Masih ingat, pasca lahiran akunya belum 40 hari. Bagi aku tu, memang fase pasca lahiran hal yang paling menguras energi adalah begadang malam. Ditambah kondisi fisik masih banyak capeknya. Sering rapuh hatinya, eh malah ada dari para bunda yang liat bebi sambil komentar ini dan itu ke akunya, paling bikin sedih tu kalau dibandingkan dengan emak ² yang lain. Misal "Saya punya kenalan anaknya baru 1 Minggu udah dibawa ngisi kajian, saya dulu begini dan begitu". ya Allah, ini lah yang bikin akunya beberapa kali nangis tanpa sebab di kamar mandi. Secara gak langsung mereka mau bilang "kok manja banget sih akutu". Ini pengalaman pertama aku punya anak, pertama kali semua dalam hidup aku berubah, pertama kali aku bersentuhan dengan dunia ibu. Lalu mereka bandingkan dengan emak² yang anaknya udah 4 sampai 10.
Kalau diikutin bakal stres dan aku gak mau karena semua hanya merugikan aku dan anak ku. Caranya gimana? manajemen hati. Kembali menata niat, apakah hidup ini hanya untuk menjalani seperti apa yang orang inginkan atau menjalani seperti apa yang Allah inginkan. Next, sadarilah apa yang keluar dari mulut mereka tak akan berefek apa-apa kalau kita block dari hati, alias bodo amat. Ini hidup aku, aku mau menjalani seperti apa itu hak aku dan aku gak ganggu mereka kan?. Lagian, mereka tu abis nyakitin kita dengan ucapannya dengan mudahnya dilupakan. Nah, ngapain juga kita stres dengan ucapan sembrono mereka. huuuuufffttttttt.....
Ternyata semua ini awal dari pembelajaran tentang mengelola Baper pasca punya anak. Karena, seterusnya akan ada baper-baper lain yang menyusul. Misal aja nih, liat anak temen yang memiliki keunggulan dari anak kita. Nah baper lagi dan lagi. ya kan? Jadi,.jangan mau biarkan hati ternodai dengan membandingkan anak kita dengan anak lainnya. Aku setuju dengan prinsip bahwa setiap anak itu spesial dan yang paling berharga dari anak kita kelak adalah ketakwaan nya pada Allah, itu harga mati. Jadi, fokus pada anak kita dan berikan yang terbaik semampunya, sisanya biarkan kekuatan doa yang bekerja. Ya kan? plong gitu rasanya, kalau kita bisa membebaskan diri dari intervensi orang lain dalam hati ini. Semoga akunya bisa terus install ulang hal ini dalam hari ² kedepannya. Capek hidup kalau bukan untuk mencari ridho Allah tu, yuk lah hati kita berteman baik dengan kedamaian.
Maaf ya, kalau nulis nya pake hati banget. Hihi
Ini kek diari curhatan ya, biar deh...gak papa. Yang penting aku nulis dulu aja.
Hahahaha
Rabu, 15 April 2020
Memoar Bubu dan Rafa
Dear Yusya Rafsya El Hanif, Anak kebanggaan Ayah dan Bubu. Kala nanti, engkau insya Allah akan membaca ini. Semoga segenap kenangan bersama kita yang tertoreh dalam tulisan ini, menjadi memoar berharga untuk mu kelak.
Nak, bubu bahagia atas hadirnya Rafa dalam kehidupan bubu, sejak 10 Januari 2019 bubu sudah mulai berharap bahwa Rafa segera hadir mewarnai hari-hari bubu. Ohya, Rafa tahu Kamis, 10 Januari 2019 itu adalah momen penting dalam hidup bubu juga. Detik dimana bubu dan Ayah sah menjadi satu untuk berkomitmen akan menjadi orang tua terbaik untuk Rafa. Alhamdulillah, tepat 4 April 2019 bubu dapat kabar gembira, bahwa Rafa telah bertumbuh dalam Rahim bubu. Sebulan setelah nya, bubu dapat melihat Rafa hanya sebatas layar USG, Rafa masih 4 Minggu an kala itu Nak, baru beberapa senti daging yang berdetak jantung. Masya Allah Naaaaak. ini momen paling membuat bubu terharu, sebab kali pertama merasakan ada makhluk hidup lain yang bernyawa dan bergantung hidup pada tubuh Bubu, itu adalah Rafa.
Waktu terus bergulir, hari demi hari Bubu menjaga Rafa dengan penuh cinta. Tak lupa Ayah selalu support kita bersama kala itu. Nah, sampai lah kita di bulan ke empat kehamilan, Bubu di vonis harus bedrest sebab di analisa bidan memiliki plasenta previa. Untuk menjaga Rafa, semua pekerjaan rumah harus dikerjakan oleh Ayah. duh, sedih ibu liat Ayah rasanya. Tiap pagi, mesti menyiapkan sarapan Bubu, lalu pergi kerja. Pulang kerja mesti bantu-bantu lagi. Semua Ayah lakukan demi keselamatan kita berdua Nak. Ayah Rafa adalah Ayah yang terbaik, Ayah yang penuh kasih sayang dan kesabaran. Alhamdulillah.
Selama hamil Rafa, Bubu gak bisa makan Nasi, ikan, dan beberapa jenis masakan lain. Jadi Bubu ganti dengan menu jagung dan ubi untuk mengganti karbohidrat buat Rafa. Alhamdulillah, saat hamil Rafa ada musim buah yang serba murah. Sehingga Rafa bisa tercukupi bahkan berlimpah asupan nutrisi dari buah. Bubu paling suka mangga dan buah pir. Sehari itu bubu bisa menghabiskan 1 Kg mangga dan 3 buah pir plus pisang dan melon. Hihi...
Bulan berganti bulan, akhirnya sudah dekat dengan duedate kita sayang. Bubu sudah menanti duedate nya Rafa sejak 2 Minggu sebelum tanggal 30 Desember 2019, karena saat kontrol ke bidan dapat kabar kalau Rafa sudah bisa lahir ke dunia ini, musabab semuanya udah matang. itu tu sekitar tanggal 17 Desember. Nah kalau hpl yang sebelumnya, bidan pernah menginformasikan kisaran tanggal 3 Desember. Kan Bubu galou dibuatnya Nak Sehingga, Ayah dan bubu melakukan konfirmasi ke SpOg, alhasil dapat berita hpl nya bergeser ke 6 Januari laluuuuu dokter bilang bayiknya kegedean ini. huhuuu tambaaaaaaaaaah galouuu bubu. La haula wa la kuawata Illa billah.
Fase bulan Desember adalah fase lumayan nguras perasaan bubu rasanya. Alhamdulillah selalu dapat suport dari Ayah dan nenek sehingga tiap kicauan kacau muncul langsung bisa diheningkan. Detik-detik nunggu duedate
hampir tiap hari kehujanan kalimat "belum lahiran juga ya" dari arah mana saja. Baper dong bubunya, tambah lagi temen seperhamilan bubu di bulan Desember semua Qadarullah melalui proses persalinan dengan SC, huhuuuu. Heran juga bubu tu, persalinan normal menjadi sesuatu yang langka bagi Bu ibu jaman now. Gak sedikit pulak lah yang vonis bubu bakal SC. haks haks haks....
Selama bulan November pertengahan hingga Desember bubu sudah mulai rutinitas jalan pagi, intensnya di bulan Desember. Menurut info yang Bubu tahu, dengan banyak berjalan bisa bikin perinium lentur dan memicu sekresi hormon oksitosin juga. Tahu gak sih Nak, tanggal 28 Desember 2019 ada tragedi ayah dan bubu jalan kaki dari pagi sampai siang. wkwkwkwkk... mulai dari jam 8 pulang ke rumah jam 12 siang. Ini musabab memenuhi keinginan si Ayah untuk memecahkan misteri jalan tikus. *gaplok jidad yuk Nak* akhirnya kami keliling kompleks sampai ke komplek tetangga. Kira² jam setengah 11 an suasana mulai rinai hujan, jadi abis istirahat minum kami memutuskan jalan menuju rumah. itu tu Bubu dipaksa kondisi jalan cepat sebab sudah dikejar-kejar hujan lebat di belakang. Nangis² ketawa bubu tu depan Ayah nahan pegel. huhuuuu. dah yaaa, pas di rumah sorenya Bubu jadi bloody show (keluar darah item²). woaaa Bub bukannya panik, tapi malah senang kegirangan... hahaha, Bubu udah nunggu flek sejak lama. Kan itu pertanda udah deket persalinan. sedihnya keesokan harinya sampe sore gak ada darah yg keluar. Tapi nyeri² mulesnya udah Masya Allah. Bunu masih ngegymball sambil nyebutin nilai mahasiswa bantu Ayah input nilai, Alhamdulillah lagi ² sampai selesai.
Masya Allah Nak, sakit nya gak berhenti juga.. Bayangkan aja wanita yang lagi dismanore lagi haid, itu sakit dismanorenya sampai 20 kali lipat, tapi sama Nenek dipaksa gerak terus. ya Allah ini kek kerja rodi rasanya, Bubu bros kamar mandi malem² sambil jongkok.wkwkwkwk, pas mau coba tidur jam 10 malam sakitnya menjadi-jadi, Bubu masih tahan. Hingga jam 11 an malam sudah gak kuaaaaaaaaaat Bubu tu. Akhirnya bubu coba bangunin Nenek, karena Ayah baru bobok jam 10 tadi, Bubu ndak tega bangunin. Pengennya di manja² gitu sama Nenek, malah disuruh jongkok lagi.. hahaha, akhirnya Bubu jongkok dan skuat dengan penuh semangat, pas udah capek bubu olesin minyak GPU di seluruh punggung sampe panggul trus nunggit. Nah, Nenek liat di pantat Bunu udah banyak darah. Ya Udah langsung aja Nenek minta bangunin Ayah buat pergi ke bidan. Nenek buatin teh anget dan telur ayam kampung untuk bubu buat energi katanya.
Rafa tahu ndak, senangnya bubu saat di bonceng Ayah pakai motor malam-malam , walaupun ada rasa yang Masya Allah di sekujur badan. Bubu sudah ndak sabar mau ngeluarin Rafa. wkwkwwk. Sampe di bidan sekitar jam 01.00 an wib malem. Ada tragedi lagi, tepat banget nyampe di bidan, hujaaaaaaan turun dengan lebatnya dirangkai oleh ornamen suara gemuruh langit yang memeriahkan suasana dag dig dug duaaar, seolah ingin bilang hip hip hore buat menyambut Rafa. Bubu langsung dicek pembukaannua, Alhamdulillah sudah pembukaan 1. Rasa mulesnya udah dilevel lebih atas, Masya Allah. Kalau normalnya kontraksi itu 551, yakni paling dikit 1 menit kerasa lagi. Bubu baru 20 detik udah kerasa lagi kontraksi nya. next, ada pula drama lampu mati, Masya Allah banget Nak. Makin seru karena Bubu muntah ² hebat sampe 3 kali. Gak bisa di isi perutnya, Bubu dah lemes tak berdaya, jadilah Bubu di infus. huhu....
Karena mulesnya agak ekstrim, bubu ga kuat ngapa-ngapain, bubu ndak seperti orang ² yang baru tahu pembukaan 1 masih ada yg di suruh pulang atau masak dulu dan lainnya. Bubu sudah di atas bed aja. Ohya, karena persalinannya Ayah ambil kelas gentle birth buat kita, jadi bisa melakukan persalinan di kamar VIP yang kamarnya nyaman banget. Alhamdulillah, itu aja udah jadi salah satu nambah ketenangan buat bubu. Di kamar di kasih aroma terapi biar bubu rileks. Karena kalau melahirkan di ruang persalinan bubunya dah ngerasa angker duluan. Sekitar jam 4 Bubu nanya ke bidan, masih pembukaan 1 ya teh, rasanya udah para banget ini. akhirnya dicek udah pembukaan 4, masyaAllah Bubu muntah lagi dong. Pas adzan, bubu minta shalat subuh sambil duduk. dengan merintih². Bubu pernah mimpi meninggal pas melahirkan, jadi bubu pengen mati dalam kondisi dah shalat. Serius, pas sujud bubu nangis ndak tahan, merasa ini sujud terakhir bubu. selesai shalat, bubu minta mandi. karena pengen mati dalam keadaan bersih, gitu bubu bilang dalam hati. Akhirnya bubu mandi, walaupun udah dicegah sama Ayah dan nenek bubu kekeuh aja minta mandi.
Bubu sudah lemes banget Nak kala itu. Namun, bubu rindu bertemu Rafa. Anak kesayangan Bubu. Per menit, Rafa terus berjuang untuk bertemu bubu juga. Bubu bisa merasakan dengan baik kepala Rafa yang menghentak-hentak jalan lahir. Masya Allah Nak. Tepat setelah pembukaan 4 Bubu pecah ketuban. Alhamdulillah Bubu sudah lebih nyaman dari sebelumnya setelah pecah ketuban. Karena ritme Rafa pengen keluar lebih aktif. Tepat jam 7 Pagi, Bubu di cek kembali Masya Allah Naaaaak. Sudah pembukaan 7 Qadarullah. Cepat banget. Tak henti hentinya bubu menjerit dengan lafadz Istighfar. Detik-detik itu, bubu sudah pengen bilang 'ndak sanggup lagi'. Tapi saat terbayang Rafa tengah berjuang hebat untuk ketemu bubu, Aduhai Nak, Bubu jadi bertubi-tubi semangatnya untuk lebih tegar. Beberapa saat setelah pembukaan 7, Tetiba bidan menjerit bilang kalau kepala Rafa sudah kelihatan. Lagi-lagi Bubu makin semangat mengatur Nafas dan mengeden sesuai instruksi bidan. Tahu ga sih Nak, kata Ayah Rafa itu kuat banget. Ayah melihat langsung perut ibu bergelombang karena tendangan Rafa. Ini detik Rafa meluncur keluar. Tepat Jam 7.56 pagi, hari Senin 30 Desember 2019 Rafa memekikkan rengekan manja pertama di dunia. BB Rafa 2,9 Kg dengan tinggi 51 cm. Rafa putih bersih dengan mata yang sudah melek Nak. Alhamdulillah wa syukurillah...Rontok segenap rasa sakit dan lelah yang menerpa Bubu. Terbius oleh wajah Rafa yang lugu di tengah menempel di atas dada Bubu saat IMD.
Rafa benar-benar anak yang sholih. Bubu sangat berterima kasih pada Rafa. Entah bagaimana Rafa bisa tersambung ke Bubu saat dalam kandungan, bubu terus berkomunikasi dengan Rafa dan meminta beberapa hal seperti: "Nak, nanti bantu bubu lahiran normal ya", "Nak, nanti keluar nya dengan satu kali tendangan ya", "Nak, bantu bubu untuk tidak robek perinium ya", "Nak, lahirnya di bawah 3 Kg aja ya". Masya Allah semua pengennya bubu Qadarullah Rafa realisasikan. Bersyukur Bubu tak henti hentinya Nak. Bubu berdoa Rafa bisa selalu menjadi anak yang sholih. Jadi hamba Allah yang taat, pemuda yang terpaut hatinya pada masjid, sosok yang mencintai dan dicintai Allah. Amin Allahumma amin ya Allah.