Sabtu, 05 Agustus 2017

Berlelah-lelah di Jalan Allah

Bismillah...
.
Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَــنَّةَ   ۗ  يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَ يُقْتَلُوْنَ ۗ  وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰٮةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِ   ۗ  وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَـبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖ  ۗ  وَذٰ لِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
.
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung."
(QS. At-Taubah: Ayat 111)

.
Di jalan dakwah itu lelah, karena pejuang di jalan Allah balasannya adalah syurga.
.
Di jalan dakwah itu payah, karena setiap diri akan ditempah dengan sebaik-baik mujahadah.
.
Di jalan dakwah itu sulit, karena hanya orang-orang yang berjiwa besar yang berkah mendapatkan kesempatan untuk berjuang demi ridho-Nya.
.
Dakwah adalah cinta, sedang cinta akan meminta segalanya dari mu. Meminta pengorbanan tulus, lelah, payah, dan kesulitan yang pada akhirnya ranum diputik di taman firdaus nan indah.
.
Pejuang agama-Nya akan hidup mulia, mati dalam kemuliaan,, di yaumul akhir mendapatkan balasan terbaik di sisi Allah serta derajat mulia di hadapan Allah.
Berjuanglah !!!
.

Perjalanan Cinta

.
Kita suka tidak adil, hal-hal yang membuat diri nelangsa bahkan  mendapat porsi cinta yang lebih dari diri.
Bila pautan cinta itu  terbuhul pada makhluk dan dunia , wajar saja perjalanan di atas jembatan dunia itu  tergamangkan oleh fatamorgana.
Padahal ada sahabat terbaik yang membuat perjalanan itu penuh pesona takwa, bersamanya akan dikecup damai sepanjang masa, dengannya tak lagi ada resah gundah gulana, kesetiaan padanya membuat hidup terarah dan semangat tuk menjadi lebih baik pun membara.
.
.
Ah...
Perjalanan bersamanya tak ada sandiwara, selalu penuh cinta.
Yah, cinta dari langit untuknya dan cinta dari penduduk bumi atas rahmat dari Rabb yang dirindukannya.
Perjalanan bersamanya mengundang cucuran rahmat Tuhan Alam Semesta.
Perjalanan itu adalah berjalan mesra bersama kalam ilahi yang setia ada di lisan, hati, pikiran, dan tindakan.
Perjalanan yang sempurna penuh cinta, perjalanan bersama Al-Qur'an.
Pegangan hidup orang-orang yang merindu,
Rindu tuk menatap keagungan wajah Rabbnya. .
.
.
Allah SWT berfirman:

هٰذَا  بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَّمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ
"Inilah (Al-Qur'an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Ali 'Imran: Ayat 138)

Tetaplah Bersabar

Ada masanya tegap tubuhmu menciut diterkam cobaan.
Betapa lika-liku kehidupan yang masih entah itu  kadang melunglaikan langkah yang seawalnya berderap teguh.
Memang mengokohkan bangunan iman itu adalah perjuangan.
Sabar dalam merawat iman, sabar dalam memperbaikinya setiap waktu.
Agar kembali tegap tubuh nan melunglai.
Agar kembali sigap langkah nan gemulai.
Bila kesabaran terus setia mengawal hati hingga ke pertemuan dengan Ilahi Rabbi, Semoga perjalanan jenuh di hingar bingar dunia ini  dapat  lebih damai dan teduh.

Jangan lekang dari kesabaran. Bujuk hatimu tuk  sabar dalam ketaatan pada-Nya, rayu hati mu tuk sabar dalam cobaan, paksa hatimu tuk sabar dalam meninggalkan apa yang Allah murkai.

Allah SWT berfirman:

وَجَزٰٮهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًا 
"Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutera,"
(QS. Al-Insan: Ayat 12)

Merendah dan Kembali lah


Merendahlah dihadapan Rabb mu, agar kau mampu tetap  hidup dalam kehidupan yang menghidupkan kehidupan.
Sebab batas masalah dan solusi kau kais  hanya sebentang sajadah cinta.
Pada kedalaman hati yang kau resapi terkuburlah kesombongan dan  punahlah ego.
Sebab kau hanya seorang hamba papa.
.
.
Allah SWT berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا  الصّٰلِحٰتِ وَاَخْبَـتُوْۤا اِلٰى رَبِّهِمْ ۙ  اُولٰٓئِكَ اَصْحٰبُ الْجَـنَّةِ ۗ  هُمْ  فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

.
.
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dan merendahkan diri kepada Tuhan, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya."
(QS. Hud: Ayat 23)
.
.

Kembalilah kepada ketaatan pada Rabbmu, agar kau mampu tetap kuat dalam kelemahan yang ada.
Sebab batas rahmat dan azab hanya setangkup dosa.
Sedang pertolongan Allah selalu ada bagi hamba-Nya yang taat.
Pada kekhusyukan hati yang kau hikmati, tersingkaplah pengakuan dosa-dosa, memohon ampun dengan memelas iba. Seseguk sendu taubat nasuha sepanjang malam hening di hadapan Dzat Yang Maha Menyayangi hambanya.
Sebab kau hanya sang pendosa yang hina dihadapan-Nya.
.
.

Allah SWT berfirman:

وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ  وَالْاَرْضُ ۙ  اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ

.
.
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"
(QS. Ali 'Imran: Ayat 133)

Selasa, 01 Agustus 2017

Semoga Aku tak Habis oleh Lelah

Dear sang hati...
Besok mentari berjanji tidak lagi akan melelahkan mu.
Gemawan telah diundang semesta tuk meneduhi gerahnya perjalanan panjang yang kau tempuh.
Sabarlah, lelah mu kan disapu angin segar.
Semoga tak habis upaya tuk menjalani lelah.

Kau tahu? Pagi tak mungkin bertemu senja dalam satu kisah.
Harus ada yang mengalah tuk mewarnai hari.
Terkadang hal yang baik itu memang sengaja tidak dijelaskan.
Namun keyakinanlah yang merobek ketidaksanggupan melawan segenap gundah, hati terengah, serta sesaknya resah.
Semoga tak surut langkah tuk menikmati lelah.

Saat keyakinan kau lempar sejauh angkasa tak terdefisini, semesta memberikan seantaro kekuatan agar hati mu teguh melaju dalam lelah yang kau harap tuk segera punah.

Tenanglah...
Tetaplah fokus...
Lalu bersiaplah ! dalam keremangan dimensi yang mesti kau menangkan. Kelak lelahmu harus dikuburkan  di taman-taman peristirahatan terindah dan terbaik dari-Nya.

Bandung, 02-08-17
01:02

Sabtu, 29 Juli 2017

Usaha

Segala sesuatu dalam kehidupan ini tidak pernah terlepas dari kata 'usaha'. Semisal untuk bangun dari tidur pun setiap kita butuh usaha untuk membuka kedua kelopak matanya agar mampu tersadarkan dari dimensi ruh kepada dimensi materi. Seperti hal pula untuk mencapai tujuan jelas membutuhkan usaha, yakni segenap variabel yang membantu diri agar berpindah dari hanya sebatas niat, keinginan, hasrat, kepada pencapaian yang dituju. Dari beberapa analogi itu, kita dapat menyimpulkan secara sederhana bahwa usaha identik dengan perpindahan. Tidak ada penyebutan usaha jika perpindahan tidak terjadi. Fenomena ini bisa dikerucutkan dalam pembahasan hukum alam. Bahwasanya ada sebuah ketundukkan dari sebuah gejala yang terjadi, contohnya saja tentang usaha yang telah sedikit dideskripsikan sebelumnya. Bagaimana bentuk ketundukkannya? Yaitu usaha harus tunduk pada perpindahan. Jika tidak ada perpindahan maka usaha dapat dinyatakan bernilai nol.

Renungan sederhana seperti ini sering didalami oleh para filsuf. Mereka mencoba merumuskan apa yang ditangkap oleh indranya kedalam sebuah penterjemahan tatanan hukum alam (diferensi logika) menurut persepsi dan jangkauan ilmu yang mereka miliki. Dari pengamatan sederhana itulah dikembangkan apa yang disebut dengan variabel, simbol yang mampu mewakili makna apa yang ingin didefinisikan/diterejemahkan oleh para filsuf tersebut. Sebenarnya, dalam dunia kekinian peran filsuf bisa dikatakan  telah  terintegrasi pada peran ilmuan.

Ada hal yang ingin diterangkan dari fenonema usaha serta  keterkaitannya dengan dunia pendidikan fisika. Selama ini, bahkan secara luas, dalam benak setiap orang akan mengenal bahwa fisika itu semacam operasi matematis dalam angka dan huruf yang membingungkan. Memang tidak dapat dipungkiri, sebab dalam dunia pendidikan kurikulum fisika lebih menonjolkan sisi  kognitif  pada bab hitung menghitung  rumus yang tertera di buku cetak namun tidak mengembangkan keterampilan mengalisis langsung dari gejala yang teramati. Padahal, sejatinya akar kata fisika itu sendiri, jika ditelaah secara bahasa, berarti alam. Maksudnya pembelajaran fisika itu sendiri adalah belajar tentang alam. Sehingga pembelajarannya meski dimulai dengan kegiatan mengamati peristiwa bukan malah sebaliknya yakni mempelajari teori lalu baru menemukan peristiwa yang relevan. Sehingga pembelajarn fisika menjadi sangat membosankan. Karena 'hak' rasa keingintahuan siswa menjadi 'terampas'.

Ambil saja contoh usaha tadi. Dari gejala yang telah diceritakan sebenarnya dapat dirumuskan yakni besaran usaha (W) akan dipengaruhi oleh variabel perpindahan (posisi/besaran panjang[s]: satuan panjang[m]). Nah, apakah perpindahan itu serta merta terjadi begitu saja seperti bim salabim? Tidak kan? Untuk membuka mata maka kelopak mata butuh  bekerja dengan gaya dorong tertentu agar terbuka. Maka hadirlah satu variabel yang menemani perpindahan (s) yakni gaya (F). Itu sebagai perumpamaan sederhana aja.

Strategi pembelajaran yang sedemikian sekiranya lebih menstimulus siswa untuk menemukan konsep-konsep sendiri dari apa yang telah diamati lalu dipraktikkannya dalam pembelajaran fisika. Pada akhirnya, siswa tidak lagi terinstalisasi dalam cpu otaknya bahwa fisika itu adalah kumpulan rumus-rumus yang mesti diselesaikan melainkan kumpulan fenomena-fenomena alam yang harus diterjemahkan dalam rumus-rumus agar bisa dipahami efek dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.

Nah, bagaimana? Fisika itu asyik dan menyenangkan bukan?

©Sulastriya Ningsi

Kamis, 27 Juli 2017

Motivasi

Seseorang yang memiliki motivasi senantiasa melibatkan dan mempertahankan seluruh aktivitas untuk mencapai tujuan, sehingga sanggup menghadapi kesulitan, masalah, kegagalan, dan kemunduran yanh mereka temui (Schunk, et al,.2010)