Sabtu, 30 Januari 2016

Untuk mu Sang Mujahid

untuk darah mujahid yang mengarus tulus
untuk curahan air mata yang menghujani bumi
kepada syahid dan syahidah mulia di negri sebrang
kepada anak yang menjerit histeris karena perih
bagi mereka yang kehilangan keluarga, ayah, bunda, dan kakak tercinta
bagi mereka yang ikhlas menegakkan kebenaran
kami berjuang dengan atribut yang kami miliki
dengan sebongkah iman kami pun mendoakan tak henti-henti
dengan sebongkah takwa kami pun berinfak seisi harta
dengan ikatan ukhuwuah kami pun berjihad sekuat tenaga

Allahummasur ihhwanina al muslimin wal mujahidiina fi Mishri ,fi Gaza, fi Suriya, fi Falistiin Wafi kulli makaan wa kulli zamaan
Ya Rabb... Ya Muqit, lahul asmaul husna
Perkenankanlah doa kami.
amin

Jagalah Hati

Hanya sia-sia mengisi hati dalam rayuan dunia
begitu sia-sia menebar dalam hati racun rasa
khawatirlah kan sia-sia jika menanam iman di hati namun tak merawatnya
tumpah sia-sia takwa dalam hati hanya karena wanita atau pria itu nelangsa
Akan sangat sia-sia segala yang tak bernilai ibadah dan
tidak untuk mencari ridho Allah.

Sudah dikatakan Dia mencintaimu dengan bebas,
kapan pun engkau ingin berlabuh berlabuhlah dalam kedamaian yang tak terperikan.
Sudah tertera Dia selalu mencintaimu dengan ikhlas,
apa pun yang miliki akan cukup untuk bersama-Nya asalkan bersama pinangan taqwa.
Sudah jelas Dia mencintaimu dengan lugas,
dimana pun Dia selalu ada untuk menjaga, melindungi, dan menemani.
Sudah pasti Dia mencintaimu dengan tegas dalam keabadian taatmu, kesungguhan ubudiyah, kerelaan mengabdi, dan pesona iman yang kau miliki.
karena Dia adalah Allah Yang Maha Esa, Maha Segala, penggenggam jiwa dan raga.

Jagalah hati jangan di nodai !
Jagalah hati lentera hidup ini !

Nasihat Bagi Kita

1) Jika suatu hal Allah fardhukan bagi hamba; maka itulah 'amal paling dicintaiNya, paling mendekatkan padaNya, paling besar pahalanya.

2) Fardhunya 1 hal; wajibnya 1 'amal; bukan cuma berarti ia harus dilakukan tuk hindari kemurkaan; tapi jua ia setinggi-tinggi keridhaan.

3) Kedudukan 'amal sunnah ialah penambah & penambal, pelengkap & penggenap, penghias & penjelita; bagi kewajiban nan jadi nyawa ketaatan.

4) Hubungan yang wajib & yang sunnah bertingkat-tingkat; ada nan bagai kepala & rambut; ada bak kaki & sepatu; ada umpama celana & sabuk.

5) Maka amat keliru; mengutamakan yang sunnah terhadap nan wajib; ia berrambut tanpa kepala, bersepatu tanpa kaki, bersabuk tanpa celana.

6) Pun perbandingan pahala yang wajib atas yang sunnah; seperti batu permata & cincin embannya; bagai butir mutiara & benang penyusunnya.

7) AlhanduliLlah; Shalat Shubuh lebih perlu diperjuangkan daripada Shalat Dhuha; apatah lagi jika dalam niat ia terbeda akhirat & dunia.

8) AlhamduliLlah; telah kita dengar dari para 'Ulama bahwa bayar hutang itu wajib; maka harus didahulukan daripada shadaqah yang sunnah.

9) Yang sering terlewat kita simak; orang yang bayar hutang {wajib} itu berlipat lebih dicintai Allah daripada yang bershadaqah {sunnah}.

10) Yang sering kita lupa; orang yang bayar hutang {wajib} itu berlipat mendekat mesranya pada Allah daripada yang bershadaqah {sunnah}.

11) Yang sering tak disadari; pahala, ganjaran, & 'khasiat' dunia akhirat bayar hutang {wajib} lebih banyak dibanding shadaqah {sunnah}.

12) Di antara kecerdasan imani; begitu kata Al Ghazali; ialah ketepatan meletakkan prioritas & urgensitas 'amal; waktu, tempat, & halnya.

@salimafillah

Puisi Harapan

Geriap asa yang terus mengelanakan mimpi-mimpi,
namun semua belum menjelma dalam rupa yang nyata.
Sekalipun Guntur turut serta meneriakkan harapan di kaki langit,
tentu akan sia-sia tanpa setangkai do’a dan nutrisi usaha yang dijejal.
Motivasipun mulai terbakar untuk melakukan perubahan diri kembali,
membenahi tabiat-tabiat yang keruh,
merehabilitas amalan-amalan ibadah,
dan menata hati kepada kejernihan fitrah.
Sudah lama fitrah menggerung marah, ia terpaku dalam sapuan geram,
karena telah lama tidak disucikan dan membawanya pada maqam sebenarnya.
dapat dimengerti sekali bahwa bantuan Allah pada hamba tak mengenal celah sanggahan.
Dia selalu ada bagi yang membutuhkan-Nya untuk membawa karya-karya suci,
menggelar syi'ar-syi'ar Islami melelalui kecerdasan ama

Kita hanya Kesementaraan

Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.

Digulung hari demi hari, bulan, dan tahun tanpa terasa.

Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian..

Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.

Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.

Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Karena itu,
jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah batin kita.

Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua.

Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit.

Teruslah berbuat baik... berkata baik...!

Kritisi semua yang tidak baik.

Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikan dan kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan...

Apa pun itu Tilawah lah

Kalau kamu lelah, cobalah tilawah.

Kalau kamu resah, segeralah tilawah.

Kalau kamu gelisah, hilangkan dengan tilawah.

Kalau kamu susah, mulailah tilawah.

Kalau kamu gundah, jangan lupa tilawah.

Kalau badanmu lemah, kuatkan dengan tilawah.

Kalau imanmu tergugah, lakukan tilawah.

Kalau jiwamu gerah, perbanyak tilawah.

Kalau matamu basah, segera tilawah.

Kalau pikiranmu cerah, cepatlah tilawah.

Kalau hatimu patah, teruslah tilawah.

Kalau kamu marah, redakan dengan tilawah.

Kalau kamu merasa gagah, jangan lupakan tilawah.

Kalau kamu kalah, harus banyak tilawah.

Kalau kamu tidak mau kalah, harus makin banyak tilawah.

Kalau kamu tabah, seringlah tilawah.

Kalau tanganmu tengadah, mulailah tilawah.

Kalau kakimu melangkah, lantunkan tilawah.

Kalau hatimu berseri bak bunga merekah, seringlah tilawah.

Kalau perasaanmu begitu indah, segeralah tilawah.

Kalau ingin keluarga sakinah, ajak mereka tilawah.

Kalau ingin anak-anak salih dan salihah, ajari tilawah.

Kalau ingin rejeki melimpah, rajinlah tilawah.

Kalau ingin hidup penuh berkah, rutinkan tilawah.

Kalau ingin mengunjungi Ka’bah, lantunkan tilawah.

Kalau anganmu tengah membuncah, perbanyak tilawah.

Kalau kamu malas tilawah, paksalah untuk tilawah.

Kalau kamu rajin tilawah, lanjutkan terus tilawah.

Kalau kamu tilawah, itulah jalan menuju jannah. 


( Cahyadi Takariawan)


Al-Qur'an => Penghulu segala ilmu yang ada dimuka bumi. Beritahukanlah kepada Allah bahwa kita ingin bersama Al-Qur'an sampai akhir hayat Beritahukanlah kepada Allah bahwa kita ingin mentarbiyah diri ini sepanjang hayat Beritahukanlah kepada Allah bahwa Al-Quran yg kita geluti adalah sbg DP agar Allah SWT menambah eksisnya dakwah di Indonesia & bumi lain Ungkapkan --> Panjatkan --> Allah akan menganggap kita sebagai orang yang bermisi besar ( Allah yang akan memproses)

Sabar, Sabar dan Sabar ! Beginilah jalan dakwah... (Ust Cahyadi Takariawan)

Sabar, sabar, sabar… Beginilah jalan dakwah telah kita lalui. Berkomunitas bersama orang-orang salih bukannya tanpa masalah, maka Allah memerintahkan agar kita selalu bersabar bersama mereka :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.

Bisa jadi ada salah paham di antara para aktivis. Bisa jadi ada ketidaknyamanan perasaan di antara para pelaku dakwah. Bisa jadi ada data yang kurang valid, namun digunakan untuk pengambilan keputusan. Bisa jadi ada stigma yang menganga, dan tidak pernah ada pengadilan yang memberikan klarifikasi. Bisa jadi ada persepsi yang keliru. Bisa jadi ada ketidaktepatan dalam menerapkan teori.

Capek, lelah mendera jiwa dan raga. Namun ini adalah pilihan, yang tidak ada sedikitpun paksaan kita bersamanya. Bisa jadi ada ketidakpahaman, ada ketidakmengertian, dan kita tidak pernah menemukan jawaban. Bisa jadi Khalid bin Walid tidak pernah mengerti mengapa dirinya diganti dari posisi panglima perang yang demikian dihormati. Namun toh kehormatan dirinya tidak runtuh karena posisi itu tidak lagi dia miliki.

Kehormatan diri kita adanya pada konsistensi. Konsisten menapaki kebenaran. Konsisten menapaki jalan kebaikan. Komitmen pada peraturan. Teguh memegang keputusan. Mendengar dan taat, itulah karakter kader teladan. Bukankah ini ujian, karena yang kita dengar dan kita taati bisa jadi berbeda dengan suara hati nurani. “Qum Ya Hudzaifah !” Menggelegar suara perintah. Dan Hudzaifah segera bangkit berdiri.

Kehormatan diri bukan terletak pada posisi kita sebagai apa. Tidak menjadi apa-apa, tetap bisa dihormati. Kita terhormat karena karakter yang kuat, kita terhormat karena karya yang tiada pernah berhenti, kita terhormat karena kerja yang terus menerus, kita terhormat karena keteladanan, kita terhormat karena kesabaran dan kesetiaan.

Ya. sabar, sabar, dan teruslah sabar… Karena memang beginilah jalan dakwah telah kita lalui. Berkomunitas bersama orang-orang salih bukannya tanpa masalah, dan Allah telah memerintahkan agar kita selalu bersabar bersama mereka :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.