Kamis, 06 November 2014

Hujan yang Jatuh Penuh Presisi

         Bahkan hujan yang jatuh pun telah di ukur oleh Allah. Tentu banyak dari kita yang menerka-nerka, sepertinya hujan akan reda atau seperti masih lama. Ternyata kita telah luput dari penghayatan terhadap firman Allah dalam Q.S al-Mu'minun: 18

" ﻭَﺃَﻧْﺰَﻟْﻨَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءِ ﻣَﺎءً ﺑِﻘَﺪَﺭٍ ﻓَﺄَﺳْﻜَﻨَّﺎﻩُ ﻓِﻲ ﺍﻷَْﺭْﺽِ ۖ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﻋَﻠَﻰٰ ﺫَﻫَﺎﺏٍ ﺑِﻪِ ﻟَﻘَﺎﺩِﺭُﻭﻥَ

"Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya."

      Saya berdecak kagum saat merenungi ayat tersebut. Tersebutlah bahwa jika ukuran hujan yang ditetapkan Allah berkesesuaian dengan kadar kebutuhan bumi dan seisinya. Subhanallah.....
       Tentu yang terlebih membuat saya merasa bahagia, saya mendapatkan ayat ini tepat saat terjadinya hujan. Memang Allah memberi petunjuk terhadap siapa yang Dia kehendaki, tak peduli kapan, dimana maupun siapa.

Senin, 03 November 2014

"Menjadi Pribadi yang Outstanding"

        Rasulullah SAW adalah seorang yang benar-benar outstanding. Outstanding artinya adalah luar biasa, seseorang yang melakukan segala sesuatu dengan cara dan hasil lebih baik dari orang kebanyakan. Jika nilai rata-rata kelas adalah 8, maka seseorang yang outstanding akan mendapatkan nilai 9 bahkan 10.

Kunci untuk menjadi pribadi yang outstanding ini adalah rangkaian kata yang terangkum dalam kata “CARE”. Care, secara kata utuh berarti peduli, peduli kepada diri sendiri, peduli kepada orang lain dan lingkungan sekitar serta peduli kepada posisi dan tanggungjawab kita di hadapan Allah SWT.

CARE adalah singkatan dari Commitment – Achievement – Responsibility – Enthusiastic.

Commitment, berarti bahwa seseorang yang outstanding harus mempunyai commitment mengenai pandangan hidupnya atau sesuatu yang dia pegang. Pada zaman ketika Rasulullah SAW masih hidup, Rasulullah SAW pernah hidup di antara Orang-orang yang menyembah berhala. Akan tetapi Rasulullah SAW tidak meluruh, beliau senantiasa memegang prinsip keislaman dalam diri beliau. Beliau tetap berkomitmen kepada Allah SWT untuk menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Achievement, berarti bahwa dimanapun seseorang berada, dia harus bisa berprestasi. Kita ingat bahwa Rasulullah SAW dulu adalah seorang yang sangat ahli dalam berdagang. Di dalam rumahtangga, beliau adalah seseorang suami yang berakhlaq paling mulia terhadap istrinya. Ketika memimpin perang, hampir seluruhnya menghasilkan kemenangan. Jadi, dimanapun posisi kita, kita harus mampu menempatkan diri, profesional, sehingga mampu berprestasi, mampu memberikan kontribusi terbaik dimana kita berada.

Responsibility, berasal dari kata Respon dan Ability, kemampuan untuk merespon sesuatu. Ada dua macam responsibility, proaktif dan reaktif. Beda proaktif dan reaktif adalah, reaktif adalah respon yang dilakukan setelah masalah terjadi, sedangkan proaktif berarti kita bisa menyelesaikan masalah yang mungkin terjadi sebelum masalah itu sendiri terjadi. Ini sesuai dengan Rasulullah SAW yang selalu mempunyai perencanaan yang jitu terkait segala sesuatu yang beliau kerjakan. Tentunya kita masih ingat strategi legendaris pada Perang Khandaq yang direncanakan oleh Rasulullah SAW bersama sahabat-sahabat beliau. Ini adalah bukti bahwa Rasulullah adalah seseorang yang sangat proaktif.

Enthusiastic, tidak berarti sekedar semangat. Akan tetapi, semangat yang disertai dengan impact yang nyata, yaitu semangat yang menyemangati. Jika kita mengingat khutbah-khutbah Rasulullah SAW, beliau selalu bersemangat dan menularkan semangat itu kepada ummatnya. Ketika berperang, tidak ada mujahidin yang gentar di medan perang. Inilah arti enthusiastic, semangat seseorang yang membuat orang lain di sekitarnya menjadi ikut semangat.

Bagaimana dengan kita?
Maukah kita menjadi pribadi yang outstanding?

Semoga hidup anda bahagia dan diberkahi Allah SWT.
Aamiin

Sumber:
http://teawithoutsugar.wordpress.com/2012/11/29/menjadi-pribadi-yang-outstanding/

Kamis, 30 Oktober 2014

Proses Hidayah

Nafas yang mendengus kau hitung pun gila.
Suara yang simpang siur, teratur kau renung pun sadar.
Warna-warni nan hinggap di baju kupu-kupu kau lihat pun terpesona.
Bahwa Tuhan punya Kuasa.
Memberi..
Menunjukkan...
Dan Merangkul mu dengan seantero cinta.

Rindu

Kerinduan ini menyakau.
Menyeka bahagia, menyemburkan pilu.
Di negri asing pengembaraan aku memohon kuyu.
Tuhan...bawa aku lagi pada Mu

Bersama gerimis ku antarkan berjuta rindu yang mendalam.
Bersama tetesannya  membelai ranting-ranting yang rapuh.
Menyeruak menuju kalbu, menggetarkan dawai hati.
Menarik sedih seluruh aku.
Talu-bertalu harap tuk hidup penuh berlumur naungan cahaya Mu.
Untuk itu aku titip seonggok rindu.

Hingga senja menyulam jingga.
Di bibir pertemuan syurga.
Rindu terus bertapa.

Kamis, 09 Oktober 2014

Yang Lebih bagi Orang Tua

Ah, dulunya aku mengira dengan selalu jadi juara kelas orang tua akan bahagia. Memang...namun itu belum sempura.
Terus aku perjuangkan untuk mengejar segala prestasi kemana-mana dengan penuh pengharapan mereka akan tersenyum merekah penuh rasa bangga.
Memang...namun itu tidak seberapa.
Tak bosan aku berjuang agar dapat membalas segala ketulusannya walau tak seberapa.
Aku pun segera menyelesaikan kuliah dengan waktu yang sesingkat-singkatnya agar segera bekerja mengirim uang untuk orang tua.
Karena aku pikir itu dapat membuat mereka lebih lega.
Memang...namun itu belum ada apa-apanya.
Maka aku pulang agar tak lagi jauh terpisah dan meneguk air mata rindu tuk bersua.
Aku berupaya sekuatnya untuk mampu berdikari lebih agar dapat penghasilan yang lebih sejahtera untuk orang tua.
Namun...aku benar-benar salah.
Semua kesibukan itu membuat aku tak sempat tuk bercengkrama, keseharian padat dengan kerja sampai hari libur pun tersita.

Sekarang aku lebih mengerti...

Yang lebih membahagiakan itu, saat seorang anak bertanya besok ayah dan amak mau makan apa ? Lalu kita yang memasaknya dengan penuh cinta.

Yang lebih membanggakan itu, saat seorang anak hadir di tengah masyarakat dan mampu menjadi penebar manfaat yang berlimpah.

Yang lebih melegakan itu, saat seorang anak selalu menjaga hati dan perasaannya.

Maka. Kini selalu kusempatkan untuk melakukan sesuatu yang membahagiaan hatinya. Sekalipun itu dengan menyuguhkan sarapan dan cemilan seadanya.

Ah...memang membahagiakan itu sederhana.

Hingga Gas menjadi Plasma

Layaknya gas yang menjadi plasma karena dilecut suhu yang panas hingga ia mampu berbinar lebih indah dari biasa, begitulah ujian mengindahkan kekokohan jiwa.
Meski panasnya ujian memerihkan, pun di ujung lebih memulihkan.
Sedang hadirnya iman kan menjelitakan derap perjalanan di naungan sayap kesabaran.
Aduhaiiii hidup...
Tak ada yang perlu diratapi,
Sudah jelas dan pasti manusia hanya si pengabdi.
Menjalankan agama yang lurus dengan sepenuh hati.
Serahkan segala kemelut pada Ilahi.
Kian taat dan patuh pada titah Pencipta Langit dan Bumi, semakin mantap menjalani hidup ini.

‪#‎perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Jumat, 03 Oktober 2014

Teman

TEMAN.....
Kau dan aku layaknya neutron dan proton yang berpadu kokoh dibawah energi ikat iman. Kita akrab menamakannya dengan ukhuwah.
Lalu menjadikan kita nukleus kebaikan dalam atom kehidupan.
Tentu saat energi ikat iman itu musnah, kau dan aku bukanlah lagi nukleus kebaikan. Karena kita hanya serpihan partikel bermuatan yang kelak melalang buana dalam semesta kesibukan dunia.
Ah ....itu akan terasa amat hambar dan hampa.
Kita tentu memiliki peran masing-masing bukan ? Namun satu tujuan yang mulia yakni Menuju Keridhoan Allah.
Yang menjadi esensinya teruslah membersamai hari dengan takwa.
Baik aku dan kau,,,
Agar energi ikat iman itu istiqamah selamanya menemani kita hingga bersua wajah Allah yang Maha Indah.
Amiiiiiin.
Sungguhpun aku menulis ini saat aku merasa bahwa aku harus terus melejitkan kapasitas ketakwaan yang selamanya ini kerap terlerai dan memudar dalam aktifitas kesibukan dunia.
Jangan sungkan kawan untuk menghadirkan namaku dalam secepis do'a.karna itu amat berarti dan sangat kubutuhkan.
Salam tali cinta diperaduan iman....TEMAN.
Be Fight Intifadhah 2009...!