Jumat, 21 Juni 2019

Under Cover of Nikah

Bercerita tentang dunia pernikahan seperti menyelami antariksa. Teramat banyak gugusan problematika dan romantika yang dapat dipelajari. Mungkin bagi yang garis usia pernikahan masih pendek mereka akan tiba pada kalimat "bersatu belum bisa menemukan titik satu". Begitulah rupanya realita setelah menikah. Ada dari pasangan² muda yang masih kesulitan untuk mencari kejelasan dalam menerima setiap perbedaan yang ada. Cukup rumit masalah ini, contohnya saja seperti penyatuan visi dan misi dalam rumah tangga. Mau dibawa kemana bahtera rumah tangga besoknya. Seperti juga dalam merumuskan manajemen finansial, Pola kebiasaan sehari-hari, tentang selera makan yang kadang masih belum bisa klik, dan lain-lainnya. Sehingga hal hal yang sedemikian bisa membuka mata mereka yang tengah bersiap menuju fase penyatuan tersebut. Bahwa dalam penyatuan kadang fakta yang ditemui jauh dari romantisme dan senegap euforia yang membuat mereka baper untuk segera menikah.

Bukan sedikit yang terjadi, tampilan-tampilan permukaan dari sebuah pernikahan yang seolah tampak indah dan manis hanya pencitraan dari kegelisahan, kejengahan, ketakutan, dan kebingungan dalam menyelesaikan pencarian akan titik temu dalam penyatuan. Namun, semua terus disimpan rapi dengan pesona bahagia pada banyak orang. Karena memang begitu baiknya. Pasangan adalah pakaian untuk satu sama lain. Jika membuka aib pasangan sendiri sama halnya dengan menodai pakaian yang ia lekatkan pada dirinya. Pada akhirnya, setiap masalah cukup terselesaikan dengan duduk bersama pada waktu yang tepat, berkomunikasi dengan baik, siap menerima masukan, bertekad untuk berubah demi kebaikan bersama dan tidak ada niat untuk menyakiti satu sama lain.

Lagi-lagi agar mereka yang tengah berjuang cepat tersadar akan semua propaganda yang menyulutkan gairah untuk tergesa-gesa menikah. Bahwa mereka yang membuli mu itu takkan pernah bertanggung jawab atas kesalahan mu dalam mengambil keputusan untuk berumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar