Jumat, 21 Juni 2019

Drama-Drama Getir

Hidup ini penuh drama. Ada drama manis tapi tak sedikit pula drama getirnya. Dari sekian drama-drama getir yang dijalani kerap mencuarkan umpatan pada takdir. Kita belum sadar atau cukup waktu lama untuk mengerti bahwa   drama-drama getir itulah yang membentuk diri menjadi lebih tegar. Tak ada sosok yang luar biasa lahir hanya dari kejadian yang flet aja. Mereka adalah produksi dari sekian tempaan drama kehidupan yang tak mengenakkan. Jalan yang mereka tempuh untuk menyelesaikan drama getir itu bukan lagi dengan cercaan akan takdir, melainkan dengan menjalani nya dan menempuh jalan kembali pada Rabbnya.

Drama-drama getir dalam kehidupan tak selamanya tentang putus asa dan kesedihan. Sudah waktunya, kejadian pahit yang telah Allah takarkan itu menjadi momentum terbaik untuk sadar diri karena kita hanya seorang hamba. Walau banyak ingin yang hanya menjadi khayal, segenap asa pupus menyublim ke langit realita, dan harap hanya tinggal bersama gubuk kenangan yang tak bisa terwujud. Sepertinya semua kepahitan itu memang mesti ditelan sebagai obat kuat. Darinya kita menjadi lebih dekat pada meminta, lebih empati, lebih mudah mengurai air mata dihadapan-Nya. Jalan kembali pada Rabb itulah  muara terbaik dalam memainkan peran di drama-drama getir kehidupan ini. Agar umpatan menjadi rasa syukur dan sesak yang menghimpit terlegekan dengan hati yang menerima.

Semoga Allah kuatkan bagi siapapun yang tengah ada dalam getirnya drama yang dihadapi.
Mungkin aku salah satunya ntah dulunya, sekarang, atau nantinya.
Bismillah... yakinlah kita akan lebih kuat untuk menahan pahit yang lebih menohok di drama selanjutnya. Sebab hidup ini memang pahit bagi orang-orang yang beriman. Penawar nya tak lain syukur dan sabar. Biar Allah tahu kualitas kita disisi-Nya, maka Allah uji coba dengan sedikit kegetiran. Jangan lari dari getir itu, telan dan nikmati dengan menempuh jalan kembali pada Rabb Yang Maha Pengasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar