Senin, 11 November 2024

Sains dan Kesempurnaan Ibu

Dari timeline tahun 2024 sepertinya ini tulisan pertama yang tertoreh di kanvas blog ini. Izinkan kembali menuangkan kontemplasi lewat tengah malam ya. Ceritanya habis nonton beberapa konten di Chanel "Rumah Editor" terkait teori kuantum, relativitas Einstein, partikel tuhan (bosson Higgs), sampai fakta tentang ketiadaan gaya gravitasi bumi.

 Hal yang memantik kontemplasi malam ini adalah sebuah teori yakni Sains menunjukkan jika hukum alam ada dalam bentuk sempurna atau simetris maka kehidupan tidak akan ada sama sekali. Fakta ini dapat dibuktikan dengan penemuan anti materi, seperti contohnya sebuah riset di CERN yang menguak kejadian saat elektron bertemu dengan Antielektronnya (positron) maka kedua partikel ini akan saling meniadakan.

Kesimpulannya, kesempurnaan itu hanya menciptakan ketiadaan. Yang harus kita terima bahwa alam ini bekerja karena ia membatasi kesempurnaannya. 

See...kalau kamu berfikir untuk menjadi ibu yang sempurna kamu gak akan pernah jadi seorang ibu. 

Jadi kepikiran terkait, Kenapa kok bisa lahir feminisme dengan konsep childfree? Yaaah bisa jadi aja Karena mereka sudah menciptakan alur logika yang salah tentang definisi seorang ibu, salah satu frame mereka bahwa seorang wanita yang tidak menjadi ibu sempurna  akan melahirkan generasi yang cacat. Mereka hanya bermain dalam spekulasi pikiran mereka. Padahal pikiran mereka untuk menjadi ibu yang sempurna itulah yang menggagalkan mereka untuk menjadi seorang ibu. 

Tampak jelas, paradigma pada golongan feminisme yang menggaungkan childfree adalah sebuah kecacatan pemikiran. pada akhirnya, menghalangi mereka untuk menjadi seorang ibu. Efek fatalnya, siapa yang akan mewarisi bumi ini kalau gak ada perempuan yang mau menjadi ibu? 

Udahlah ya Mak, Toh sains aja udah membuktikan kok kesempurnaan itu tidak pernah ada dalam dimensi dunia ini kecuali hal itu mutlak hanya dimiliki oleh Tuhan. Woles aja dengan ketidaksempurnaan mu, karena itulah kamu berkah menjadi seorang ibu.

Setuju gak sih? Coba kalau kamu mau koreksi dibagian yang mana. Diskusi yuk

Senin, 21 Maret 2022

Cahaya Kegelapan

Entah seberapa pengapnya engkau berdiri dalam kegelapan yang diatapi awan tebal. Entah seberapa kuat engkau akan bertahan tanpa cahaya?, Dingin, suram, sendiri. Dalam kegelapan yang kau rasakan hanyalah lelah sebab hilir mudik tanpa arah, dalam kegelapan yang kau dapati hanyalah hampa, tak terlihat oleh mu teman.

Masihkah engkau percaya akan 'cahaya' matahari? Bahwa dengan 'cahaya' itu tumbuhan taat di hati mu kembali subur. kau akan melihat banyaknya keajaiban, arah langkahmu pun kian tertuju. Bagaimana mungkin cahaya itu akan masuk? Bila kau tak mengenyahkan awan tebal yang mengatapi hatimu. Mari kesini wahai engkau. Ambillah tongkat  taubat ini. Hancurkan semua batu kemaksiatan yang bertumpuk-tumpuk itu. Kelak, kau akan menyaksikan dengan takjub. Awan itu lepas perlahan...'cahaya' pun menyelinap melalu kisi hidayah ke hatimu. Tak lagi kau engap, tak lagi kau hampa, tak lagi kau sendiri.

Impian Ibu

Semakin kesini, kok merasa gak pernah lagi memancang impian yang mengangkasa layaknya zaman gadis dulu. Menjadi ibu dengan rutinitas yang tak berketepian seperti 'melenyapkan'  segala asa yang telah didamba-damba.  Mulai bangun tidur, hingga tidur kembali dapat shalat tepat waktu plus shalat Dhuha dan mengaji aja udah bersyukur banget. Boro-boro upgrade ilmu seperti dulu duduk berjibaku di perpus seharian, ikut training yang mengasah potensi, berkumpul dengan kolega akademisi yang se-ide. Aaahh... sepertinya hal itu sempat terbersit jadi impian. Bukan tak menikmati peran yang Allah amanah saat ini. Tapi memang begitu lah realitanya.

Tentunya selalu ada pertanyaan dalam hati. Kemana kamu yang dulu? Mana semangat yang dulu?. Kok berat banget ya mencari alasan untuk bisa sesemangat dulu. Juga kadang suka minder sekian tahun hanya berotasi di dunia domestik sedang teman2 udah tiba melancong ke negara bersalju menuntaskan impiannya, mereka yang kian melejit dan outstanding. Keseharian cuma di rumah dan jarang berinteraksi dengan kolega dulu secara perlahan menurunkan wawasan dan keberanian untuk berjuang kembali mencapai apa yang pernah diharapkan.

Pas liat wajah anak tidur. Ada hadir Semangat berbeda. Semangat untuk menjadi sebaik-baiknya ibu baginya. Lebih ke semangat bagaimana anak ini bisa jadi anak yang Sholih lagi menyolihkan, gimana nanti dia punya bekal hidup yang baik untuk masa depannya, dllnya. Maka terus menjadi penguatan dan  akhirnya, Allah takdirka  join ke beberapa komunitas momies. Ternyata terkuak, aku tak sendiri. Ada sekian dari mereka pun juga para sarjana,  magister bahkan doktoral yang kini memilih untuk membersamai anaknya, membersamai keluarganya. Merasa lebih lega dan mendapat new insight bersama mereka. Bahwa di rumah pun kita tetap bisa berkarya. Saling menguatkan, saling menebar inspirasi, dan semangat menjalani peran fitrah sebagai wanita. Bahwa di rumah pun butuh wanita yang cerdas dan bijaksana agar rumah tangga lebih terarah dan tertata. Walaupun akunya masih jauh dari itu. Haks

Trus...pas liat rumah?
Hela nafas lagi, mungkin ini konsekuensi atas pilihan yang sudah ditetapkan. Berani mengambil pilihan berani menjalaninya dengan tuntas. Bismillah beresin lagi, masak lagi, nyuci lagi, daan sekian domestik lainnya yang tak pernah kenal garis finish. Tentunya, mau kerja di luar maupun kerja di rumah. Sama-sama capek, sama-sama ada tekanannya, sama-sama gak ada selesainya. Kita tinggal tetapkan hati, capek mana yang sesuai dengan visi dan misi keluarga kita. Lalu belajar 'bodo amat' sama hidup dan pencapaian orang lain. Cuma kita yang tahu apa yang kita pilih dan kita tak perlu mengharapkan siapapun untuk memahami pilihan kita. Ya kan?

Memang hidup ini tak akan pernah bertabur janji manis. Kitalah yang menentukan untuk menjalaninya dengan gula versi kita sendiri. Saat kita berhenti membanding-bandingkan, berhenti merendahkan diri sendiri, berhenti mengelu-elukan pencapaian dunia. Berasa ada cucuran air ketenangan yang memandikan jiwa. Lalu terus belajar untuk mencintai diri sendiri, mengingat atas semua yang telah dilalui. Sungguh tak semua orang mampu di orbit mu saat ini.

Endingnya, ingat mati...
Ya udah lah, kalau mati semua ini juga akan selesai, bukanlah impian tertinggi yang harus dicapai adalah ridho Allah dan syurga-Nya..okey calm lagi hati.
Berjalanlah semampumu bu dengan menyandang keyakinan utuh pada Allah. 
Sebab semua 'beban' itu akan membahagiakan mu pada waktu yang Allah tetapkan. Bila kau mampu untuk ikhlas menyelesaikannya dengan baik.  Berhentilah bila lelah, kau tetap manusia biasa yang boleh mengeluh. Tapi bukan pada siapapun kecuali hanya pada Allah. 

Bu kamu wanita hebat, terima kasih banyak sudah berjuang hingga titik ini. Semoga Allah tanamkan pada hatimu, keyakinan dan kelembutan untuk menemukan apa yang kau impikan di dunia dan akhirat. Hidup ini sangat sebentar Bu, rugi banget kalau cuma disia-siakan aja. Jadi yang bermakna lagi yuk. Kuat yaaa sayang.

Yuk lah Buu, warming up...
Ramadhan counting down 😊
*Duuuh dah lama ndak diskusi dan memuji diri sendiri kayak ini 🥺

Rabu, 08 Juli 2020

Curcol Bubu tengah Malam

Bubu lagi melow liat Rafa bobo☹️. Sudah 6 bulan  10 hari kita bertumbuh bersama ya Nak, ibu semakin banyak belajar tentang peran dan Rafa terus belajar cara menjadi manusia seutuhnya, mulai dari menegakkan leher, miring kanan kiri, berguling, menggenggam mainan, mengambil,  memindahkannya, hingga titik ini Rafa udah belajar duduk, belajar makan, dan belajar merangkak🥺. Gak ada anak yang bisa sukses tanpa pola pengasuhan yang baik dari orang tua dan itu dimulai dari 1000 hari pertamanya. Ya Allah tiap ingat ini terasa jadi beban, tapi kalau lagi semangat pas membayangkan Rafa jadi anak hebat dan Sholih mulailah lagi berbenah. Banyak ilmu yang luput bubu pelajari untuk menyambut Rafa, maafkan ibu ya Nak. Kita tim yang baik kan? Udah jam segini ibu masih baca² untuk tak mengulangi salah yang sama, karena kalau siang gak ada waktu. Bubu sayang Rafa karena Allah, semoga Rafa menjadikan Allah selalu digardu terdepan setiap tujuan. Semoga Allah himpun kita kelak di syurga-Nya.

Allahumma amin ya Allah

*Duuuuh hangat terasa mata ni

Selasa, 30 Juni 2020

Bubu Rafa dan Dirrect Breastfeeding

Hello Moms, Assalamualaikum 😊

Kali ini bubu Rafa mau berbagi pengalaman lagi nih, terkait dunia per-ASI-an plus beberapa ilmu yang sudah bubu pelajari. Bubu kasih tema tulisan ini "Bubu Rafa dan Direct Breastfeeding". Apa itu breastfeeding? Insya Allah akan bubu kupas ya Moms.

Direct Breastfeeding (DBF) adalah nama lain dari menyusui bayi secara langsung. Dalam hal ini tentu gak pake botol dan Asip ya Moms. Tapi sebelum cerita DBF bubu mau sharing terkait kisah ASI nya Rafa ini. Cerita terkait ASI terkait erat dengan persiapan pada masa kehamilan di TM ketiga. Bubu mulai mempersiapkan kelancaran ASI sejak usia kandungan 7 bulan. Apa saja yang bubu persiapkan? tentunya beberapa hal yang dapat mensupport ASI nya bisa keluar sebelum melahirkan. Bubu rincikan ya:

1. Mulai mengkonsumsi makanan yang berfungsi untuk ASI booster, misal sayur katuk, jagung, jantung pisang, dan bayam. Porsinya lebih ditingkatkan, contohnya kalau makan porsi sayurnya satu mangkuk.

2. Melakukan relaksasi dengan pijet relaksasi. Kalau ini bubu langsung dibantu sama suami, jadi per 3 hari atau kurang dari itu pak suami akan membantu bubu untuk pijet relaksasi. Caranya simpel, bisa liat yutub aja ya Moms. Suasananya disetting dengan musik relaksasi juga. Saat pijet pakai minyak kayu putih waktu itu. mau beli minyak sejenis esensial oil gitu, tapi mehonk, gak jadi deh. wkwkwkwk. Dilakukan selama 45-60 menit. Kalau suami belum bisa bantu Moms bisa gunakan jasa massage aja ya. Tapi tentu akan ada feel yang beda. Kalau pijetnya dibantu suami, vibrasi cintanya mengalir dalam setiap usapan tangan yang akan dirasakan langsung okeh sang ibu dan cadebaynya. *asyik 😅. Relaksasi selanjutnya bisa dengan nyantai sambil rendam kaki di air garam anget, ditambah dengan menyeduh teh chamomile plus madu anget. duuuuuuh mantap banget rileksnya. Apalagi ada suami yang pijet-pijet kepala. hehe. Relaksasi ini sangat besar manfaatnya bagi bumil. Seakii rileks dan hepi akan semakin memudahkan ASI untuk keluar lancar jaya.

3. Melakukan kompres PD (payudara) seminggu 3 kali. Bubu melakukan ini dengan sangat rutin. Biasanya ritual ini dilakukan sebelum mandi. Sambil dikompres, bagian putingnya dibersihkan. Boleh juga sambil dipijet-pijet (ada tutorial nya di yutub).

4. Setiap mandi, pas lagi sabunan bubu juga rutin memijat PD. Sambil membayangkan bentar lagi mau keluarin ASInya.hahahaha... sugesti aja biar hepi²

5. Jangan lupa doa. Minta sama Allah agar Allah limpahkanlah rezeki ASI yang cukup untuk bayinya. Sambil pijet dalam hati doa, tambah shalawat... gitu bubu mah.hehe

Okeh Moms, Singkat cerita kalau gak salah ingat ya, pada 34 weeks itu ASI bubu udah mulai netes saat dipencet..Bubu langsung sujud syukur saat itu. huhu terharu banget liat ada ASI yang keluar dari PD, berasa amaze tak terkira. Alhamdulillah....Dengan begini, saat Rafa lahir udah bisa langsung DBF setelah IMD (Inisiasi Menyusui Dini). tapi gak langsung gitu ya, Rafa bobok dulu sekitar 3 jam an.

Sebelumnya kami sudah berencana gak DBF sepenuhnya. Karena suami maunya bubu ada istirahat pada jam 9-12 malam. Sehingga kami pun membeli botol dot, pompa, dan botol penyimpan ASI. Jadi, rencananya Rafa mau dikasih ASIP aja pas malem pake botol.  Tapi, Rafa ndak pandai nenen pakai botol. Kesian liatnya suka kek mau muntah gitu. Ya udah akhirnya bubu paksaan DBF full. Eeeeeh ternyata kesini kesini baru tahu bahwa DBF punya banyak banget manfaatnya bagi Ibu ataupun bayi (cek deh Moms di Mbah Gugel). Jadi bubu makin PD aja jadi jalanin DBF karena didukung oleh kondisi bubu yang sekarang masih full momie. Jadi bisa DBF kapanpun Rafa mau. Alhamdulillah....

Menjalani DBF itu tentu ndak semudah membalikkan telapak tangan ya Moms....Karena untuk bulan-bulan awal sebelum Rafa belum mengerti pola tidur jadi bubu pun harus menjalani siang selama 24 jam..haks...Karena lambung bayi kan masih sangat kecil jadi sering haus dan lapar. Tantangan lainnya dari DBF adalah ada dari beberapa bayi yang mengalami bingung puting, ada juga yang kondisi puting ibu yang ngedelep kedalam  jadi susah anaknya mau nenen. Lagi lagi ini dikembalikan lagi ke pilihan ya Moms. Kalau Moms mau bersabar dalam DBF insya Allah seiring jalannya waktu semua akan terlampaui. Bubu ada gak hambatan? Ada banget dong, awal-awal DBF puting bubu lecetz, hahahaha. Karena masih salah dalam teknik menyusui.

Ohya, ngomong-ngomong tentang teknik menyusui bubu punya kisah  menarik ini. Bubu dulunya benar-benar buta masalah dunia DBF, alhasil ikutan kata-kata nenek Rafa. Kalau nenen itu kanan adalah makan, kiri minum. Jadi belum kempes kanan udah kasih ke kiri..Finnaly, Rafa jadi kembung dan BB nya naik gak begitu ideal karena kebanyakan minum foremilk.  huhu....So, ini noted banget ya Moms kalau mau DBF durasi waktunya kalau bisa gak kurang dari 10 menit biar anak dapat keduanya foremilk (air, mineral, glukosa, dll) dan hindmilk (lemak). Catatan selanjutnya yang penting saat DBF adalah perhatikan pelekatan saat menyusui ya Moms, mulut anak harus mengap sampai areola.

Bubu selalu mengsahakan saat menyusui tu fokus. Agar terjalin kedekatan dengan Rafa, kini sesekali Rafa akan liat bubu dan pegang pipi bubu kalau lagi nenen. hihi Alhamdulillah bubu gak pake ASI booster sejenis suplemen gitu Moms, hanya pakai ASI booster natural aja dengan tetap perhatikan asupan nutrisi dari makanan dan tetap jaga hati pikiran agar gak stres. Musababnya stres itu faktor terbesar bikin ASI jadi ngandet.  Hari ini, genap Rafa lulus ASI Eksklusif 6 bulan.. Masya Allah Tabarakallah Nak...Semoga rejeki ASI nya cukup sampai 2 tahun. Allahumma amin ya Allah.

Bagi yang to be Moms, sangat bubu sarankan banyak membaca terkait dunia ASI ini ya plus DBF. Seperti tips asi lancar, teknik menyusui yang benar, dan printilan lainnya. Bisa langsung cari dari sumber terakreditasi seperti akun akun dokter spesialis anak. Biasanya bubu liat video dr.Tiwi sih. Moms boleh eksplorasi yang lain juga.

Sekian dulu ya Moms curhat DBFnya. Bubu mau rehat dulu. Hepi syelaluh Moms...

Salam bubu Rafa, syalalala~~

Jumat, 26 Juni 2020

Tips Perinium Utuh ala Bubu Rafa

Emak mana sih yang gak mau pasca lahiran dapati kondisi perinium tetep utuh. Apalagi untuk lahiran anak pertama, berasa gak mungkin terjadi, ya kan moms?.

Tapi ternyata segala itu masih bisa kita ikhtiarkan ya moms. Bubu mau berbagi pengalaman saat prosesi lahirannya Rafa, Alhamdulillah Allah jaga perinium bubu tanpa robek sedikitpun alias utuh. Mari kita kupas cara untuk mengupayakan nya.

Ada kah yang belum tahu apa itu periunium? gugling aja plis moms. hehe

Apa aja sih yang Bubu lakukan untuk preparing lahiran Rafa agar perinium tetap utuh?

1. Doa, tak pernah putus minta sama Allah yang terbaik untuk kelancaran lahiran. Minta aja apapun yang kita inginkan sedetail mungkin sama Allah.

2. Ajak bayi ngobrol. Bubu selalu elus² perut sambil bilang "Nak, bantu Bubu ya agar perinium bubu utuh saat Rafa keluar". Terus kalimat ini disampaikan ke Rafa saat masih dalam perut sejak Rafa usia 6 bulan dalam kandungan.

3. Lakukan pijat perinium sejak usia kehamilan 34 weeks. Gimana caranya? bisa diliat di yutub aja ya moms, insya Allah ada kok. Apa itu pijet perinium ? Juga bisa moms cari tahu sendiri di browser oche yah. Bubu melakukan hal ini, dalam seminggu melakukannya sebanyak 2-3 kali. Sebaiknya minta bantuan suami aja ya Moms agar lebih nyaman ketimbang melakukan sendiri.

4. Banyak gerak saat sudah masuk 36 weeks agar otot periniumnya terlatih sehingga menjadi elastis. Gerak apa aja?. Kalau Bubu setiap hari jalan pagi sama paksu, senam prenatal (buka yutub), yoga prenatal sama paksu kadang ² (buka yutub juga,hehe), dan kalau duduk suka duduk di gymball sambil enjot-enjotan, ngepel jongkok, Pas udah H-4 brojol itu rutin banget gerak jongkok- berdiri gitu. Tapi ingat ya Moms, perhatian kondisi tubuh dan jangan dipaksakan. Kalau sudah lelah istirahatlah dulu. Pengalaman bubu, karena semangat banyak gerak akhirnya pendarahan. Wkwkwkwk...Jadi tetap pada porsinya ya. Yang penting dilakukan secara rutin.

5. Jaga psikologis tetap tenang saat mulai mules-mules (kontraksi). Caranya dengan berlatih pernapasan dari jauh-jauh hari, ini juga bisa liat di yutub tutorial pernapasan untuk melahirkan. Biasanya suka lupa kalo udah kontraksi itu, bubu pun begitu. Nah, disanalah gunanya pasangan atau siapapun pendamping bersalin kita, yakni untuk terus mengingatkan agar istiqamah atur nafas. Kalau kita pandai atur nafas, kita bisa lebih rileks dan tenang saat ngeden, jadi Ndak grasak grusuk. Kalau moms tenang, maka otot2 periniumnya secara otomatis akan elastis insya Allah. Selain itu atur hati dan pikiran dari segala sesuatu yang memicu stres. Agar dapat dalam kondisi rileks syelaluh.  Jangan lupa terus berikan afirmasi  positif ke diri untuk menguatkan Azam tetap tenang. Teruuuuus aja kasih afirmasi positif ke  diri. Bubu sampai buat list afirmasi positif ke diri yang dihafal² pas mau lahiran. Ini beberapa contohnya:
A. Harus tenang, jadi atur nafas agar dedeknya juga dapat oksigen dan lancar nyaman keluar.
B. Harus tenang, atur nafas, terima rasa sakit, ini peluruh dosa. Nikmatiiii....nikmatiiii
C. Harus tenang, atur nafas, agar otot periuniumnya elastis jad bisa utuh
D. Harus tenang, atur nafas agar ngedennya cepet jadi lahirannya gak lama
E. Harus tenang, Atur nafas, agar energi gak banyak terbuang.
Hal ini dapat meminimalisir resiko robek perinium karena kondisi perinium dalam kondisi lentur saat moms rileks.

6.  Jaga BB bayi agar dalam rentang 2,5- 3 Kg. Alhamdulillah Rafa lahir dengan BB 2,9 Kg jadi sangat membantu untuk menjaga perinium utuh saat persalinan. Untuk itu, moms harus selalu perhatikan BB bayinya dengan lakukan USG rutin kemudian perhatikan asupan makanan. Bubu mulai 4 bulan sudah menjaga asupan makanan agar BB bayi dapat terkontrol. Misal waktu itu Bubu sudah mulai mengkonsumsi karbohidrat (nasi, gorengan, dll) secukupnya kadang nasinya diganti jagung atau ubi rebus. Lebih banyak konsumsi protein, sayur, dan buah. Juga sebaiknya kalau udah masuk TM 3 mulai konsumsi gula secukupnya, apalagi kurma ini tinggi banget gulanya. Bubu mulai  masuk TM 3 menunya sayur dan protein diperbanyak, misal nasi hanya 1 sendok, ikan 2 ekor trus sayur semangkuk. Kalau lapar cemilannya protein atau buah misal makan chicken nugget, telur rebus pake saos. Jadi bukan roti atau gorengan. Kalau pengen boleh, tapi secukupnya aja ya Moms.

7. Terus jaga bokongnya saat melahirkan agar tidak terangkat ya moms. Masih ingat banget, saat sudah pembukaan 10 pahanga bubu ditahan kuat sama neneknya Rafa. wkwkwkwk, trus suami juga bantu mengingatkan agar tidak mengangkat pantat. Posisi  saat melahirkan akan mempengaruhi tekanan pada perineum, maka harus menjaga agar posisinya tidak berubah-ubah

Tujuh tips itu boleh dicoba ya moms karena ini based of true story, Bubu udah menerapkan dan Alhamdulillah berhasil. Moms masih punya waktu mulai dari 32 weeks untuk memberdayakan diri dalam menentukan cara duedate ternyaman. Jangan lupa terus belajar dan persiapan yang terbaik ya Moms, Selamat mencoba moms...

salam Bubu Rafa, syalala~~

Sabtu, 30 Mei 2020

Manajemen Rasa, Seni Mengelola Baper

Mau belajar lagi nulis, biar sejarah mencatat aku sebagai buibu yang menulis, eaaaaa......

Sudah 5 bulan 1 hari menjalani hari-hari sebagai buibu muda dengan anak unyil yang Masya Allah ulahnya tiap hari. Selama 5 bulan itu pula nano-nano rasa dikecap, senang, sedih, belajar sabar, belajar syukur, belajar kuat, belajar sok sok hebat dan lainnya. Seorang anak perempuan bungsu dari keluarganya, dengan track record gak punya adik dan tak pernah mengasuh bebi membuat seorang aku suaaangaaad ketar ketir berkehidupan dengan sosok bayi. Semua serba ndak pernah praktik, kalau teori jangan ditanya. wkwkwkwk, tapi menjalani ndak semudah mencukil tahi lalat yaaaa. Benar-benar rock n roll rasanyaaaa. Ada hati yang mesti tiap hari dilindungi agar ndak tercincang oleh kicauan para bunda lain. Apalagi ada yang frontal ngomong dibelakang "kok udah S2 gak bisa ngurus Bebi". Aku mau nyebur kelaut biar dimakan paus nya Nabi Yunus aja waktu tuu. syakiiidnyaaa, haks. Betapa sering sekali mereka membandingkan kehebatan mereka dalam mengasuh anak dengan keterbatasan aku yang memang menyedihkan. Apa mereka gak tau ya, kalau aku juga sedang berjuang, sedang beradaptasi dengan banyak hal, tengah belajar hal baru yah benar-benar ndak pernah aku sentuh seumur hidup. Masih ingat, pasca lahiran akunya belum 40 hari. Bagi aku tu, memang fase pasca lahiran hal yang paling menguras energi adalah begadang malam. Ditambah kondisi fisik masih banyak capeknya. Sering rapuh hatinya, eh malah ada dari para bunda yang liat bebi sambil komentar ini dan itu ke akunya, paling bikin sedih tu kalau dibandingkan dengan emak ² yang lain. Misal "Saya punya kenalan anaknya baru 1 Minggu udah dibawa ngisi kajian, saya dulu begini dan begitu". ya Allah, ini lah yang bikin akunya beberapa kali nangis tanpa sebab di kamar mandi. Secara gak langsung mereka mau bilang "kok manja banget sih akutu". Ini pengalaman pertama aku punya anak, pertama kali semua dalam hidup aku berubah, pertama kali aku bersentuhan dengan dunia ibu. Lalu mereka bandingkan dengan emak² yang anaknya udah 4 sampai 10.

Kalau diikutin bakal stres dan aku gak mau karena semua hanya merugikan aku dan anak ku. Caranya gimana? manajemen hati. Kembali menata niat, apakah hidup ini hanya untuk menjalani seperti apa yang orang inginkan atau menjalani seperti apa yang Allah inginkan. Next, sadarilah apa yang keluar dari mulut mereka tak akan berefek apa-apa kalau kita block dari hati, alias bodo amat. Ini hidup aku, aku mau menjalani seperti apa itu hak aku dan aku gak ganggu mereka kan?. Lagian, mereka tu abis nyakitin kita dengan ucapannya dengan mudahnya dilupakan. Nah, ngapain juga kita stres dengan ucapan sembrono  mereka. huuuuufffttttttt.....

Ternyata semua ini awal dari pembelajaran   tentang mengelola Baper pasca punya anak. Karena, seterusnya  akan ada baper-baper lain yang menyusul. Misal aja nih, liat anak temen yang memiliki keunggulan dari anak kita. Nah baper lagi dan lagi. ya kan? Jadi,.jangan mau biarkan hati ternodai dengan membandingkan anak kita dengan anak lainnya. Aku setuju dengan prinsip bahwa setiap anak itu spesial dan yang paling berharga dari anak kita kelak adalah ketakwaan nya pada Allah, itu harga mati. Jadi, fokus pada anak kita dan berikan yang terbaik semampunya, sisanya biarkan kekuatan doa yang bekerja. Ya kan? plong gitu rasanya, kalau kita bisa membebaskan diri dari intervensi orang lain dalam hati ini. Semoga akunya bisa terus install  ulang hal ini dalam hari ² kedepannya. Capek hidup kalau bukan untuk mencari ridho Allah tu, yuk lah hati kita berteman baik dengan kedamaian.

Maaf ya, kalau nulis nya pake hati banget. Hihi

Ini kek diari curhatan ya, biar deh...gak papa. Yang penting aku nulis dulu aja.
Hahahaha