Minggu, 31 Januari 2016

MENATA JIWA YANG TENANG

Ketika hidup dipahami sebagai kompetisi, maka siapapun dianggap sebagai rival (saingan) akibatnya hubungan antar sesama jadi hambar alih alih bisa menjadi musuh.
Hidup harmonis dengan sesama dimulai dari jiwa kita yang damai. Inilah beberapa pesan dan nasehat dari Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani rahimahullah agar hidup tenang dengan senantiasa bersangka baik terhadap sesama.
1. Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu ; “Mungkin kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”
2. Jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepadaNya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.”
3. Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku.”
4. Jika bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah dalam hatimu; “Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.”
5. Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah dalam hatimu; “Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepadaNya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak."
“Jika Anda menyangka Anda adalah orang yang paling bertaqwa karena Anda adalah orang bertaqwa, maka di saat itu juga, Anda bukanlah orang yang bertaqwa sebenarnya.”
BaarakaAllah Fiikum..

Sumber: FB Salimah

Untuk Kak Echa yang Bening Hatinya

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wr.wb

Duhai Kak Echa yang bening hatinya……

Ada nasihat yang  ketika membaca ini, Ningsi ingat Kakak:
Kata Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, “Cinta laksana pohon yang tumbuh di dalam hati, akarnya adalah ketundukan kepada kekasih yang dicintainya, dahaganya adalah mengetahuinya, rantingnya adalah rasa takut kepada-Nya, daunnya adalah rasa  malu, buahnya adalah ketaaatan kepodanya dan air yang menghidupinya adalah menyebut nama-Nya(dzikir), jika di dalam cinta ada satu bagian yang kosong berati cinta itu tidak sempurna.”




Katanya, jika engkau mencintai sahabat seiman mu. Ucapkanlah. Karena tidak tahu apakah besok masih bisa mengungkapkannya dan apakah masih bisa menyampaikannya. Sungguh Ningsi tak pernah tahu apakah besok masih bisa bicara, atau masih bisa menulis, atau masih disinggahi ruh yang dengannnya bisa menyampaikan perasaan dalam hati ini. Mata pun tak dapat dijahit untuk menghujani pipi saat ingin menyampaikan ini pada Kak Echa, “ Sungguh Ningsi mencintai Kak Echa dengan bongkahan keimanan di hati karena Allah”. Sembari membayangkan wajah kakak yang dengan siluet yang tergambar dalam teater pikiran itu menggugah diri untuk berbuat lebih baik, membuat akhirat terbayang lebih dekat. Dengan mencintai orang yang mencintai Allah akan menuntut hati untuk menghimpun cinta Allah.  MasyaAllah…..

Duhai Kak Echa yang bening hatinya……

Kemarin baca lagi surat cinta dari kakak yang beberapa tahun  lalu kakak kirim ke email, tentang kisah Nabi Musa as dan Harun as. Ah…surat itu sudah berkali-kali dibaca, kalau ada rindu pada kakak yang membelai hati maka surat itu menjadi diri semakin yakin bahwa ningsi punya sahabat syurga di dunia, Kak Echa. Karena kata sahabat itu tidak sekedar tertoreh di atas kertas namun terlampir dalam do’a-do’a di waktu yang hening dan tempat yang sunyi. Karena dalam keimanan tidak ada kepura-puraan, orientasi orang-orang yang beriman hanyalah ridho Allah. Maka Ningsi dapat mengecup ukhuwah dalam telaga iman bersama orang yang dipilih-Nya, Kak Echa. Sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Begitulah jika bersama kakak. Selalu berakhir dengan rasa iman yang kian menggebubu dan menuangkan air semangat untuk menjalani kehidupan dengan gagah dan percaya diri.
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (Al-‘Ashr : 3).
Duhai Kak Echa yang bening hatinya…..

Ada titik dimana diri ini lemah, lalu kakak kuatkan dengan taujih yang menyentuh. Jika sakit, kakak hibur dengan cerita hikmah. Ada kalanya diri ini banyak mengeluh karena lelah oleh aktifitas, lalu kakak ingatkan tentang makna sabar dan syukur. Begitulah beruntungnya diri ini punya sahabat syurga, seorang yang dapat memberikan kelapangan saat diri ini dalam himpitan, seorang yang dapat menjadi ruang untuk saling bertukar pikiran. Seorang yang mampu dengan erat menggenggam tangan ini, saat haluan mulai tak lagi pada arah kebenaran. Namun bukan hanya sebatas ini arti sahabat kan kak ? Karena kakak pernah menyampaikan

Duhai adikku ningsi yang lembut hatinya,

Persaudaraan itu bukan hanya karena sekedar selalu bersama dalam menikmati hari-hari,  bukan hanya sekedar mengulurkan tangan dengan lembut ketika dibutuhkan, bukan hanya sekedar tertawa riang atau mencurahkan hati dan perasaan pada apa yang sedang dirasakan. Bukan, bukan hanya sekedari tu.

Tapi ada yang lebih agung dari itu semua,yaitu ketika persaudaraan terjalin karena adanya satu misi dan tujuan yang sama, yaitu menggapai Ridho Allah. Mereka yang bersaudara di jalan Allah, akan saling melengkapi dan menguatkan untuk menjalani tantangan yang penuh terjal dan duri untuk mencapai tujuan mereka.Satu hati, satu rasa, satu cita, dan satu cinta.Mereka dipertemukan oleh_Nya karena kesamaan tujuan, mereka bermesra dijalan_Nya, mereka bukan hanya memikirkan kebaikan mereka saja, tapi juga kebaikan untuk orang banyak. Persaudaraan mereka terjalin karena cinta_Nya,ikatannya kokoh karena tali iman,   mereka saling menguatkan atas berbagai kelemahan yang mereka miliki. Mereka bersama, selalu bersama dalam meraih cinta_Nya.Niat mereka sama, Tujuan mereka sama, amunisi mereka sama, Allah, Allah, dan Allah..hanya itu. Sehingganya mereka selalu bersama dan  saling menguatkan, dan memang dalam perjalanan panjang untuk mencapai tujuan yang suci dan mulia ini, kita butuh teman untuk saling menguatkan.Yah butuh, karena itulah fitrahnya manusia.”

Terus Ningsi baca berulang-ulang kata-kata dari kakak ini….Lalu hujan jadi pindah ke mata, kemudian terisak. Benar kak, sahabat fillah itu  tak mengharapkan sesuatu dari diri kita selain kita menjadi orang yang baik dan mampu memberi kebaikan kepada orang lain. Sahabat fillah itu  hanya ingin melihat senyum dari wajah kita, saat kita menghadap Allah dan tak ingin ada kegelisahan dan kesedihan karena dunia tersirat di wajah kita. Tapi, ia mengharapkan kesedihan dan kegelisahan kita dikarenakan ketakutan kita kepada ALLAH! Sahabat fillah  bukanlah orang yang takut jika kita terasing pada kehidupan dunia. Namun, ia hanya takut, jika pada hari kebangkitan nanti, kita termasuk orang-orang yang terusir dari rahmat-Nya! Ia tak takut jika harus berpisah dengan kita pada kehidupan dunia. Namun, yang Ia takutkan adalah ketika Ia harus dipisahkan dengan kita pada kehidupan setelah kehidupan yang fana ini… yaitu kehidupan akhirat, tanpa bisa menolong kita sedikit pun. 

Semoga kita dikumpulkan dalam rahmat-Nya ya kak. Mendapatkan keridhoan-Nya untuk melihat wajah-Nya di Yaumul Akhir. Semoga kita tetap bisa saling menolong di yaumul akhir kak karena kita pun saling  tolong- menolong untuk menegakkan panji-Nya.

Duhai Kak Echa yang bening hatinya….

Adakalanya kita sering  menuntut orang lain untuk sejalan dengan pikiran dan suasana hati kita. Adakalanya kita menuntut takdir untuk sesuai dengan cerita yang ingin kita jalani. Namun , hidup ini tidak seperti itu kan kak ?. Hidup ini seperti taman bermain anak-anak dalam firman Allah. Penuh senda gurau lagi sebentar saja. Kita tidak dapat memastikan dengan siapa kita cocok untuk bermain dan memainkan kehidupan ini. Kita tak dapat mengetahui dengan tepat siapakah gerangan yang menjadi teman bersenda gurau. Lantas Allah membisikkan dalam hati “Kakak mu itu (Kak Echa) ningsi adalah salah satu solusi  untuk sahabat mu di dunia ini dalam menapaki jalan Tuhan Mu. Kelak cerita ini akan insyaAllah menjadi cerita yang diwariskan tentang seorang sahabat syurga ningsi di dunia. MasyaAllah…..

Dunia ini memang sering membuat kita jengah, membuat kita jauh dari esensi kita sebagai khalifatul fil ardh. Kakak bilang, “dijalan ini, kita harus memiliki niat dan azzam yang kuat, kita harus memiliki amunisi yang hebat dengan amalan sehari-hari kita,kita harus selalu ikhlas, sabar dan semangat,sehingga kita bisa selalu berkarya dalam kerangka menggapai RidhoNya dan mampu mempersembahkan yang terbaik dihadapan Allah dan Rasulnya, kelak.” Iya kan kak ? Semoga kita bisa begitu dan dimudahkan untuk menjadi sesuai dengan kehendak Allah. 

Semoga Allah senantiasa melindungi kita dalam jenak kasih sayang-Nya.
Semoga terhimpun penuh cinta di ruang hati kita.
Cinta karena Rabbuna.
Pada akhirnya yang tersisa hanyalah kejujuran dalam mencintai Allah dan hamba-hambaNya.


"Elsa & Ningsi "

Ah, nama itu sudah menjadi rangkaian kata yang satu, tak asing lagi untuk di dengar. Indah dan mengindahkan. Damai dan mendamaikan, sejuk dan menyejukkan.S empurna. ^_^
Penuh Doa dan Cinta selalu,
Adikmu, Ningsi

Penyejuk Hati Pengugah jiwa (Satria Hadi Lubis)

Sahabat Surgaku...
Bila luka itu teramat parah, jangan pernah merasa diri paling susah.
Bila suasana tak lagi mendamaikan, jangan pernah merasa diri tersisihkan.
Bila kita yakin bahwa tidak satu pun peristiwa itu hanya kebetulan, semua telah dirancang oleh Allah agar kita bisa memetik pelajaran.
Bahkan duri yang menusuk jari kita pun tak lepas dari pandangan Nya,
agar kita menyadari bahwa semua yang Allah takdirkan akan berbuah kemuliaan.
Bila kita yakin, bahwa akan selalu ada terang setelah kegelapan.
Allah siapkan kemudahan seiring dengan hadirnya kesulitan.
Banyak sekali nikmat yang telah Allah swt berikan kepada kita yang tak bisa kita pungkiri.
Nikmat iman dan Islam yang telah kita rasakan telah merasuk sanubari.
Itulah karunia yang mampu menuntun kita untuk tetap tegar menapaki jalan Ilahi.
Pengorbanan, kesulitan, dan segala ujian yang ada di jalan ini adalah suatu fase yang akan mengantarkan kita untuk semakin merasakan indahnya kehidupan.
Kita tak akan pernah merasakan bahagia bila kita tak pernah merasakan kesedihan.
Kita tak akan pernah merasa lapang bila kita belum pernah mencicipi kesempitan.
Dan hanya orang-orang yang selalu bersyukur saja yang mampu merasakan segala titah sang pencipta Nya.
Bila kita yakin bahwa semua yang berlalu itu titah dari Sang penentu maka langkah-langkah kita tak kan pernah jemu.
Dalam keadaan apa pun kita sanggup melalui, meski dakwah ini mengalami tantangan dan ujian yang semakin berat.
“Andai perjuangan ini mudah, pasti
ramai yang menyertainya.
Andai perjuangan ini singkat, pasti
ramai yang istiqomah.
Andai perjuangan ini menjanjikan
kesenangan dunia, pasti ramai orang yang tertarik padanya.
Tetapi hakikat perjuangan bukanlah begitu, turun naiknya, sakit pedihnya, umpama kemanisan yang tidak terhingga.
Andai rebah, bangkitlah semula. Andai terluka, ingatlah Janji-Nya."
(Hasan Al Banna)

Sabtu, 30 Januari 2016

Nasihat AlQur'an

AL-Qur'an menjawab pertanyaan kita (Manusia)
Belajar dan Belajar Tentang ISLAM

-Manusia bertanya : bolehkah aku frustrasi ?
*AL-QUR'AN menjawab : janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman . ( Ali Imran : 139 )

-Manusia bertanya : kenapa aku diberi ujian seberat ini ?
*AL-QUR'AN menjawab : ALLAH tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ( Al-Baqarah : 286 )

-Manusia bertanya : kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik ?
*AL-QUR'AN menjawab : boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui . ( Al-Baqarah : 216 )

-Manusia bertanya : kenapa aku diuji ?
*AL-QUR'AN menjawab : apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : " kami telah beriman ", sedang mereka tidak diuji lagi ? ( Al-Ankabuut : 2 )

*Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta .( Al-Ankabuut : 3 )

-Manusia bertanya : bolehkah aku berputus asa ?
*AL-QUR'AN menjawab : Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir . ( Yusuf : 87 )

-Manusia bertanya : bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini ?
*AL-QUR'AN menjawab : hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada ALLAH supaya kamu beruntung . ( Ali Imraan : 200 )

-Manusia bertanya : bagaimana menguatkan hatiku ?
*AL-QUR'AN menjawab : cukuplah ALLAH bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakal. ( At-Taubah: 129 )

-Manusia bertanya : apa yang kudapat dari semua ujian ini ? ~
*AL-QUR'AN menjawab : sesungguhnya ALLAH telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka . ( At-Taubah : 111 )



“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaq 2-3) 



Mengapa kita dapat dengan cepat menyebutkan benda yang akrab disekitar kita ?

"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? "(Q.S. adz-Dzariyat: 20-21)

Allah swt telah mendesign manusia beserta lebih kurang 100 miliar neuron di dalam otak. Ketika 1 detik berfikir atau mengingat, maka akan bekerja 15.000 reaksi kimiawi dalam setiap neuron. Neuron akan melanjutkan kerjanya dengan lebih dari ribuan sel lain yang serupa untuk meneruskan perintah sel saraf dengan kecepatan 350 km/jam. itulah sebabnya kurang dari 1 detik manusia mampu menyebutkan nama-nama benda yang ada disekitarnya.

Para ilmuan memperkirakan bahwa otak bisa menyimpan berbagai informasi dalam sebuah tempat yang hanya memiliki ruang 22 Dcm2, tetapi fungsinya setara dengan 20 juta jilid buku.

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
"Maha Benar ALLAH Dengan Segala Firman-NYA"

Untuk mu Sang Mujahid

untuk darah mujahid yang mengarus tulus
untuk curahan air mata yang menghujani bumi
kepada syahid dan syahidah mulia di negri sebrang
kepada anak yang menjerit histeris karena perih
bagi mereka yang kehilangan keluarga, ayah, bunda, dan kakak tercinta
bagi mereka yang ikhlas menegakkan kebenaran
kami berjuang dengan atribut yang kami miliki
dengan sebongkah iman kami pun mendoakan tak henti-henti
dengan sebongkah takwa kami pun berinfak seisi harta
dengan ikatan ukhuwuah kami pun berjihad sekuat tenaga

Allahummasur ihhwanina al muslimin wal mujahidiina fi Mishri ,fi Gaza, fi Suriya, fi Falistiin Wafi kulli makaan wa kulli zamaan
Ya Rabb... Ya Muqit, lahul asmaul husna
Perkenankanlah doa kami.
amin

Jagalah Hati

Hanya sia-sia mengisi hati dalam rayuan dunia
begitu sia-sia menebar dalam hati racun rasa
khawatirlah kan sia-sia jika menanam iman di hati namun tak merawatnya
tumpah sia-sia takwa dalam hati hanya karena wanita atau pria itu nelangsa
Akan sangat sia-sia segala yang tak bernilai ibadah dan
tidak untuk mencari ridho Allah.

Sudah dikatakan Dia mencintaimu dengan bebas,
kapan pun engkau ingin berlabuh berlabuhlah dalam kedamaian yang tak terperikan.
Sudah tertera Dia selalu mencintaimu dengan ikhlas,
apa pun yang miliki akan cukup untuk bersama-Nya asalkan bersama pinangan taqwa.
Sudah jelas Dia mencintaimu dengan lugas,
dimana pun Dia selalu ada untuk menjaga, melindungi, dan menemani.
Sudah pasti Dia mencintaimu dengan tegas dalam keabadian taatmu, kesungguhan ubudiyah, kerelaan mengabdi, dan pesona iman yang kau miliki.
karena Dia adalah Allah Yang Maha Esa, Maha Segala, penggenggam jiwa dan raga.

Jagalah hati jangan di nodai !
Jagalah hati lentera hidup ini !

Nasihat Bagi Kita

1) Jika suatu hal Allah fardhukan bagi hamba; maka itulah 'amal paling dicintaiNya, paling mendekatkan padaNya, paling besar pahalanya.

2) Fardhunya 1 hal; wajibnya 1 'amal; bukan cuma berarti ia harus dilakukan tuk hindari kemurkaan; tapi jua ia setinggi-tinggi keridhaan.

3) Kedudukan 'amal sunnah ialah penambah & penambal, pelengkap & penggenap, penghias & penjelita; bagi kewajiban nan jadi nyawa ketaatan.

4) Hubungan yang wajib & yang sunnah bertingkat-tingkat; ada nan bagai kepala & rambut; ada bak kaki & sepatu; ada umpama celana & sabuk.

5) Maka amat keliru; mengutamakan yang sunnah terhadap nan wajib; ia berrambut tanpa kepala, bersepatu tanpa kaki, bersabuk tanpa celana.

6) Pun perbandingan pahala yang wajib atas yang sunnah; seperti batu permata & cincin embannya; bagai butir mutiara & benang penyusunnya.

7) AlhanduliLlah; Shalat Shubuh lebih perlu diperjuangkan daripada Shalat Dhuha; apatah lagi jika dalam niat ia terbeda akhirat & dunia.

8) AlhamduliLlah; telah kita dengar dari para 'Ulama bahwa bayar hutang itu wajib; maka harus didahulukan daripada shadaqah yang sunnah.

9) Yang sering terlewat kita simak; orang yang bayar hutang {wajib} itu berlipat lebih dicintai Allah daripada yang bershadaqah {sunnah}.

10) Yang sering kita lupa; orang yang bayar hutang {wajib} itu berlipat mendekat mesranya pada Allah daripada yang bershadaqah {sunnah}.

11) Yang sering tak disadari; pahala, ganjaran, & 'khasiat' dunia akhirat bayar hutang {wajib} lebih banyak dibanding shadaqah {sunnah}.

12) Di antara kecerdasan imani; begitu kata Al Ghazali; ialah ketepatan meletakkan prioritas & urgensitas 'amal; waktu, tempat, & halnya.

@salimafillah