Sabtu, 27 Desember 2014

Resolusi Diri

Jika ingin disayang Allah ya lakukanlah apa yang diperintah-Nya.
Jika ingin syurga ya berupayalah melakukan amal yang diizinkan Allah untuk mendapatkannya.
Jk ingin jd juara dan berwawasan luas ya belajar.
Jk ingin rizki berlimpah, dhuhalah, sedekah, dan bahagiakan hati ortu.
jk ingin derajat yang tinggi ya tahajudlah.
jika ingin menjadi penulis ya menulislah.
jika ingin sehat hiduplah teratur dan jaga pola hidup sehat.
jika ingin menjadi penghafal al-Qur'an ya hafalkanlah al-Qur'an dengan program yang matang dan teratur.
jika ingin cepat sukses, segerakanlah tindakan untuk mencapainya.
Simpel kan ?

Buatlah resolusi perbaikan diri. Katakanlah sebelum tahun 2015 menjelang. Wahai 2015, saksikan kehebatanku dalam mencapai sukses ku di masa depan, dan di tubuhmu 2015 aku janjikan suksesku pada tindakan.

Jauhkan dirimu dari perihal yang menghambat pencapaianmu. Gantikan malas dengan rajin, menunda dengan segera, bisa, mampu, kuat, ada Allah yang mengamunisi dengan kekuatan semesta. Sugestikan sukses di tubuh, pikiran, hati, jiwa, dan gerak tubuh mu.
Anak muda harus begitu !

#Perjalanan_untuk_Sebuah_Mimpi

Waspadalah Kamu akan Sukses

Setan yang tau tentang bibit kesuksesan mu di masa depan akan berupaya maksimal untuk mengagalkan kehebatanmu dalam mencapainya. Waspadalah.. 3x
Daripadanya, kedekatan pada Tuhan adalah kekuatan.
Karena anak muda yang dekat dengan Tuhan pasti jauh dari goncangan tipu daya setan.
Ia telah berada dalam naungan rahmat Tuhan yang Maha Melindungi para hamba yang minta tolong hanya pada-Nya, minta sesuatu hanya pada-Nya, merasa butuh hanya pada-Nya, dan menyerahkan seluruh dirinya untuk semaunya Tuhan kendalikan.
Lihat lah kedepannya bisa dipastikan ia adalah pemuda yang tumbuh dalam kebajikan-kebajikan dan menua dalam rentetan prestasi mulia. Sampai akhir riwayat hidupnya di akhirat diizinkan bertemu dengan Dzat yang selama di dunia selalu dirinduinya dan Dzat yang setia menjaga keistiqamahan hatinya tuk menjadi pengabdi-Nya.
Itu Luar Biasa !

Jumat, 26 Desember 2014

Bebas

Tlah jemu ku bergulat dalam permainan rasa.
Suntuk sungkan sudah bagiku kembali padanya.
Mengenai rasa biarlah ku patrikan saja untuk yang lebih sempurna memiliki.
Agar tak sia-sia semua rasa yang ada.

Telaga jiwa tengah meranggaskan semua yang percuma.
Pergi sajalah kau semua.
Enggan hati ini menyentuh mu.
Kau, dikau, dirimu,kamu....
Biar Tuhan saja merajai segala taman hatiku.
Karna mereka kerap melukai keindahannya.

Sudah.....ku akhiri untuk permulaan yang mulia.
Membingkai hari-hari rasaku dengan iman.
Menghiasinya dengan pernak-pernik takwa.
Risauku tlah ku hamburkan ke angkasa.
Sekarang ku berteman dengan ketentraman.
Menghirup udara kedamaian.
Lepas hasratku menentukan  langkah.
Pada Mu Tuhan....

Liburan

Hari liburan merupakan momen yang sangat dinantikan bagi civitas penggiat kerja maupun anak sekolah. Suatu waktu yang diharapkan mampu melalang buanakan segenap kepenatan pikiran, tubuh, dan jiwa. Setiap orang punya cara yang beraneka untuk menggilas dan menikmati hari-hari liburannya. Bagaimana dengan ku ? Untukku liburan kali ini sedapatnya dimanfaatkan sebagai masa evaluasi, monitoring, dan kontruksi perencanaan untuk sebuah visi yang telah di tetapkan. Kedengarannya sangat kaku dan tidak asyik. Memang benar, karena membutuhkan energi lebih untuk melaksanakan ini. Namun kebiasaan seperti ini membantu ku untuk melihat sudah sejauh mana aku melangkah dan apa saja yang sudah aku perbuat untuk dunia dan akhirat ku. Rentang waktu di evaluasi adalah bagian dari liburan yang di isi oleh peregangan otak. Sebab dilakukan muhasabah, pertaubatan, dan ritual religius yang kental. Sehingganya sikap ku dalam memonitoring aktifitas dalam kurun waktu silam lebih peka dan mampu mencatat kesalahan-kesalahan yang harus dibenahi dikemudian hari. Selanjutnya, aku membiasakan menulis kembali agenda-agenda, strategi, misi-misi, impian-impian di dinding kamar ku.

Kamis, 25 Desember 2014

Syukur dan Sabar atau Kufur

Syukur dan kufur itu beda.

Rantai, belenggu, dan neraka itu kawah nista si kufur.
azab nan merata keman-mana
kelak ia berjawah masam penuh kesulitan 


Sedang si syukur terselamatkan dalam wahana-wahana syurga.
tersedia minum sedap rasa, putih rupa, dan aroma nan santap aduhai.
berupa mata air sejuk bagi hamba-hamba Allah saja.
Dibinarkan keceriaan dan kegembiraan baginya.

lalu.....
Bagaimana kabar kesabaran ?
untuknya, Dia menjanjikan balasan berupa pakaian dari sutra dan syurga.
telah hilang teriknya matahari yang menyengat dan dinginnya kutub yang membekukan.
sebab dalam naungan kerajaan dan kenikmatan yang besar.

Barang siapa menghendaki kebaikan pada dirinya, tentu dia mengambil jalan menuju Tuhannya

Rabu, 24 Desember 2014

Hanya untuk Berbagi Intuisi

Assalamualaikum sobat blog Aisyla yang lembut hatinya...\

sudah lama tidak menulis dengan bahasa yang gamblang. Hari ini sangat pas dengan momen liburan, sehingga ada jeda waktu untuk banyak membaca dan merenungi buat persiapan strategi masa depan. Nah,  dari pagi tadi saya sudah dibuat cukup lelah karena mencari obeng buat bongkar tablet. Untuk melepaskan penat itu saya duduk sejenalk dan otak-atik laptop buat menjejali tut-tut keyboard. Sembari itu saya baca terjemahan al-Qur'an dan terinspirasilah untuk menyampaikan ide tersebut.

Entahlah setiap lagi belajar, selalu intuisi lain menari-nari dalam teater pikiran. Ia adalah inspirasi dari QS.al-Insan 

Syukur dan kufur itu seperti alur arus dan elektron yang tak akan pernah seiring dan seirama, mutlak berlawanan arah sampai kiamat menjelang.

Yang paham materi Listrik Statis lebih mengangguk dalam terhadap realita tersebut. 

         Semakin banyak bergulat dengan persamaan-persamaan fisika semakin paham saya bahwa alam dan manusia itu satu padu yang bersinergi satu sama lain. Pada akhirnya kelak akan pada pengertian makna bahwa semua semesta ini adalah lautan energi,lautan gelombang elektron dan partikel lepas. Mereka membentuk simpul-simpul sebab akibat satu sama lain yang disebut KEHIDUPAN FANA.

Baiklah, jika ada tambahan nanti akan saya tulis lagi ya.....

Kecelakaan Bagi Pendusta


(Inspirasi Q.S.al.Mursalat)

Malaikat terbang dengan kencang.
Menebar rahmat seluas jagad.
Dengan patuh pada titah Tuhan.
Padanya sumpah dipatri dalam Wahyu.
Apa yang dijanjikan padamu PASTI terjadi.
Kala bintang terhapus, langit membelah.
Gunung yang bosan menumpuk kelak jadi abu.
Baaaah ! Hari keputusan telah tiba.
Yang mendustakan kebenaran celaka.
Padahal ia dari air hina.
Ditempatkan,ditentukan, dan dibentuk dengan sebaiknya karya.
Lalu Tuhan sejahterakan di bumi, lindungi dan bahagiakan.
Maka kini, pergilah pada azab yang kamu dustakan.
Jumpalitan lah dalam penderitaan. Tak laku lagi tipu daya.
Kasihan... . .
Daripadanya Tuhan....
Jadikan daku ciptaan yang berbekal takwa.
Pekerjaan yang ridho Mu mendapat balasan.
Yang rukuk sujud sembari menggedong al-Qur'an dipangkuan hati dan pikiran.
Gravitasikan seluruh aku menuju Mu.
Hingga pendustaan sirna tertelan keyakinan.