Kamis, 13 Maret 2014

Konsep Kepemimpinan dalam Islam (2)

   Seorang pemimping haruslah bertakwa. Pemimpin yang bertakwa akan selalu lebuh hati-hati dalam mengatur dan menyelesaikan urusan-urusan rakyatnya. Pemimpin seperti ini cendrung tidak menyimpang dari aturan Allah. Ia selalu berusaha untuk berada di jalan koridor syari'at. Hal tersebut timbul dari kesadaannya, bahwa kepemimpinan hanyalah sebuah amanah yang akan dimintai petanggungjawabannya di yaumul akhir. Berbeda dengna pemimpin yang tidak bertakwa. Ia akan lebih condong memanfaatkan kekuasaannya untuk menindas, menzhalimi, bahkan memperkaya dirinya. Pemimpin yang seperti inilah sumber fitnah dan penderitaan.

Konsep Kepemimpinan dalam Islam (1)

   Posisi strategis di sektor publik sudah selayaknya ditempati oleh orang-orang yang berkualitas, berintegritas, dan berakhlaqul karimah. Karena posisi di sektor publik (pemerintahan) merupakan posisi strategis untuk menentukan arah perbaikanbangsa ini. Kata kualitas terangkum dalam pengertian al-Quwwah yang bermakna kapabilitas, kemampuan, atau kecakapan. Seorang pemimpin haruslah dari yang kuat karena Rasulullah saw telah mensyari'atkan bahwa tidak boleh mengangkatkan pemimpin dari golongan lemah. Kekuatan dalam hal ini adalah kekuatan aqliyah dan nafsiyah. kekuatan aqliyah adalah kekuatan akal. Seorang pemimpin harus memiliki kapabilitas ilmu, wawasan dan ketangkasan. Sehingga mampu memutuskan kebijakan yang sejalan dengan kebutuhan rakyat serta tuntunan syari'at. Disamping itu, kekuatan nafsiyah (kejiwaan). Seorang pemimpin yang tidak memiliki kekuatan nafsiyah cendrung tergesa-gesa, emosional, dan tidak sabar. Alhasil keputusan yang diambil serampangan dan gegabah. Cerdaslah dalam menentukan pemimpin.

Minggu, 23 Februari 2014

Agar Pintu-Pintu Kebaikan Berlimpah

.

Suatu hari, aku bersimpuh di pelataran Masjid al-Haram sambil menikmati munajat kepada Allah. Demikian Aidh al-Qarni menuangkan kisahnya dalam karya monumental, La Tahzan.

Kala itu kota Makkah sedang dipanggang oleh terik matahari. Kira-kira waktu Dzuhur masih tersisa satu jam lagi. Tiba-tiba seorang laki-laki tua melintas di hadapanku. Kedua tangannya memegang gelas-gelas berisikan air Zam-zam. Tampak jemari keriput itu menggenggam erat. Seolah ingin memastikan, tak ada air yang tumpah dari wadah yang berbahan plastik itu.

Dengan santun, ia lalu menghampiri setiap manusia yang ada di sekelilingnya. Menawarkan seteguk air Zam-zam segar di siang hari yang terik. Demikian seterusnya, pria sepuh itu tak henti membasuh leher-leher tamu Baitullah dengan air Zam-zam. Serta merta orang-orang di sekitarnya turut menatap perbuatan orang itu. Seolah ikut menunggu, kapan kemuliaan itu datang menghampiri mereka. Meneguk air Zam-zam yang mulia dari sodoran laki-laki berhati mulia itu.

Tak jauh darinya, aku hanya bisa membatin. Aidh al-Qarni meneruskan ceritanya. Aku terpana melihatnya tersenyum ketika menawarkan segelas air Zam-zam. Serta menyaksikan senyum itu kembali mengembang lebar kala orang-orang berterima kasih kepadanya. Sungguh, meraup kebaikan itu sangatlah mudah bagi orang-orang yang dilapangkan hatinya oleh Allah. Sebagaimana orang-orang ihsan itu sangatlah banyak di sekitar kita. Semuanya berpulang kepada Allah sebagai Pemilik seluruh kemuliaan di jagat raya.

Bagi orang beriman, tanda kebagusan iman itu, salah satunya terpancar lewat kecintaan kepada kebaikan. Mereka senantiasa menyukai kebaikan dan berharap kebaikan itu juga ada pada saudaranya yang lain. Sebaliknya mereka benci dan turut merasakan lara kala keburukan itu menimpa saudaranya.

Sejatinya, perbuatan baik itu meruahi kehidupan orang-orang beriman. Begitu banyak kebaikan dan sejatinya peluang berbuat ihsan itu selalu ada di hadapan kita. Hanya satu soalan lagi, sudahkah kita benar-benar bermohon kepada Allah

Rabu, 19 Februari 2014

Rahmat Allah

Saya terus mencari apa saja kiatnya agar Allah menurunkan rahmat-Nya. Alhamdulillah setelah sujud panjang Allah menjawab pertanyaan ku. Mengapa amat ku dambakan rahmat Allah itu, karena dengan rahmat Allah pula kita berkasih sayang, aplikasi rahmat itu dalam q.s ali.'Imran:159.

Cinta....



Kehidupan dirajut dalam rahim selama Sembilan bulan
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan
Kebanyakan hal yang indah dalam kehidupan memerlukan waktu yang lama.
Dan penantian kita tidak akan sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal-iman, keberanian, dan pengharapan- penantian menjanjikan satu hal yang tak seorang pun dapat membayangkan.
Pada akhirnya, Allah dalam segala hikmah-Nya, meminta kita menunggu karena alsaan yang penting.
Subhanallah…

Selasa, 18 Februari 2014