Bismillah...
.
.
Jatuh cintalah pada kebaikan Allah, kagumlah pada kasih sayang Allah, fokuslah untuk mendapatkan keridhoan-Nya.
Jadikan Allah muara dari segala tujuan, pasti terarah hidupnya.
Jadikan Allah sebab atas segala tindakan, pasti Allah bimbing langkahnya.
Jadikan Allah yang terindah dan tertinggi dihati, pasti damai dan tenang hatinya.
.
.
.
Tidak ada yang lebih nikmat dari hidup ini selain selalu dituntun Allah untuk bisa dekat dengan-Nya. Allahu ar Rahman ar Rahim.
.
.
Melembutlah wahai hati, menepilah pada-Nya. Jadikan kebaikan hatimu seluas samudra. Lalu bertakwalah pada Allah dengan sebenar takwa
Senin, 25 September 2017
Allah Ar Rahman Ar Rahim
Minggu, 24 September 2017
Jatuh Hati
Allah tidak pernah menyiksa hatimu, tapi kamu sendirilah yang menyiksanya. Bila kamu tidak pandai menjaga hati maka terima lah gelisah dalam berharap pada makhluk.
Begitu quote yang dapat saya hikmahi dari taujih Aa Gym. Ngejleb banget. Memang benar, tidak pandainya diri menjaga hati berakibat fatal terhadap adanya noktah di hati yang mematikan kerja neokorteks. Hhhmmm banyak yang membenarkan katanya jatuh hati itu adalah suatu anugrah, namun setelah tahu hakikat saya jadi menyadari bahwa jatuh hati pada seseorang yang belum diridhoi Allah itu bentuk kedzaliman pada diri sendiri. Sebab kadar perhatian hati lebih cendrung pada hal hal yang lalai terhadap Allah. Bila hati fokusnya tidak lagi pada Allah, pasti lebih tidak produktif hidupnya untuk akhirat. Karena kesibukan hati yang lari dari Allah akan mensintesis hal hal yang tidak ada kaitannya dengan sesuatu yang Allah sukai.
Clear kan? Jatuh hatilah pada kebaikan Allah dan mengapa juga jatuh hati pada makhluk yang tidak akan memberikan kebaikan padamu, sebab Allah belum meridhoinya.
Periksa hati itu...! Jika masih ada makhluk, cepet bunuh. Sebelum ia yang membunuh kerja neokorteks mu.
Bentuk kerja neokorteks terganggu, kerjanya mau nulis yang baperan mulu...Nah -_-
Karena logika hatinya sedang di ambang sinusoidal yang acak. Sebentar bentar berpuisi, trus bersajak tentang senja dan angin. Ah...kacau dah. *lagi nunjuk diri sendiri*
Rajin baca baca jurnal sains ya atau baca buku sejarah Islam aja. Kurangi bacaan yang menularkan frekuensi limbik. Bahaya...biar hatinya terjaga aman, maka padatkan waktu dengan al-Qur'an mulai dari membaca, mentadabburi, menghafal, murajaah, mengamalkan, dan mengajarkan.
Jangan jatuh hati jika Allah tidak ridho. Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Jangan kagumi seseorang yang dhoif tapi kagumlah pada Pencipta-Nya. Mengapa kamu mesti hiasi hati pada seseorang belum tentu jadi takdir yang Allah tetapkan? Padahal Allah lebih wajib tuk selalu ada di tahta tertinggi dan terindah di hatimu.
Mohonlah ampunan pada Allah...biarkan hati kecilmu memberi fatwa.
*maaf kadang ber 'saya' dan kadang ber 'kamu' . Karena saya lagi menasihati kamu wahai diri sendiri !!!
Sabtu, 23 September 2017
Sains-Realistis
Sesekali menjelajahlah ke dunia sains. Agar kau mengerti tentang kisah inti atom, mereka yang memiliki energi ikat sekalipun tak pernah bisa saling berpadu. ^_^
Mungkin sajak yang kau tulis tak lagi melulu begitu.
Lalu puisi mu tak lagi kacau oleh perasaan, sebab logika telah meluluhkan hati tuk lebih realistis.
Kamis, 21 September 2017
Untitled 2
Tidak ada nikmat paling tinggi selain nikmatnya iman. Dengan nikmat itu ibadah menjadi ringan, hati jadi tenang, pikiran terarah untuk memikirkan hal - hal yang baik.
Nikmatnya iman bisa didapat dari taman-taman syurga di dunia. Temuilah di majelis ilmu. Ditempat-tempat ibadah.
Harus punya target dan fokus agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Karena banyaknya kegagalan dilatarbelakangi kurang fokus.
Fokus ke Allah dan targetkan amalan-amalan yang membuat Allah ridho dipertemukan dengan-Nya di yaumul akhir. Dengan fokus maka dapat melatih kekuatan hati dan pikiran full all out ke Allah. Maka harus buat target yang jelas harus bisa fokus.
semangat hijrah sholiha, Terus perbaiki diri dan lakukan yang terbaik.
Bismillah...
Rabu, 20 September 2017
Remainder
Sekali lagi sholiha....aku ingatkan kamu untuk fokus pada Allah. Pliss say....
Jangan jauh dari al-Qur'an dan jangan lepas dari mengingat Allah.
Jangan suka pamer, plisss sekalipun makanan. 'ain looh. Haks..hiks...jangan berlaku bodoh, udah sekolah belasan tahun kamu tuh, jadi pake logika iman bukan hasrat nafsu. Mengais ilmu itu agar lebih deket ke Allah, biar selamat.
Doa dengan sungguh-sungguh dan kuatkan dengan amalan unggulan, agar Allah karunia seseoranf yang menggenapkan agama mu adalah yang bertekad ingin menjadi ahlul Qur'an. Agar rumah mu nanti selalu dihiasi dengan tilawah, tadabbur, tahfidz, dan tholibul ilmy. Semoga rahmat Allah menjadi cinta penuh berkah dalam keluarga kelak. Saling belajar tafsir bersama, murajaah bersama, dan menguatkan hafalan sekeluarga. Semoga peradaban Qur'ani itu berlumbung dari rahim mu sholiha.
Jadi pliss banget ya....jaga Allah, jaga hati, jaga keimanan, dan jaga hafalan, plus jaga kesehatan.
Selasa, 19 September 2017
Untitled
Banyak hal yang kamu tidak mengerti dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui. Bisa jadi ada rasa perih yang bermekaran atas ketidak-ikhlasan hati menerima jalan cerita-Nya. Tetaplah menjadi manusia, yang butuh menangis untuk menghapus rasa perih. Betapa bijaksana jika kamu pilih sajadah tempat menyucurkan air mata dari luka yang dikecup. Lagi pula luka itu kamu yang membuatnya sendiri, sebab Allah tak pernah mendzalimi hamba-Nya. Karena hatimu belum fokus ke Allah.
Pastikan Allah selalu menjadi muara atas segala tujuan langkah. Tak pernah kecewa seseorang yang datang pada Allah. Bila hati telah dicukupkan dengan Allah dan Rasul-Nya pasti semakin damai hari-hari itu. Biarkan perihmu hilang perlahan bersama cucuran air mata taubat. Masih banyak hal yang mesti dibenahi. Masih banyak hafalan yang mesti dituntaskan. Kamu harus belajar menata hati dan menenggelamkan ego.
Allah ingin kamu lebih lama bersama-Nya. Lebih mesra dengan-Nya. Lebih membekali diri dengan ilmu dan mengumpukan bekal tuk pulang pada-Nya. Jangan termakan tipu daya dunia. Fokuskan hatimu pada syurga-Nya dan pertemuan dengan Pemilik Syurga.
Dear sholiha....kamu akan menjadi sebab sebuah peradaban berubah menjadi cerah. Bunda para ulama itu hatinya lembut dan selalu terpaut pada Allah. Kamu akan menjadi sebab lahirnya orang-orang besar dalam catatan tinta sejarah. Maka pantaskan diri, jangan rapuh oleh hal sepele. Karena cita-citamu betapa besar maka jiwamj butuh ditempah agar kokoh, hati itu butuh di asah agar bijaksana, dan imanmu meski diuji berkali-kali agar Allah pun ridho untuk amanah besar yang diemban kemudian hari.
Dear sholiha....berkejaranlah dengan kafilah orang-orang sholih yang lebih dulu menghadap-Nya dalam keadaan mulia lagi dimuliakan-Nya. Jangan terperdaya oleh nafsu. Nanti kamu takkan selamat.
Dear sholiha.... Selepas perih yang telah membaik. Jangan lagi buang air mata mu untuk dunia yang busuk ini. Itu tak pernah menjadi sebab kemuliaanmu di sisi Allah. Buang air mata mu hanya untuk Allah, hanya karena merindukan-Nya, hanya sebab menyesali dosa-dosa, hanya karena agama-Nya dicerca. Hanya dan hanya untuk-Nya dan karena-Nya.
Dear sholiha....masih banyak dari firman Allah yang belum kamu amalkan. Mestinya itulah yang membuatmu resah, membuatmu pilu dan sedih bukan karena dunia yang busuk lagi hina ini. Tetapkan hati pada azzam yang melangit tuk menjadi ahlul Qur'an dan membina lingkungan yang mencintai al-Qur'an. Jika di dunia ini tak mampu kamu beri penghargaan yang membuat hati kedua orang tuamu bahagia. Kejarlah penghargaan terbaik bagi mereka langsung dari Allah, mahkota cahaya, di yaumul akhir kelak.
Dear sholiha...rajin rajin olah raga. Sebab ini akhir zaman. Jadilah yang baik akhlaknya dan kuat fisiknya serta berbobot imannya. Jangan terlalu larut tidurnya dan jaga asupan makananmu ya sayang.
Minggu, 17 September 2017
Pengaruh Faktor Sosial terhadap Efektifitas Pembelajaran Siswa
Tidak dapat dielakkan adanya pengaruh sosial terhadap efektifitas pembelajaran siswa di kelas. Beberpa faktor sosial bisa dari lingkungan keluarga, masyarakat, atau sekolah itu sendiri.