Rabu, 10 Agustus 2016
Akhlak Baik
Aku padamu Fisika
Tertakdir sebagai pengampu bidang fisika memberikan banyak makna dalam lini kehidupan yang aku jalani. Walau sedari kecil aku tak pernah membayangkan bahwa masa depanku akan dihabiskan bersama sekelumit manis pahitnya mempelajari, menelaah, merenungi, dan mengajarkan ilmu-ilmu fisika. Karena cita-cita yang didamba sedari kecil menjadi seorang astronout bukan yang lain. Cita-cita setinggi angkasa. Benar-benar tinggi dan bila aku terjatuh kuharap terdambar diantara para bintang. (^_^)
Selama aku menyelami ilmu fisika, sekian lama itu pula waktu kuhabiskan bersama hal-hal yang tak terlihat. Banyak ditemani oleh varibel yang tak pernah kujumpai wujudnya, seumpama energi, vektor, grafitasi, hingga ke partikel nanosize. Sungguh mengagumkan, saat empat aku mempelajari energi ada sekian banyak penerjemahan formulasi yang memproduksi sedemikian ragam variabel fisis untuk kemashlahatan hidup. MasyaAllah... Aku tak dapat jabarkan, bila Allah beri kesempatan aku ingin menulis buku khusus tentang semua ini. Allahumma Amin ya Mujib
*padahal lagi dalam perjalanan otw Bandung, kok malah cerita ini. Hadeuh..kumaha ini mah? Hihi
Senin, 08 Agustus 2016
Segumpal Iri Padamu
Dik...kamu terlalu kecil untuk serangan semengerikan itu, tapi tekad mu untuk menghafal Qur'an terus berkobar akbar.
MasyaAllah...
Iri padamu dik !
Dik..kamu sangat lugu untuk tahu kejamnya dunia ini, tapi semangatmu untuk bersama Qur'an tak pernah layu.
Iri padamu dik !
Dik...disana dentum demi dentum bertalu tak kenal waktu tapi gerak bibirmu adalah tilawah, kemanapun yang adik tuju adalah muraja'ah.
MasyaAllah..
Iri padamu dik !
Dik...pedih memang tak memiliki ayah tapi adik malah tak punya ayah dan ibu, ya Allah...semua tak membuat adik enggan tuk tersenyum karena binar hatimu adalah Qur'an. MasyaAllah.
Iri padamu dik.
Dik...kakak mau memiliki jiwa seperti, setangguh kamu, sekuat tekad dirimu tuk selalu mencintai Qur'an. MasyaAllah
Iri padamu dik.
Salam dari kakak untuk dirimu dik di Aleppo sana ya sayang...
Minggu, 07 Agustus 2016
Jadilah Mata Air yang Jernih
Manusia yang menyadari siapa dirinya, untuk Siapa ia hidup, mengapa ia yang terpilih ada di dunia, kepada Siapa dirinya akan kembali, mudah-mudahan dapat mengenal hakikat kehidupan yang sebenarnya. Percayalah, setiap digit perintah sel-sel otak ke sistem tubuh akan selaras dengan vibrasi sugesti yang di input pada diri sendiri.
Maka sangat perlu lah kiranya kita mensinergikan energi-energi positif dalam menjalani aktifitas dari hari-ke hari. Fakta sainsnya adalah "Energi diam suatu objek (matter) sangatlah luar biasa dan sebaliknya sejumlah besar energi bisa dihasilkan dari massa yang sangat kecil." *Semoga tidak bingung*. Adalah manusia itu luar biasa, begitulah singkatnya.
Pernah gak kita terfikirkan bahwa luas alam semesta hingga 10 pangkat 24 itu terpadatkan oleh milyaran galaksi? Lantas Allah menempatkan manusia itu di satu planet bumi yang mungil lagi indah. Mengapa?*mari berfilsafat* Jawaban singkatnya adalah jika manusia itu mau berfikir maka ia akan menyadari sekaligus memahami bahwa hadirnya di muka bumi ini memiliki peran yang besar dan tujuan yang mulia, penyeimbang alam semesta.
Allah SWT berfirman:
وَالسَّمَآءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَ
"Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan,"
(QS. Ar-Rahman: Ayat 7)
اَلَّا تَطْغَوْا فِى الْمِيْزَانِ
"agar kamu jangan merusak keseimbangan itu."
(QS. Ar-Rahman: Ayat 8)
Silahkan merenung sendiri-sendiri....
Karunia akan dipercaya sebagai makhluk penjaga keseimbangan alam semesta mengharuskan kita selalu bersyukur bahwa manusialah yang dipercaya akan amanah itu. Ini contoh sederhana, Bukti bahwa kita bersyukur atas kesehatan adalah kita dapat memaksimalkan diri dalam sehat itu untuk melakukan kebaikan dan menebar manfaat. Walau hanya dengan membaca, mendengarkan, dan menulis kembali setiap ilmu yang didapatkan sebentuk pengikatnya dan mewariskannya dalam catatan perjalanan yang penuh energi positif dalam hidup ini.
Dunia ini luas dan indah sebagai ladang terbaik untuk bercocok tanam dengan amal kebajikan. Waktu yang singkat di dunia ini menjadi penentu kehidupan abadi kelak. Jika kelalaian lebih mendominasi dari kesadaran itu adalah nelangsa. Maka keimanan akan menjaga stabilitas kesadaran tersebut.Lantas, implementasi dari keimanan adalah amal kabajikan. Iman bermuara dari ilmu, dan bukti iman adalah amal.
Terlalu banyak peluang karunia Allah yang semestinya diupayakan dalam tindakan yang hebat, optimisme, dan tujuan yang terarah. Komoditas berharga kita adalah waktu dan kita melintasi hidup ini didalamnya. Sungguh diri kita tidak sesempitnya asumsi mereka yang jauh dari cahaya Al-Qur'an. Bila mau mentafakuri lebih hikmat kandungan dalam al-Qur'an maka didapati bahwa setiap kita yang terlahirkan kedunia ini ditakdirkan sebagai seorang pemenang, dari itu sungguh kita telah memiliki aset untuk menjadi insan yang luar biasa, jika kesadaran diri rela kita aktivasi kembali. Ada raksasa besar yang minta dibangunkan dalam diri itu. Kekuatan besar dari Sang Maha Besar untuk modal untuk menjadi mata air jenih yang menghidupkan kehidupan. Untuk menjadi sumber cahaya yang menerangi peradaban.
Terlahir sebagai muslim adalah anugrah yang tidak dapat dirincikan nikmatnya. Terlahir sebagai muslim adalah karunia untuk menjadi insan yang hebat dan manfaat. Maka sudah selayaknya kita menjadi mata air jernih yang mampu menghidupkan kehidupan bagi siapapun yang membutuhkan. Pernah mendengar Sahabat ra menanyakan tentang amalan apa yang paling memberatkan timbangan di yaumul akhir? Itulah dia akhlak yang baik. Itulah dia menjadi mata air jernih untuk menghidupkan kehidupan.
Izinkan Allah yang mengatur semua untuk keinginan baik itu. Kita hanya perlu memiliki hati yang lebih tulus, menjalani ibadah yang bagus, hidup di atas jalan yang lurus, mengeksekusi ikhtiar dengan serius, dan taubat tak putus-putus. Semoga Allah berkahi tiap jengkal langkah yang tujuannya adalah ridho Allah. Allahumma aamiin ya Mujib
Ittaqillah !
*100% ditujukan untuk diri sendiri
©SN
Setelah Hilang Damba Jatuhlah Cinta Kembali
Hilanglah damba. . .
Siapa dalam kehidupan ini yang tidak pernah merasakan hilang harapan, yang menjadi dambaan kandas digilas takdir. Pernah begini? Memang begitu prosesi hidup ini. Tetaplah tersenyum didepan cermin. Pandanglah diri itu, ia terlalu muda untuk tidak memiliki gelora jiwa nan berapi-api. Harapan yang baik tidak pernah salah peran. Karena ia hadir untuk menggairahkan kehidupan. Hanya saja, saat yang didamba diminta untuk hilang dalam langkah perjalanan kedepan, kita tetap menaruh yakin pada Allah. Bahwa pendambaan itu akan digantikan dengan yang sangat baik untuk jalan cerita kita.
Jatuh cinta lah kembali. . .
Ada kekuatan dalam cinta, menampung energi yang mampu menggerakkan seluruh diri untuk berdedikasi penuh terhadap yang dicintai. Maka jatuh cintalah ! Jatuhkan cinta pada variabel yang membuat kita bahagia. Bukan kebahagiaan semu tapi kebahagiaan sejati. Jatuh cintalah pada Sang Maha Cinta, Pencipta rasa cinta itu. Dengan-Nya kita akan terjaga, terlindungi, terselamatkan, serta terbahagiakan. Jatuh cintalah pada diri sendiri, dengan itu kita selalu mengupayakan hal terbaik untuk membuat diri kita tenang, tentram, dan penuh semangat. Jatuh cintalah pada impian-impian kita. Dengan itu, kita selalu merindukan mentari esok dengan senyum jumawa menjemput cita seiring hasrat tuk merealisasikannya. Bila hati telah ranum di putik Ksatria tuk mengarungi samudra, jatuh cintalah padanya. Dengannya kita akan melangkah tepat menuju syurga.
Selepas yang didamba hilang. Tetaplah bersabar agar kebaikan tetap tercurahkan.
Jatuh cintalah kembali. Syukuri setiap fasenya dan biarkan bahagia mendekap bersama rahmat-Nya.
Sabtu, 06 Agustus 2016
Rencana Baru dan Strategi Baru
Biasanya, aku akan nulis kata-kata motivasi yang akan menggerakkan aku untuk menyelesaikan studi dengan baik ntar ditempel di dinding kamar, bukan hanya cepat selesai tapi juga dapat banyak ilmu. Lalu merincikan target-target harian, bulanan, sampai tahunan. Contoh di tahun ini planningnya mau khatam hafalan Al-Qur'an *Ya Allah...mudahkan. aamiin*. Eh mau S2 tapi targetnya khatam Al-Qur'an, gimana la aku tuh. *hihi*. Gak papa sis & bro ! Biar hidup terasa lebih hidup maka visinya harus besar dan misinya mesti cetar. Nah selanjutnya aku mau launching buku kedua* yeye lalala* (bukunya masih rahasia dulu yak). Terus mau banyak deh, cukup itu aja yak yang di info in. Namanya juga kasih contoh, iya toh.
Jumat, 05 Agustus 2016
Kepada Tuan di 'Rahasia Langit'
Kepada Tuan yang masih menjadi rahasia langit.
Untuk mu, yang kini tengah ku upayakan menjaga hati dan belajar tuk membersihkan dari segala sesuatu yang merusuhkannya. Karena aku pun tengah mendo'akan agar Allah menjaga hatimu selalu.
Aku tengah menyiapkan hati yang akan ku tumbuhkan cinta hanya untuk mu, Tuan. Hanya untuk mu demi Dia dan agar dapatkam ridho-Nya.
Semoga Allah jaga kita selalu dalam keimanan yang terus membaik dan ketaatan yang kian meningkat. Sebab cinta kita akan berhenti di stasiun ketaatan. Kita pun akan memulai dengan keimanan, melangkah dengan keimanan, dan dengan keimanan itulah cinta kita terarah pada sakinah, mawaddah, warrahmah, dan dakwah.
Aku akan menjaga hati ini untuk mu. Karena ini sangat berharga untuk seseorang yang sangat menghargaiku kelak.
Untuk kamu yang tengah bersabar memperjuangkanku dalam do'a dan ikhtiar.
Untuk kamu yang tengah menjaga hati.
Untuk kamu yang lagi sibuk menghafal Qur'an dan memperbaiki diri.
Untuk kamu yang ingin bersamamu kucapai syurga.
InsyaAllah...
Allahumma aamiin ya Mujib