Sabtu, 30 Januari 2016

Apa pun itu Tilawah lah

Kalau kamu lelah, cobalah tilawah.

Kalau kamu resah, segeralah tilawah.

Kalau kamu gelisah, hilangkan dengan tilawah.

Kalau kamu susah, mulailah tilawah.

Kalau kamu gundah, jangan lupa tilawah.

Kalau badanmu lemah, kuatkan dengan tilawah.

Kalau imanmu tergugah, lakukan tilawah.

Kalau jiwamu gerah, perbanyak tilawah.

Kalau matamu basah, segera tilawah.

Kalau pikiranmu cerah, cepatlah tilawah.

Kalau hatimu patah, teruslah tilawah.

Kalau kamu marah, redakan dengan tilawah.

Kalau kamu merasa gagah, jangan lupakan tilawah.

Kalau kamu kalah, harus banyak tilawah.

Kalau kamu tidak mau kalah, harus makin banyak tilawah.

Kalau kamu tabah, seringlah tilawah.

Kalau tanganmu tengadah, mulailah tilawah.

Kalau kakimu melangkah, lantunkan tilawah.

Kalau hatimu berseri bak bunga merekah, seringlah tilawah.

Kalau perasaanmu begitu indah, segeralah tilawah.

Kalau ingin keluarga sakinah, ajak mereka tilawah.

Kalau ingin anak-anak salih dan salihah, ajari tilawah.

Kalau ingin rejeki melimpah, rajinlah tilawah.

Kalau ingin hidup penuh berkah, rutinkan tilawah.

Kalau ingin mengunjungi Ka’bah, lantunkan tilawah.

Kalau anganmu tengah membuncah, perbanyak tilawah.

Kalau kamu malas tilawah, paksalah untuk tilawah.

Kalau kamu rajin tilawah, lanjutkan terus tilawah.

Kalau kamu tilawah, itulah jalan menuju jannah. 


( Cahyadi Takariawan)


Al-Qur'an => Penghulu segala ilmu yang ada dimuka bumi. Beritahukanlah kepada Allah bahwa kita ingin bersama Al-Qur'an sampai akhir hayat Beritahukanlah kepada Allah bahwa kita ingin mentarbiyah diri ini sepanjang hayat Beritahukanlah kepada Allah bahwa Al-Quran yg kita geluti adalah sbg DP agar Allah SWT menambah eksisnya dakwah di Indonesia & bumi lain Ungkapkan --> Panjatkan --> Allah akan menganggap kita sebagai orang yang bermisi besar ( Allah yang akan memproses)

Sabar, Sabar dan Sabar ! Beginilah jalan dakwah... (Ust Cahyadi Takariawan)

Sabar, sabar, sabar… Beginilah jalan dakwah telah kita lalui. Berkomunitas bersama orang-orang salih bukannya tanpa masalah, maka Allah memerintahkan agar kita selalu bersabar bersama mereka :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.

Bisa jadi ada salah paham di antara para aktivis. Bisa jadi ada ketidaknyamanan perasaan di antara para pelaku dakwah. Bisa jadi ada data yang kurang valid, namun digunakan untuk pengambilan keputusan. Bisa jadi ada stigma yang menganga, dan tidak pernah ada pengadilan yang memberikan klarifikasi. Bisa jadi ada persepsi yang keliru. Bisa jadi ada ketidaktepatan dalam menerapkan teori.

Capek, lelah mendera jiwa dan raga. Namun ini adalah pilihan, yang tidak ada sedikitpun paksaan kita bersamanya. Bisa jadi ada ketidakpahaman, ada ketidakmengertian, dan kita tidak pernah menemukan jawaban. Bisa jadi Khalid bin Walid tidak pernah mengerti mengapa dirinya diganti dari posisi panglima perang yang demikian dihormati. Namun toh kehormatan dirinya tidak runtuh karena posisi itu tidak lagi dia miliki.

Kehormatan diri kita adanya pada konsistensi. Konsisten menapaki kebenaran. Konsisten menapaki jalan kebaikan. Komitmen pada peraturan. Teguh memegang keputusan. Mendengar dan taat, itulah karakter kader teladan. Bukankah ini ujian, karena yang kita dengar dan kita taati bisa jadi berbeda dengan suara hati nurani. “Qum Ya Hudzaifah !” Menggelegar suara perintah. Dan Hudzaifah segera bangkit berdiri.

Kehormatan diri bukan terletak pada posisi kita sebagai apa. Tidak menjadi apa-apa, tetap bisa dihormati. Kita terhormat karena karakter yang kuat, kita terhormat karena karya yang tiada pernah berhenti, kita terhormat karena kerja yang terus menerus, kita terhormat karena keteladanan, kita terhormat karena kesabaran dan kesetiaan.

Ya. sabar, sabar, dan teruslah sabar… Karena memang beginilah jalan dakwah telah kita lalui. Berkomunitas bersama orang-orang salih bukannya tanpa masalah, dan Allah telah memerintahkan agar kita selalu bersabar bersama mereka :

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”.

Jumat, 29 Januari 2016

Menggagahi Kematian yang Bertamu

Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Dapat disimak dalam Q.S az-Zalzalah: 6-8, dalam ayat tersebut manusia kebingungan dan ketakutan yang menyengat hati, bingung dan heran, terguncang dan pusing tak karuan. Hampir tak bisa menarik nafas lagi dan menghadapi kejadian pengumpulan manusia di Padang Msyar, dihisab dan dimintai pertanggungjawaban, ditimbang amal perbuatannya, dan diberi balasan masing-masing yang setimpal. Kelak kemana saja mata memandang, manusia akan melihat bayang-bayang orang yang bangun dari kubur kemudian pergi dengan cepat. Ia tidak melambaikan kepada sesuatupun. Benar-benar detik-detik yang mencekam dan tak terlukiskan oleh aksara maupun bahasa manusia. Amat dahsyat, menakutkan, mengerikan, dan mendebarkan. Beginilah kondisi manusia setelah kematian. . . 

Dengan mentadabburi Q.S.az-Zalzalah: 1-2 akan tercitra pemandangan yang menggoyangkan kaki orang-orang yang mendengarkan surah ini. Juga menggoncangkan segala sesuatu yang selama ini kukuh mantap di atasnya. Sehingga terbayanglah olehnya seakan-akan mereka sedang terhuyung-huyung dan sempoyongan, sedang bumi yang dipijaknya bergoncang dan bergelombang. Sebuah visualisasi yang melepaskan hati dari segala sesuatu yang dulu mempesonakannya di bumi, dan dikiranya akan lestari dan abadi. “Ketika jiwa kita terhenyak oleh kenyataan kehidupan kedua setelah di dunia ini, lahirlah keimanan.”

Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang. unsur kematian dan hari akhirat sejatinya menggugah kesadaran kita tentang sempitnya waktu di dunia.

Kita tidak akan pernah bisa menghindari kematian bahkan kadang datang 'baghtatan', sekonyong-konyong, mendadak (QS Al An'am: 31). Kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan bagaimana cara kita mati. 'Mastuurun', dirahasiakan Allah, kapan, di mana dan bagaimana? Kita tidak tahu. Yang pasti, pasti mati.

Mengenang amal, mengingat kematian, manajemen bekal akhirat, menguatkan tekad, mempersungguh taubat.

Begitu banyak para penyair yang dengan terang-terangan mengingatkan diri pribadi, orang lain bahkan suatu bangsa agar selalu teringat yang namanya mati. Maut pasti akan datang menjemput dan hanya Allah SWT sajalah yang mengetahui kapan dan dimana kita ini akan dihampiri oleh Malaikat Maut untuk mencabut nyawa kita.

Tiada satu pun dari yang engkau lihat akan kekal keceriaan wajahnya.
Tuhan kekal, sedangkan harta dan manusia akan binasa.

Ketahuilah bahwa kita akan dimintai pertanggung-jawaban.
Jika engkau mengantar jenazah ke dalam kubur.
Ingatlah, sungguh engkaupun akan diusung.
Berbekallah dari dunia ini.

Karena sesungguhnya kita tak tahu bila malam telah tiba.
Apakah akan hidup sampai fajar?
Betapa banyak pengantin wanita yang dihiasi untuk suaminya
Padahal roh mereka telah digenggam pada malam Lailatul Qadar.

Betapa banyak anak kecil diharapkan panjang umur.
Tapi roh mereka dimasukkan ke kegelapan alam kubur.
Betapa banyak orang yang sehat mati tanpa sakit.
Betapa banyak orang yang sakit malah hidup lebih lama.

Betapa banyak pemuda bersantai ria setiap pagi dan sore.
Padahal kain kafannya telah ditenun tanpa diketahuinya.
Betapa banyak orang yang tinggal di istana pada pagi hari.
Di sore harinya ia menjadi penghuni kubur.

Maka jadilah orang yang ikhlas Dan lakukanlah selalu amal baik.
Semoga kita peroleh ganjaran dan pahala.
Tetaplah takwa kepada Tuhan.
Sebab takwa dapat memberi rasa aman dari kengerian di Padang Mahsyar.
Biarkan dunia menghampirimu dengan sia-sia.

Bukankah akhir perjalanannya adalah perpindahan?
Dunia tiada lain laksana bayangan.
Yang menaungi....lalu lenyap tak berbekas.
Setiap hari maut menebarkan kain kafan.
Sementara kita lali akan kewajiban.

Ketika Abdullah bin Mas’ud menemui kematiannya, ia memanggil puteranya: “Ya Abdurrahman bin Abdullah bin Mas’ud, aku ingin berpesan padamu tentang lima hal. Jagalah demi menjalankan pesanku ini.

Pertama: Hilangkanlah rasa putus asa dari hadapan orang banyak, sebab demikianlah kaya yang sesungguhnya.
Kedua: Tinggalkan mengemis (untuk kebutuhan hidupmu) dari orang lain, sebab yang demikian itu adalah kemiskinan yang kau datangkan sendiri.
Ketiga: Tinggalkan hal-hal yang kau anggap tak berguna. Jangan sekali-kali sengaja kau mendekatinya.
Keempat: Jika kau mampu, janganlah sampai terjadi padamu satu hari di mana hari itu lebih tidak lebih baik dari kemarin. Usahakanlah.
Kelima: Jika engkau shalat, lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Resapi dan renungkan seakan engkau tak akan shalat lagi setelah itu.

Allah Ta'ala berfirman: "Setiap jiwa itu akan merasakan kematian, Sesungguhnya engkau semua itu akan dicukupkan semua pahalamu nanti pada hari kiamat. Maka barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dalam syurga, maka orang itu benar-benar memperoleh kemenangan. Dan Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan kehidupan yang menipu." (Ali-Imran: 185)

Wahai manusia, ,,
jangan engkau tertipu daya oleh dunia yang fana,
sebagai tempat ujian bagi kita.
Dunia sementara....
akhirat selama-lamanya....
orang kaya mati, orang miskin mati, raja-raja mati, rakyat biasa mati.
semua akan pergi menghadap Ilahi.
dunia yang dicari, tak ada yang berarti.

 



Saya Cemburu

Saya sangat cemburu pada ikhtiarnya mengejar cinta Allah.
Wajar saja hidupnya penuh cobaan, ujian, dan kepahitan karena betapa Allah ingin membuktikan kebenaran cinta hamba-Nya itu.
Namun, semua selalu dapat ditempuhnya dengan ikhlas dan sabar.
Sehingga Allah berikan kehidupan yang layak baginya di dunia dan kenikmatan tiada tara di akhirat.
Saya benar2 ingat, dia adalah pribadi yang mencintai tahajud, dhuha, dan al-Qur'an. Hidupnya benar2 terarah karena selalu dalam sunnah.
Subhanallah, saya cemburu sekaliiii. dia selalu dapat perlakuan khusus dari Allah, wajar saja...!

Rangkuman Motivasi Islami

1. Kadang, rekaman sejarah kehidupan itu menarik simpul dibibir tuk tersenyum. Bahwa setiap duka pasti berganti bahagia, indah, dan menawan.

2. Penghambaan tulus itu, terbukti saat pujian tak membuat hati bahagia & celaan tak membuat hati terluka.Karena ia tak butuh penilaian makhluk

3. Penghambaan tulus itu, terbukti saat pujian tak membuat hati bahagia & celaan tak membuat hati terluka.Karena ia tak butuh penilaian makhluk

4. Bacaan Al-Qur'an harusnya mengisi akalmu dengan kebaikan, lidah dengan kesantunan bicara, geliat akhlak yang kian membiaskan pesona syurga

5. Tapi ketahuilah, sebenarnya waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Sebab jika kita ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga melalaikan sholat fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan laptop dan mobil. Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).

6.  Ngobrol sama Allah sampai puas, bermesraan sampai pulas, tilawah Al-Qur'an dengan totalitas.

7. Bagimu ada kesenangan di dunia sampai pada waktu yang ditentukan.

8. Perjuangan menuju wajah Allah itu memang jalannya berat kawan, karena hasilnya adalah menawan. Bersabarlah bersama kebenaran.

9. Melalui al Qur’an, Allah menghinakan banyak orang dan mengangkat derajat banyak orang.

10. Siapa yang mampu mengalahkan setan maka ia akan berkuasa atas dunia dan akhirat. Be the Winner....! 

11. Menjadi pembelajar berarti selalu mengajarkan serta tidak pernah berhenti belajar. 

12. Tanda cintanya Allah pd seorang hamba, dibuat hatinya senang dan mencintai ibadah, amal kebajikan, dan iman.

13. Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.

14. Jatuh cinta adalah kecelakaan yang paling indah. Jika jatuhnya cinta ke pada Allah semata.
Sempurna......!

15. Kebahagiaan itu tahtanya di dalam hati. Pada hati yang bersyukur, ikhlas, dan banyak mengingat Allah.

16. Iman adalah keyakinan tanpa keraguan, penerimaan tanpa keberatan, kepercayaan terhadap semua keputusan Allah ( Q.S. 49:15).

17. Keimanan yang kuat, membuat hamba menyikapi semua perintah Allah dengan mudah. Sebaliknya, perintah Allah akan selalu terasa berat di saat iman kita melemah. Kalimat syahadatain juga akan membuat keimanan menjadi bersih dan murni, ibarat air yang suci. Allah akan memberikan dua keuntungan bagi mereka yang beriman dengan bersih, yaitu hidup aman atau tenteram dan mendapat petunjuk dari Allah. Sebagaimana Dia berfirman dalam Al-Qur’an:

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk” (Al-An’am: 82).

18. Jika kekosongan hati datang segerakan mengingat tujuan akhir kehidupan, bahwa wajah Allah tak dapat digapai dengan kelalaian dan bermalas-malasan, kecuali dengan jihad fi sabilillah. Cepatlah kembali pada Allah.....sebelum benar-benar dikembalikan pada Allah pada saat perbekalan masih nihil. Hingga penyesalan menguap-nguap di tebing murka dan azab nestapa.

19. Bersabarlah dengan godaan dunia, karena kita takkan sanggup sabar dengan azab neraka.

20. Sungguh yang akan menghentikan laju ujian kehidupan itu hanyalah kematian.

21. Umar bin Khatab: aku mencari segala bentuk rizki, tapi tidak menemukan rizki yang lebih baik dari sabar.

22. jk cinta adalah jalan tuk bahagia,mk aku akan berupaya jatuh cinta terhadap apa pun jalan yang Allah tetapkan.Agar ku pandai merangkai kebahagiaan.

23. Allah mentenagai Jiwa yang tabah. Bersabarlah dalam ketaatan dan ujian. Banyaklah menyebut Allah, agar hati menjadi tenang.

24. Allah kirimkan orang yang memancing kemarahan kita untuk menguji patutkah hambanya tersebut menjadi terpuji.

25. "Pendendam tidak masuk syurga walaupun ia benar", Tuh Sabda Rasul saw lo. Astaghfirullah wa atubu ilaik.

26. Kekaguman orang pada kita dan kita pada orang,tergantung pada Allah yang menyemai dihati.Dalam waktu sekejap bisa hilang. Semua ujian belaka.

27. Orang-orang sukses tidak mengizinkan kegagalan merasuki pikiranya. Mereka memilih berfokus pada kesuksesan yang akan diraihnya.

28. Tidak sungguh-sungguh membuat diri Profesional juga merupakan bentuk Pengkhianatan atas kepercayaan yg diberikan. 

29. Sesulit apapun kondisi, diam tak akan menjadi solusi,ujian tuk dijalani,kebanyakan berfikir hanya memberatkan.Bergeraklah sekalipun lambat.

30. Hanya Allah yang pasti,memperhatikanku dengan setia, menyayangiku dengan penuh,dan menemaniku dimanapun aku berada.Manusia suka berpura-pura.

31. Kita ada karena kita dipercaya sebagai khalifah bagi perdamaian semesta, rahmat bagi dunia dan akhirat.

32. Hidup hanya menunda kematian. Lebih tak berharga jika menyelesaikan hidup ini dengan sia-sia. 

33. “Dendam selayaknya hanya berhenti pada kata atau bergelinjang dalam pikiran yang kerdil, tetapi ia tak boleh hadir di permukaan. Kau tahu mengapa? Sebab Dia dan seluruh mahluk-Nya akan berpaling dari dirimu. Jejak-jejakmu sebelumnya, bayanganmu pupus oleh kelam dendam yang kau ukir pada seonggok darah dalam tubuhmu….” -Helvi Tiana Rosa,'Lelaki Kabut dan Boneka'- 

34. Siapa keadaannya seperti apa yang Allah inginkan; Allah ada baginya melampaui segala harapan. 

35. Dan demikianlah rahasia dunia ini. Jika engkau membuang cinta dunia dari hatimu, dunia akan tersedia untuk engkau ambil. Engkau bisa memiliki dunia karena ia berada di tanganmu dan bukan di dalam hatimu.” (Hamzah Yusuf) 

Layaknya

Jika aku layaknya partikel bermuatan yang terperangkap di atas medan magnet Islam, sehingga terjadi tabrakan antar partikel jiwa dengan partikel al-Qur'an dan as-Sunnah. Tentunya mensintesis Aurora akhlak yang menawan di sekujur langit kutub kehidupan.
Ah...indah sekali jika ini seperti itu adanya aku.....
Imaaan...ooooh imaaan...
Amat slalu didamba sebagai kawan keseharian, hingga dapat mengundang rahmat, lalu mengucurkan bertubi-tubi kebaikan.

Masa Depan

Di pelataran langit malam ku tancapkan sebuah asa.
Bersama rembulan diselaput awan ku bisikkan permintaan.
Tentang, pesona harapan yang menggebubu untuk di buru.
Demi kelayakan hidup yang lebih berarti.
Mengiba-iba ku pinta pada Pemangku Langit dan Bumi.
Ya Allah mudahkan langkah-langkah ke depan tuk mendekap impian.

Selagi darah mengaliri jasad, tak ada aral yang mesti dikeluhi.
Manusia hebat selalu mengabdikan segala harapan pada Allah.
Dalam jiwa yang bertekad demi kebaikan masa depan semua jalan terbentang untuk diraihnya pengharapan.
Bersemangat lah untuk hal-hal yang bermanfaat bagi mu, Janganlah merasa lemah.
Diantara temaram suasana dihibur senandung sepi, aku gigit segala yang ku pinta pada Allah dengan sekuat upaya tuk mewujudkan.
Dengan Allah tetap yang pertama dan garis terdepan tujuan.
Sembari do'a-do'a diproses semesta.
Aku akan berjuang untuk menunggu hasilnya.
Semoga ridho Allah tersemai dari mula hingga akhirnya.

Masa depan...
Antara kegetiran dan harapan.
Antara keinginan dan pengorbanan.
Aku masih percaya Allah akan memeluk impian-impian.
Kesulitan hanya satu dan kemudahannya dua.
Lantas mengapa ragu untuk melangkah ?

InsyaAllah bisa !

Hidup memang perjuangan yang mesti dimenangkan, sebongkah tantangan yang harus diterjang, dan kilauan anugrah Tuhan yang patut disyukuri. Siapa pun, bagaimana pun, dimana pun kita bisa membentuk masa depan yang baik dan damai melalui ketekunan, kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas yang tak putus-putus. Tuhan sudah ter-Maha Adil dalam menetapkan takdir pada para hamba. Keputusan-Nya telah didesain dalam program terpadu yang anggun dan indah untuk memapah kita menjadi sosok pribadi yang tangguh dan bijaksana dalam mengarungi bentang kehidupan dunia. Ikhlaskan diri pada rencana Tuhan.

Kekuasaan untuk menaklukkan impian ada dalam diri yang tersemai keteguhan, kesabaran, keuletan, kegigihan, dan kedekatan pada Allah. Sulaplah problematika yang tengah menjelma menjadi bongkah tantangan yang siap di hantam dengan galian kekuatan mu sobat !. Hargai diri dengan menghargai waktu. waktumu adalah hidupmu.

 Amin.
©SN