Rabu, 20 Agustus 2014
Nilai Anda untuk Manusia atau Pencipta Manusia ?
Selasa, 19 Agustus 2014
Untukmu Muslimah
Senin, 18 Agustus 2014
Untukku dan Dirimu Saudariku
Allah, ningsi Ingin jadi Penulis yang Berkah
Jaga Hati mu Bro !
Ada keteduhan yang melambai di siluet wajahnya.
Ada kedamaian yang menyambar saat membersamai hari-harinya.
Penuh pesona ketakwaan dan pancaran cahaya iman.
Pada kegugupannya tuk menyapa, kekeluan lidahnya dalam merangkai bahasa.
Aduhaaaai....aku terpikat olehnya.
Pada caranya menunduk pandangan.
Pada kesungguhannya menjaga hati.
Pada ketaaatanya menjalankan perintah Allah.
Pada kecintaannya pada sunnah Nabi.
Subhanallah.....aku mulai jatuh hati.
(Surat nyasar, ntah dari siapa dan untuk siapa, aneeeh !)
Jaga hati bro !
Karena ia adalah taman Ilahi.
Bahasa kegalauan yang di puitiskan itu tetap saja tidak menarik di mata iman yang bening.
Kegugupan menyapa, itu adalah menjaga lisan bukan yang lain.
Hati-hati dengan hati !
Kekeluan lidah dalam merangkai bahasa, karena aku bukanlah sang pujangga. Hey ! Ada apa dengan hati mu bro ?
Aku menjaga hati, karena didalamnya ada kedamaian.
Aku menundukkan pandangan karena ingin meneguk manisnya iman.
Aku taat pada Allah dan mencintai sunnah Nabi karena bentuk kesyukuran ku atas nikmat-Nya.
Hey bro, di hatimu tengah berpenyakit, cepat-cepat perbanyak tilawah dan konsultasikan masalah mu kepada Allah.
Jangan usik dan usil tentang hubungan ku dengan Allah.
Okey !
(Fiuuuuh ,,,, ada-ada aja ney yang nulis surat.)
Minggu, 17 Agustus 2014
Iman Menanti Hati tuk Kembali
Mari hati ....ku taburi kau dengan sejuta kasih.
Sentuhan tulus yang tak kan pernah melukai.
Lupakan dia yang tlah pergi. Jauh ke seberang Hati.....
Aku dari dulu menunggu mu pada ikatan setia tak terperi.
Kemarilah agar kau tak pernah lagi mengecam perih.
Biarkan dia pada beragam impiannya dan harapannya.
Kau disini saja bersamaku dalam dendang ketentraman jiwa.
Tak ada risau dan kegelisahan yang ku beri, semua untuk hati.
Jika dia datang lagi ku pinta usirlah lah dia dengan segenap kekuatan akal bahwa kehadirannya berkemungkinan menyayatmu lagi.
Jangan mau hati....tetap saja dalam dekapan hangat ku.
Bisa jadi dia hanya ujian mu, atau yang ditakdirkan untuk mencoba kualitas sholehah mu.
Apakah kau tergoda masuk ke jurang nista.
Aku prihatin padamu hati, bila melihat kau kotor penuh dengan hasray duniawi.
Datanglah padaku hati....agar semua coreng yang menempel padamu kembali suci.
Hati.....aku takkan pernah pergi slalu di sini, di taman ubudiyah ilahi.
Aku adalah Iman Sejati....
Sosok yang akan pasti melindungimu dari segala murka Ilahi Rabbi.
Senin, 11 Agustus 2014
Catatan Hati Harian
Rekah senyum nan menyembunyikan makna.
Duhai Raja dari seantero raja-raja.
Teduhkan nelangsa kesesakan dunia dalam rindangnya cinta Mu.
Tegar yang hanya seonggok aksara agar ku raib dalam kerapuhan.
Aku dalam perjuangan memenangkan penjajah takwa.
Tertatih untuk menuju Mu dengan beban-beban dosa ini.
Bersihkanlah ya Rabb torehan dosa menjijikkan dicatatan amalku.
Sirami diri dengan hidayah Mu dan undanglah aku tuk memenuhi dimensi taubat nasuha sejati.
Semua itu, menjadikan ku sanggup menggelar amal kebajikan yang Engkau ridhoi.
Tanpa kenal Lelah dan Putus Asa.
Inilah aku Tuhan.....insan yang merindu tuk bertemu dengan keAgungan Dzat Mu.
(Puisi ini ditulis saat meratapi masa depan akhirat)
