Suatu ketika Pak suami ngajakin Bu Istri ke Stone Garden...sebenarnya pak suami udah bikin rencana itu sejak jauh hari.
Ditengah perjalanan dalam cengkrama kedua insan itu, tetiba Bu Istri bertanya pada Pak Suami, "Pak, kenapa pengen banget ke Stone Garden?"
Pak suami senyam-senyum menyimpan teka-teki yang berkelabat di benak Bu Istri.
"Nanti sampai di lokasi akan tahu jawabannya, sabar ya buk". Jawab pak suami sambil elus-elus manja kepala Bu Istri.
*Di lokasi....
Buk, capek ya? Tanya pak suami pada Bu istri kala menjelajahi stone garden yang medannya mendaki, terjal, penuh bebatuan, dan siang itu terik sangat. Namun puncak destinasi istirahat masih 3 km lagi. Bu istri hanya ketawa renyah "dengan didampingi kamu, saya bisa kuat Pak...yuk jalan lagi". Bu istri penuh semangat.
*Di puncak destinasi peristirahatan
Terlihat Bu Istri yang sangat girang, lompat-lompat dan teriak gembira ketika menikmati suguhan alam nan aduhai di puncak dakian. Pak suami pun mendekap Bu Istri dengan penuh kehangatan "Buk, beginilah analogi perjalanan dalam pernikahan kita. Bahwa menikah itu sebentuk perjalanan yang menjerihkan, melalui aral, menempuh medan penuh rintangan, dan kadang jalannya dibawah terik ujian. Sebab destinasi kita adalah puncak ini. Tempat peristirahatan terindah nan abadi. Tempat kita akan kembali menggelar nikmatnya bersama dalam naungan ridho-Nya, Syurga Firdaus"
Bu Istri yang super duper lebay melankolisnya itu gak tahan menahan haru "basah sudah baju Pak suami buat menyeka air mata dan ingusnya 😂😂😂
"Jangan takut lelah bersamaku ya, Buk" ucap Pak suami membantu Bu istri membereskan matanya yang basah.
"With both entering paradise together yes, Pak..." Bu istri menyodorkan kelingkingnya buat dil dilan.😄😚😊
-End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar