Berselimut dalam hidayah itu nikmat memang. Tapi bagaimana dengan yang lain, kita biarkan menggigil dalam kesesatan, kemaksiatan, bergelimang dosa dan kesalahan. Tanpa ada empati...sungguh mereka juga butuh kehangatan selimut hidayah itu...sangat butuh. Jika bukan kita yang merangkul mereka maka siapa lagi?. Mengerikan sekali saat dihadapan Allah dipertanyakan tentang kesempatan membagi hidayah itu terhampar namun kita menyia-nyiakannya. Na'udzubillah.
Nona...sampai sekecil apapun kebaikan yang kau miliki bagikanlah... Lalu doakan mereka...
.Allah SWT berfirman:
فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِ ۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَآءِ ۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
fa may yuridillaahu ay yahdiyahuu yasyroh shodrohuu lil-islaam, wa may yurid ay yudhillahuu yaj'al shodrohuu dhoyyiqon harojang ka`annamaa yashsho''adu fis-samaaa`, kazaalika yaj'alullohur-rijsa 'alallaziina laa yu`minuun
"Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 125)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar