Sabtu, 25 November 2017

Kerja


Sebelum rehat panjang, mari jadikan hidup lebih bermakna. Dengan menjadikan setiap detik  sebagai momentum tuk memproduksi amal heroik, kerja keras.
Setiap detakan jantung memompa prestasi dan karya yang bermanfaat, kerja cerdas.
Setiap cucuran keringat sebentuk kesyukuran, kerja ikhlas.
Setiap genangan air mata adalah taubatan nashuha, kerja mawas.
Setiap perih dan getir dalam perjuangan sebagai kerja tuntas untuk mencapai keridhoan Tuhan Semesta Alam.

Allah SWT berfirman:

"Dan katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 105)

Rabu, 22 November 2017

Lintasan

Dalam lintasan dunia memang masih terbentang jarak, namun dalam lintasan takdir titik itu telah menjadi satu. Hanya perlu menentukan kerangka acuan akan dari mana langkah itu mulai diayunkan. Memilih jalan yang mesti ditempuh. Tapak demi tapak itu tak boleh menyelisihi jalur keberkahan, agar selamat hingga ke titik temu dalam atmosfer rahmat dan ridho Tuhan Semesta Alam.

Nona...pandaikanlah diri dalam ruang tunggu, bersendirilah yang anggun. Hingga tiba kapal itu berlabuh menjemputmu ditepian dermaga untuk membawa mu ke samudra lepas. Menyusuri  pentas dunia yang sebenarnya dalam keutuhan iman dan kesempurnaan agama.

Sabtu, 18 November 2017

Murabbi Akhir Zaman

Menjadi Murabbi akhir zaman yang dirindukan. Bahwa kita telah berada di penghujung akhir zaman. Maka saat ini setiap murabbi mesti berjuang keras agar binaan tidak hanya mampu terjaga dalam kebaikan namun juga bisa menjadi penggerak dalam kebaikan.

Para murabbi akhir zaman itu isi bunga mimpinya adalah ikhtiar menjadikan dunia lebih baik, membuat umat kian tercerahkan oleh cahaya Islam.

Maka murabbi itu butuh keterampilan yang ekstra untuk menyentuh hati. Menaklukan hati lebih diutamakan sebelum menaklukkan akal.

Doakan para binaan kita dengan doa yang khusus untuk menjadi penyebab pembebasan al-Aqsha atau menjadi para penggerak kebaikan serta doa doa lainnya.

Yakinlah kebangkitan Islam itu akan mencuar. Apakah ditangan mu atau ditangan yang lain itu adalah pilihan.

Allah SWT berfirman:

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ  وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا   ۗ  يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـئًــا   ۗ  وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
wa'adallohullaziina aamanuu mingkum wa 'amilush-shoolihaati layastakhlifannahum fil-ardhi kamastakhlafallaziina ming qoblihim wa layumakkinanna lahum diinahumullazirtadhoo lahum wa layubaddilannahum mim ba'di khoufihim amnaa, ya'buduunanii laa yusyrikuuna bii syai`aa, wa mang kafaro ba'da zaalika fa ulaaa`ika humul-faasiquun

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
(QS. An-Nur 24: Ayat 55)



Dipalingkan

Saat hati manusia tengah dipalingkan darimu, pertanda Allah ingin hatimu khusyuk di arahkan pada-Nya.

Dear, nona sholihah....
Jangan membenci terlalu hebat, karena di waktu yang entah kelak boleh jadi hal yang kamu benci itu memberi banyak kebaikan.
Dan jangan mencintai terlampau dalam yang menjadikanmu terlena pada dunia. Karena bisa jadi sesuatu yang paling kamu cintai itu satu waktu yang entah kelak akan Allah ambil. Agar kebijaksanaan hatimu kian tajam untuk membilah hal hal yang tidak baik dan mengambil kebaikan dari sesuatu yang telah terlewati.

Fisikawan Muslimah

Zaman now nih ya, lagi langkanya ditemukan role model muslimah untuk tiap karakter dan fesyennya masing-masing. Ini peluang nih, kesempatan untuk mengambil peran.
Menjadi fisikawan muslimah yang hafidz Qur'an. Mensyiarkan Agama-Nya dari jalan takdir yang tengah dijalani.

Apapun fesyen mu nona, kamu butuh kerja keras, fokus, dan berjuang menerjang tantangan. Hei.
.tantangan yang terberat itu bukan begadang buat belajar dan selesaikan deadline paper, tapi tantangan paling duarrr itu saat kamu tetep istiqamah dalam keimanan pada sesibuk apapun kondisi. Berjuang tetep jaga hati dari dunia dan makhluk, apalagi pujian plus cacian. Gimana tetep lempeng aja hatinya, nah itu baru tantangan. Okey nona...

Hei, perempuan science addict !!! Belajar yang tekun ya sayang ^_^
Bila telah menempuh satu ilmu, tekuni hingga ke akar-akarnya dan jangan berhenti sampai menjadi yang bermakna bagi kehidupan dunia yang lebih baik.
Umat tengah menanti kontribusimu.
Selagi muda berlelah-lelah lah dalam kebaikan, hingga lelah itu lupa kalau kamu sedang lelah. Bila kamu mulai dijangkiti bosan, pertanda rasa syukur itu kian tercampakkan dari diri. Istighfar lah sayang...

Oh ya, jangan lupa totalitas...tuk menjadi setaat taat hamba-Nya dan sebaik khalifah di muka bumi-Nya tuk menjadi yang Allah ridhoi. Haks.
.

Menangkap Inspirasi

Kangen hari senin, tuk bertemu kekasih tercinta yang berjejalan di rak-rak perpustakaan. Karena bersamanya aku setia ditemani menangkap inspirasi.

Semoga senin merindukanku pula, rindu untuk aku baca dengan penuh cinta..la la la ^_^

Nona sholihah, melangitlah dengan prestasi dan mengangkasa lah dengan menjadi yang bermakna. Untuk syurga yang dirindukan dan semoga kamupun dirindukan syurga ya sayang.

Besok menjadi hari indah bagi kamu kan? Hari dengan hati yang telah kembali seringan awan. Alhamdulillah...Semoga selalu dalam ridho Allah ya hai diri. Semangat untuk menjadikan dunia lebih baik. Allahu Akbar !!!

Jumat, 17 November 2017

Utama

Hal yang lebih utama dari hidup ini tak hanya sebatas mengejar popularitas, menumpuk harta, menaikkan jabatan. Tapi bagaimana setiap langkah menjadi amal kebaikan dan setiap perbuatan diterima Allah sebagai pemberat timbangan di yaumul akhir.

Jumat, 10 November 2017

Karunia

Bismillah...
.
.
Hadirlah untuk kehidupan, karena hidup adalah karunia. Kemudian tekunilah kebaikan dengan konsisten. Selanjutnya, bersiap-siaplah untuk bahagia.
.
.
🌈Semoga selalu dalam ridho Allah. Amin...
.

Kamis, 09 November 2017

Nak

Nak, dari blog ini kamu akan tahu betapa ibumu punya banyak rasa dalam hidupnya, punya berbagai ritme dalam rasanya, punya aneka emosi dalam perjalanan hatinya.

Nak, kamu harus tahu bahwa ibumu dulu selalu berdoa bahwa dari rahimnya akan lahir generasi para ulama. Dan itu kamu...seseorang yang akan mewarnai peradaban ini dibawah panji Islam.

Nak, , ,

••••••*hening

Ibumu kini lagi membekali dirinya untuk semua yang terbaik bagi masa depan dunia akhiratmu juga bagi bangsa dan agama ini. Dengan memulainya dari hal paling sederhana yakni memperbaiki diri, mendekat pada Allah, berbakti pada orang tua, bermanfaat bagi keluarga dan sesama,.serta tak henti meluaskan kebijaksanaan hati dengan ilmu dan memupuk iman dengan ilmu.

-Ibumu dan kamu, nak entah masih dimana :'')

Ayah apa Kabar?

Ayah apa kabar?
sebait tanya yang cukup dijawab oleh hening.
Hingga detik ini hujan tetaplah yang paling aku suka. Karena dibawah kuyubnya aku bisa leluasa menderaskan rindu, tanpa perlu satupun yang tahu, apakah itu air mata atau genangan hujan yang membasahi pipi.

Jumat, 03 November 2017

Mengawasi Keinginan

Manusia ituk makhluk yang sebentar-sebentar. Yakni sebentar bahagia, sebentar sedih, sebentar kesal, sebentar sayang. Nah maka setiap keinginan diri perlu diawasi agar yang sebentar-sebentar itu dapat dikontrol.

Kamis, 02 November 2017

Mendidik Suara Hati

Suara hati itu dipengaruhi oleh moral lingkungan. Salah satu mengasah suara hati adalah dengan menekan inferioritas diri dengan menjadikan diri itu sebagai seorang pengkaji. Karakter yang menonjol adalah keterbukaan yang ditandai dengan keinginan untuk terus belajar.

Niat-Tekad-Persiapan

Selain niat dan tekad, kita butuh persiapan yang matang untuk menghadapi masa depan. Maka jangan hanya bersandar pada yang sudah menjadi sunnatullah, meski ada effort untuk menjalani yang menjadi syari'atullahnya.

Pengamat

Menjadi pengamat itu, terkadang memang terkesan cool bahkan jadi kelihatan aneh. Easy going aja nona...demi dan demi proyek masa depan. Terkadang hal besar yang ingin dicapai itu perlu menempuh turbulensi resiko yang tak terduga. Keep going anyway. Jika yang diperjuangkan adalah sesuatu yang baik, biar Allah yang menilai proses itu. Manusia itu suka picik dalam menetapkan sudut pandang

Pengaruh Bangsa Timur-Barat: Kajian Realitas di Indonesia

Menelaah tentang oksidentalisme kiranya hal yang baru bagi seorang pemikir filsafat sains seperti saya. Baiklah, harus dikaji lebih dalam dan komprehensif. Agar volume pemahamannya lebih masif.

Bismillah....

Be You

Tak perlu mengubah karakter agar mampu diterima. Karena itu hanya memaksakan diri untuk terjun di ranah yang membuat diri itu selalu bersandiwara. Natural aja...bersikap saja sesuai norma yang pantas. Bila memang tidak perlu speak up ya udah calm aja, silent. Apalagi ikut nimbrung ngobrol hanya sekedar menunjukkan diri. Ah itu kuno banget lah, bukan lagi budaya anak jaman now lah.

Internet addiction disorder (IAD)

Pernah mendengar istilah ini Internet addiction disorder (IAD) ?. Hebatnya manuver teknologi bukan hanya menumbuhkan inovasi dalam tatanan kehidupan, namun juga memproduksi sekian sindrom teknologi bagi para pengidapnya.  IAD merujuk pada penggunaan internet secara terus menerus sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa literasi yang mengungkapkan bahwa kecanduan pada internet dapat mendistorsi hubungan sosial serta kadar withdrawl syndromenya sama dengan kecanduan judi.

Pada editorial 2008 lalu dalam The American Journal if Psychiatry, Jerard J. Block menulis bahwa IAD dicirikan dengan penggunaan yang berlebihan, penarikan diri dan dampak negatif seperti argumentasi serta kelelahan. Penggunaan internet yang tidak sehat juga bisa menyebabkan depresi tingkat akut  (okezone.com).

Kita harus beradaptasi terhadap sirkulasi kehidupan digital dewasa ini. Jangan sampai arus modernitas mengubah karakter baik dari diri itu. Apalagi menimbulkan penyakit psikologis. Na'udzubillah. Gunakan teknologi sewajarnya, sebagai instrumen berkhidmat dalam kebaikan atau untuk ilmu.


Menulis

Menulis tentu bukanlah perkara remeh. Sebab butuh selongsong energi yang mampu memberi kejutan spesifik pada diri.

Pinggir Rel Kereta

Selama ini saya hanya merasakan perjalanan dengan kereta. Memandangi susunan rumah dan gedung-gedung eksotik di kota metropolitan ini. Dulu sangat, ketika masih kecil semua gambaran seperti ini hanya menjadi bacaan di novel-novel atau artikel lainnya. Ketika gambaran itu menjadi kisah yang harus saya lakoni ada rasa yang berbeda.

Ada yang lebih menarik. Ketika saya bukan jadi penumpang kereta tapi menjadi sahabat tepi rel kereta. Mendapat kesempatan beberapa hari dikosan temen yang berjarak 5 meter dari rel kereta api itu bagi saya itu unik. Saya jadi belajar tentang nuansa kehidupan yang dirasakan oleh masyarakat setempat. Kekuatan vibrasi gelombang dari noise lalu lalang kereta itu memang menyebalkan. Sekilas saya teringat efek viseral dari noise impulsion yang berpengaruh pada frekuensi detak jantung dan tekanan darah di tubuh. Tapi mereka cukup fight karena pembiasaan. Repitisi dari peristiwa itu menguatkan diri dalam keterbiasaan.

Memang tidak banyak yang bisa dilakukan. Hidup dan dipaksa takdir untuk menjalani kehidupan ditepian rel seperti ini telah menjadi ketetapan. Tapi saya hanya terfikirkan bahwa ini sudah menjadi problema klasik dari dulu. Semestinya harus ada solusi bagaimana teknik meminimalisir kebisingan suara itu. Lagi-lagi untuk perkara begini para kaum intelektual itu tidak boleh hanya berdiam diri di perpustakaan dan laboratorium. *haks, tertampar*.

Lagi-lagi... pagi di tepian rel ini membuat saya merenung. Betapa selepas amanah magister ini. Ada jutaan umat yang menanti hadirmu untuk menjadi solusi bagi perbaikan bangsa dan negara ini. Kini mereka tengah merindukan manfaat dan kontribusi yang akan kamu beri.

Ya Allah...
Ampunkan hamba
Haks

3 Nov 17| 07.37 WIB |@Tepian Rel, Depok

Jalan

Bila ada yang ingin berjalan menujumu. Berilah jalan...
Bila akhirnya tak sampai, bukan salahmu. Karena Allah telah menyelesaikan dengan jalan-Nya untukmu.

Terkadang ada praduga yang tak semestinya diendapkan dalam pikiran. Karena prediksi manusia terlalu terbatas untuk meraba apa yang menjadi kepastian. Jika hal-hal yang memantik cemas dan kekhawatiran berlebihan, boleh lah berkongsi dengan rasa damai bahwa tak ada andil bagi diri itu dalam menakar apa yang menjadi ketetapan Allah. 

Tak pernah salah saat kamu memberi jalan dan bukan salah siapa-siapa bila memang ada yang mesti berhenti melangkah. Semua itu hanya sebatas cerita. Yang bila Allah meminta melanjutkan, maka kita harus melangkah mengambil peran. Jika yang terbaik kisahnya harus di 'cut' ! Ya udah, kita sudahi dengan sebaik-baik jalan cerita. Tanpa  perlu ada rasa selain menerima dengan kelapangan hati. Karena kita melangkah karena Allah dan berhenti juga karena takdir Allah.

Tercenung

Banyak hal dari perjalanan ini yang membuat diri itu tercenung. Memberi makna yang tak sekedar saja bagi pahaman baru. Ketika kita mempelajari sesuatu hal dari apa yang tampak, sejatinya itu tidak cukup hingga kita bersedia untuk menghampirinya lebih dekat.

Senang sangatlah saya, ketika diberi kesempatan untuk meng-hikmah-i pemandangan di kota metropolitan ini. Kala itu, saya memperhatikan dengan serius gerombolan anak jalanan. Mereka sangat menikmati dunia ini dengan caranya. Bagi mereka hidup untuk mendapatkan bahagia mesti ditempuh dengan begitu, dengan hirupan sebatang rokok sambil menderai tawa bersama terik mentari dan wajah dekil yang tertumpuk debu jalanan. Menggetarkan senar lusuh sembari menampung belas kasihan pada setiap orang yang lalu lalang di lampu merah. Mungkin,  Mereka belum mengerti bagaimana cara menemukan bahagia dengan jalan lain. Bagi mereka, bisa jadi, bahagia itu dengan kesenangan. Dengan haha hihi
Sehingga apapun yang menjadikan diri mereka senang patut diupayakan, sekalipun dengan ganja,  free sex, clubing, dan perilaku menyimpang norma dan nilai lainnya.  Na'udzubillah....

Saya tidak membeci mereka hanya benci dengan apa yang tengah mereka lakoni. Mereka tetap manusia yang pasti punya fitrah dan naluri untuk kembali pada jalan yang benar dan hidup dalam kelayakan seperti yang lain. Tapi entahlah....atas masa lalu apa yang menyeret mereka hingga terdampar pada kehidupan yang sebegitu nanarnya. Hanya saja, hadirnya mereka dalam temuan saya mengetuk kesadaran tentang 'apa yang sudah saya perbuat sehingga untuk kedepan orang-orang seperti mereka dapat diminimalisir?'. *haks* Kadang saya menangis tanpa jelas di angkotan umum (walau terkamuflase dengan masker). Ingin mencambuk diri sendiri. Perjalanan sekian tahun di bangku pendidikan tidak memberi sesuatu yang pokok untuk diri ini menjadi yang berkontribusi pada perubahan dunia yang lebih baik, sekalipun sekecilnya dunia yakni lingkungan tempat saya tinggal. Astaghfirullah...

Ini sudah malam nona...tidurlah dulu

*renungan 3 Nov 17, 00:40 WIB @Depok tepi rel kereta api

Rabu, 01 November 2017

Untitled

Akan ada satu waktu kita berada pada titik lelah, masa masa sulit, keadaan terhimpit, dan fase yang menjenuhkan. Kadang pada momen-momen begitu membuat kita merasa bahwa hidup ini semakin menyebalkan. Sehingga tidak ada yang kita butuhkan kecuali hanya Allah sebagai pelipurnya.