Bismillah....
Nulis aaaahh....^_^
Pagi ini, MasyaAllahu walhamdulillah....dah tu aja lah. Hihi
Terima Kasih ya Rabb untuk pagi ini ^_^
Bingung mau menyampaikannya bagaimana, kalau Allah Yang Maha Baik itu sesuatu banget la romantisnya. Aku meleleh tapi tak mencair, oleh-Nya. ya Rabb semoga bisa selalu menjadi hamba-Mu ahli syukur, ahli takwa, dan ahli tawakal.
Gini ya cerita, aduh semoga jadi kebaikan yang menular ya, semoga tak terbersit niat selain mencari keridhoan Allah, termasuk nulis ini. Amin
Malam tadi ada aa' lagi menjajakan dagangannya, satu-satu tuh didatengin. Tiba pula lah si aa' dengan jurus enterpreneurnya menawarkan kripik pisang beragam rasanya padaku . Aku mah gak minat sama makanan tersebut , jadi dengan halus ditolak tawarannya (maaf ya 'aa). Jadi ceritanya nih aku gak beli. Di cerita lainnya, Ada hal yang membuat aku gak bisa berpaling memperhatikan penjual keripik itu. Satu hal yang sering disebut orang sebagai "optimisme dalam menjemput takdir terbaik". Keren banget 'aa nyaaaaaaa, *aku fans baru kamu lo aa', tratakdengcess*. Coba deh, dari hampir 50 orang lebih yang lalu lalang pulang kajian Ma'rifatullah di DT gak satupun yang mau beli dagangannya * hks hks, klo aku dah guling-guling aja dijalan haha* Tapi si 'aa tetep kekeuh menjajakan dan menyambar satu persatu jama'ah yang keluar dari pintu mesjid. Gak pake malu dan gak pake capek tuh mukanya.
Nah, apa hubungannya dengan kegembiraanku di pagi ini? Lanjuut...
Next, setelah menelaah lebih lanjut upaya 'aa tersebut maka limbik seorang perempuan mulai memainkan peran. Aku menyerah aaa' ya udah aku beli deh satu. Jreeeengg....! 'akhirnya ada yang membeli juga' (insting ku si aa' bilang gitu dalam hati, *ya kaleee). Langsung ku samperin si 'aa yang dari tadi ngelirik aku *gr beud ih*. Terus aku suguhkan uang sesuai harga kripik itu. Akhirnya si aa' tersenyum setelah sekian lama menunggu ada yang menerimanya *eh* menerima dagangannya. ^_^
Tuh cerita harga kripik 15 reboan dan ujian hatinya aku adalah ternyata itu stok uang terakhir di luar atm [T.T]. Sadarnya pas mau beli sarapan, mikir mau ke atm kejauhan. Ya Rabb, ampuni hamba *lirih seorang pendosa*. Ya udah deh sebab males jalan keluar kos dan kebetulan ada nasi sama sambal abc aku cukupkan aja lambung pagi ini seadanya, gumam diri menahan-nahan rasa ingin makan ayam *kriukkukuruyuuuk*, makan goyeng ayam mah maksudnya. Singkat cerita, suapan pertama mulai memanjakan lidah dengan adukan nasi putih hangat plus saos sambal hingga beberapa suap seterusnya terdengar suara...."Ningsi kamu lagi makan ya? Nih aku ada ayam kentuky dan cireng kamu mau gak? " , kata temen sekosan. Aku langsung bergumam "Ya Rabb, betapa Maha Mendengarnya Engkau atas rintihan hati yang ingin makan goreng ayam pagi-pagi" *tersungkur haru hatiku sambil menelan syukur sebanyak yang dapat diraup*...! Nah, Tanpa ba bo bu bubu lagi langsung accept dah. Hahaha...
Alhamdulillah, terbukti rizki Allah Yang Maha Kaya itu datang dari pintu tak disangka-sangka. Allah pun pasti sedang lihat kalo aku lagi senyum-senyum sendiri atas keMahabaikkan-Nya pagi ini, walau hakikatnya kebaikan dari Allah tak pernah putus tercurah bagiku.
Coba, pernah gak kek gini? Tahu gak sih, hal yang sedemikan membuat diri ini harus semakin yakin bahwa Allah paling paham waktu yang tepat untuk memberikan yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Kuncinya, perbanyaklah memberi dan jangan henti-henti melakukan kebaikan diatas niat tulus untuk mengejar keridhoan Allah Yang Maha Agung lagi Maha Mulia.
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Q.S. ath-Tholaq:2-3)
Dalam hidup ini bawa takwa sama tawakal aja kemana-mana, udah lempeng waee mah nih jalanin hari-hari. Hikmah cerita malam tadi adalah tentang melakukan ikhtiar terbaik dalam menjemput terbaik takdir Allah, yakin lah bahwa proses tak pernah mengkhianati takdir. Kedua, tentang sabar dalam menjali proses dan tidak mengeluh sebab keluhan tak dapat mengubah takdir yang dapat mengubah takdir hanya do'a *catet baik-baik ya*. Ketiga, Allah pasti akan balas kebaikan kita entah cepat atau lambat tapi pasti dibalas dengan sebaik balasannya dan di waktu yang paling menakjubkan *contoh waktu perut lapar trus dapat makanan barakah ^_^*. Keempat, perbanyak bersyukur sekalipun dalam sesulit kondisi karena nikmat Allah itu seluas lautan yang jika mau menyelami nikmat itu bakal kelenger dah kita. Kelima, jangan takut shadaqoh sekalipun kita dapat keadaan sulit, justru yang menjadi nilai shodaqoh kita ada sedikit tapi itulah harta satu-satunya yang tersisa.
Udah ah, mau makan lagi....Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar