Setelah sekian lama melakukan hibernasi, mengumpul puing-puing energi dalam muhasabah panjang, aku patut selalu bersyukur bahwa akhirnya aku dapat kembali pulih dari sekelumit luka-luka perih. Alhamdulillah....
Mengurus luka-luka itu butuh ketelatenan dan pengobatan yang tepat agar sakitnya tak telalu lama dan efek sampingnya tak terlalu berefek pada diri. Pengobatan terbaik bagi luka-luka hati itu adalah taubat nasuha dan selalu menghiasi hari dengan permohonan ampun pada-Nya. Lantas, kita tak boleh berhenti belajar untuk menjadi lebih baik setiap hari dalam kadar penilaian-Nya.
Luka-luka itu membawa pada kulit kehidupan baru yang lebih segar dan memapankan jiwa. Tak tahu mengapa begitu rumitnya bagi seorang wanita untuk dapat melaju dalam kehalusan perasaannya. Walau, ada sebagian dari wanita itu melakukan kamuflase agar ia terlihat selalu tegar dan kuat dalam kerapuhan hati yang menjadi fitrahnya. Namun, terlepas dari itu semua aku benar-benar bersyukur dan tak ingin berhenti bersyukur atas Maha Dahsyatnya skenario dari Allah yang tertera untuk namaku, jalan hidup yang kupilih atas persetujuan-Nya.
Sekarang aku bisa menulis lagi, bersama hati yang seringan gulali dan harapan indah dan terarah untuk menjadi yang bercahaya dan mencahayai masa depan. Lebih segar dan lebih mencetar pada dimensi pencarian ridho Ilahi nan Maha Tinggi.
Jangan lupa untuk selalu bahagia dan jangan lupa untuk selalu optimis !
Hari-hari akan selalu indah dan megah dengan hiasan kesabaran dan kesyukuran. Lalu, nikmati setiap momen sulitnya dengan tawakal total tanpa sangkal. Allah selalu menyertai langkah-langkah mu menuju-Nya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar