Kamis, 24 November 2016

Gunakan Rasa


Ilmu rasa adalah ilmu penting, karena ilmu rasa adalah ilmu  kepekaan yang  menentukan reaksi dari hati. Rasa ditentukan oleh hati. Shalat yang lebih nikmat itu pakai rasa. Dzikir yang lebih dahsyat jika dilafazkan dari hati. Coba aja ya, ucapan salam yang dari hati akan berbeda nuansanya jika hanya sebatas lisan maka tidak akan membekas.

Termasuk menulis, jika hanya sebatas menulis tanpa menyertakan hati maka tidak akan membuat pembaca menjadi tersentuh. Karena menulisnya sekedar menyertakan akal. Latihan terus untuk menulis dari hati agar benar-benar jadi amal jariyah. Biasanya menulis yang dari hati adalah jejak-jejak amal seorang penulis. Tapi jika menulis sebatas verbalistis dan teoritis hanya kena dan singgah di ranah kognitif.

Nah, ada lagi yang penting untuk menyertakan hati yakni Ucapan terima kasih dan permohonan maaf. Bila hati melapisi lisan jelas lebih nembus  ke  hati yang mendengar, karena tidak ada embel selain mencari keridhoan Allah. Belajarlah untuk sekecil apapun kebaikan orang ucapkan terima kasih.

Menyebut nama Allah pun kalau pakai hati beda getarannya. Kita lebih baik kurangi bicara dan kalau bicara mesti dari hati. Agar yang keluar dari setiap lisan adalah untaian mutiara yang mengesankan hati.

Dua hal yang penting: berterima kasih lah atas sekecil apapun kebaikan yang telah diberikan sebagai rasa syukur dari Allah, namun jika kita berbuat baik jangan pernah harapkan kebaikan sedikitpun dari orang lain. Lalu jika kita berbuat salah segeralah minta maaf dari kedalaman hati dan jika ada orang yang berbuat salah segera maafkan tanpa sedikitpun ada bekas lagi di hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar