Senin, 17 November 2014

Torehan Hati Harian II

Hatiku takut.
Nafasku tersengal-sengal.
Jiwa bergemuruh.
Rasa yang tak menentu menghantui segala logika.
Aku takut rahmat Allah tak lagi turun, hingga aku sungkan lagi diberi kebaikan oleh Yang Maha Baik dan tak dimampukan untuk melakukan kebaikan.
Dengan merangkak-rangkak ku datangilah Sang Maha Agung melalui tilawah Qur'an. Harap cemas dengan ini iman pun mampu mensucikan kembali hari yang terkeruhkan oleh aktifitas.
Getir amat perasaanku jika kerinduan tuk melihat wajah Nya menyublim ke rona dosa.
Maunya tetap terus terjaga dalam kesadaran akan pengabdian yang sungguh-sungguh.
bahwa diri ini hanya hamba yang dicipta untuk mengabdi, menjalankan agama yang lurus dengan tulus.

Jumat, 14 November 2014

Goresan Suara Hati

Allah....
Di atas bumi mu yang bernyawa ini aku titipkan hatiku pada Mu.
Untuk kau pegang semau Mu diatas segala kebaikan dan pengabdian yang tulus.
Sungguh sedu sedan rasaku tuk menggapai wajah Mu.
kala kerinduan itu terasa hampa, aku pun kecapaian sendiri mencari makna hidup.

Jelita dalam kesengsaraan yang membuat Kau memandangku dalam cinta.
Tapi seorang hamba yang dhaif ini penuh keluh kesah.
Aku pinta Kau maafkan jiwa yang nestapa. Karena ia memang lemah tanpa Kau kuatkan.

Yang Kau janjikan begitu menggiurkan ku. Capaiku tak seberapa Allah.
Aku tak sekuat Umar, tak pula selembut Abu Bakar, apalagi sepemalu Utsman dan secerdas Ali.
aku ini hanya gadis akhir zaman...yang slalu menangis memohon untuk Kau muliakan. Ampunkanlah jika aku tak tau cara memintanya...ya Rabb.

Air yang mengalir teramat mendamaikan, layaknya khusuk dalam penghayatan shalat. Ia pun menghanyutkan hidup pada kebahagiaan dunia dan keberuntungan akhirat.
Ini pun aku kerap alpa, menghantarkanku dalam labirin duka.

Terlalu ku perturutkan seruan 'yang terlaknat'. Akupun mabuk kepayang berkesimbah dosa.
Aku ingin pulang tak kembali lagi padanya.
Allah....Kau kenal segala isi dalam dada.
Bahwa aku hanya ingin menjadi pengabdi saja.
Dan itu sangat sederhana.
Betapa berharga.

Nikmatnya taat saat Allah menjadikan ku kuat.
Kuat mengelola seni berbahagia dan berduka.
Sampai musibah menjadi mahabbah.
Malas berganti kerja keras.
Dungu melaju ke pecinta ilmu.
Keluh menghilang menjelmalah pribadi tangguh.

Semua berkat ikhlas, taat, takwa, dan khusuk.

#Perjalanan_untuk_Sebuah_Mimpi

Kamis, 06 November 2014

Hujan yang Jatuh Penuh Presisi

         Bahkan hujan yang jatuh pun telah di ukur oleh Allah. Tentu banyak dari kita yang menerka-nerka, sepertinya hujan akan reda atau seperti masih lama. Ternyata kita telah luput dari penghayatan terhadap firman Allah dalam Q.S al-Mu'minun: 18

" ﻭَﺃَﻧْﺰَﻟْﻨَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءِ ﻣَﺎءً ﺑِﻘَﺪَﺭٍ ﻓَﺄَﺳْﻜَﻨَّﺎﻩُ ﻓِﻲ ﺍﻷَْﺭْﺽِ ۖ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﻋَﻠَﻰٰ ﺫَﻫَﺎﺏٍ ﺑِﻪِ ﻟَﻘَﺎﺩِﺭُﻭﻥَ

"Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya."

      Saya berdecak kagum saat merenungi ayat tersebut. Tersebutlah bahwa jika ukuran hujan yang ditetapkan Allah berkesesuaian dengan kadar kebutuhan bumi dan seisinya. Subhanallah.....
       Tentu yang terlebih membuat saya merasa bahagia, saya mendapatkan ayat ini tepat saat terjadinya hujan. Memang Allah memberi petunjuk terhadap siapa yang Dia kehendaki, tak peduli kapan, dimana maupun siapa.

Senin, 03 November 2014

"Menjadi Pribadi yang Outstanding"

        Rasulullah SAW adalah seorang yang benar-benar outstanding. Outstanding artinya adalah luar biasa, seseorang yang melakukan segala sesuatu dengan cara dan hasil lebih baik dari orang kebanyakan. Jika nilai rata-rata kelas adalah 8, maka seseorang yang outstanding akan mendapatkan nilai 9 bahkan 10.

Kunci untuk menjadi pribadi yang outstanding ini adalah rangkaian kata yang terangkum dalam kata “CARE”. Care, secara kata utuh berarti peduli, peduli kepada diri sendiri, peduli kepada orang lain dan lingkungan sekitar serta peduli kepada posisi dan tanggungjawab kita di hadapan Allah SWT.

CARE adalah singkatan dari Commitment – Achievement – Responsibility – Enthusiastic.

Commitment, berarti bahwa seseorang yang outstanding harus mempunyai commitment mengenai pandangan hidupnya atau sesuatu yang dia pegang. Pada zaman ketika Rasulullah SAW masih hidup, Rasulullah SAW pernah hidup di antara Orang-orang yang menyembah berhala. Akan tetapi Rasulullah SAW tidak meluruh, beliau senantiasa memegang prinsip keislaman dalam diri beliau. Beliau tetap berkomitmen kepada Allah SWT untuk menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Achievement, berarti bahwa dimanapun seseorang berada, dia harus bisa berprestasi. Kita ingat bahwa Rasulullah SAW dulu adalah seorang yang sangat ahli dalam berdagang. Di dalam rumahtangga, beliau adalah seseorang suami yang berakhlaq paling mulia terhadap istrinya. Ketika memimpin perang, hampir seluruhnya menghasilkan kemenangan. Jadi, dimanapun posisi kita, kita harus mampu menempatkan diri, profesional, sehingga mampu berprestasi, mampu memberikan kontribusi terbaik dimana kita berada.

Responsibility, berasal dari kata Respon dan Ability, kemampuan untuk merespon sesuatu. Ada dua macam responsibility, proaktif dan reaktif. Beda proaktif dan reaktif adalah, reaktif adalah respon yang dilakukan setelah masalah terjadi, sedangkan proaktif berarti kita bisa menyelesaikan masalah yang mungkin terjadi sebelum masalah itu sendiri terjadi. Ini sesuai dengan Rasulullah SAW yang selalu mempunyai perencanaan yang jitu terkait segala sesuatu yang beliau kerjakan. Tentunya kita masih ingat strategi legendaris pada Perang Khandaq yang direncanakan oleh Rasulullah SAW bersama sahabat-sahabat beliau. Ini adalah bukti bahwa Rasulullah adalah seseorang yang sangat proaktif.

Enthusiastic, tidak berarti sekedar semangat. Akan tetapi, semangat yang disertai dengan impact yang nyata, yaitu semangat yang menyemangati. Jika kita mengingat khutbah-khutbah Rasulullah SAW, beliau selalu bersemangat dan menularkan semangat itu kepada ummatnya. Ketika berperang, tidak ada mujahidin yang gentar di medan perang. Inilah arti enthusiastic, semangat seseorang yang membuat orang lain di sekitarnya menjadi ikut semangat.

Bagaimana dengan kita?
Maukah kita menjadi pribadi yang outstanding?

Semoga hidup anda bahagia dan diberkahi Allah SWT.
Aamiin

Sumber:
http://teawithoutsugar.wordpress.com/2012/11/29/menjadi-pribadi-yang-outstanding/