Allah....
Di atas bumi mu yang bernyawa ini aku titipkan hatiku pada Mu.
Untuk kau pegang semau Mu diatas segala kebaikan dan pengabdian yang tulus.
Sungguh sedu sedan rasaku tuk menggapai wajah Mu.
kala kerinduan itu terasa hampa, aku pun kecapaian sendiri mencari makna hidup.
Jelita dalam kesengsaraan yang membuat Kau memandangku dalam cinta.
Tapi seorang hamba yang dhaif ini penuh keluh kesah.
Aku pinta Kau maafkan jiwa yang nestapa. Karena ia memang lemah tanpa Kau kuatkan.
Yang Kau janjikan begitu menggiurkan ku. Capaiku tak seberapa Allah.
Aku tak sekuat Umar, tak pula selembut Abu Bakar, apalagi sepemalu Utsman dan secerdas Ali.
aku ini hanya gadis akhir zaman...yang slalu menangis memohon untuk Kau muliakan. Ampunkanlah jika aku tak tau cara memintanya...ya Rabb.
Air yang mengalir teramat mendamaikan, layaknya khusuk dalam penghayatan shalat. Ia pun menghanyutkan hidup pada kebahagiaan dunia dan keberuntungan akhirat.
Ini pun aku kerap alpa, menghantarkanku dalam labirin duka.
Terlalu ku perturutkan seruan 'yang terlaknat'. Akupun mabuk kepayang berkesimbah dosa.
Aku ingin pulang tak kembali lagi padanya.
Allah....Kau kenal segala isi dalam dada.
Bahwa aku hanya ingin menjadi pengabdi saja.
Dan itu sangat sederhana.
Betapa berharga.
Nikmatnya taat saat Allah menjadikan ku kuat.
Kuat mengelola seni berbahagia dan berduka.
Sampai musibah menjadi mahabbah.
Malas berganti kerja keras.
Dungu melaju ke pecinta ilmu.
Keluh menghilang menjelmalah pribadi tangguh.
Semua berkat ikhlas, taat, takwa, dan khusuk.
#Perjalanan_untuk_Sebuah_Mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar