Jika hati ini menguapkan rona, tersimpul senyum jumawa menyambut jingga menyelang senja di kemegahan mega.Walau perjalanan akhir bukan titik akhir yang terukir.
Kini....
Ku dengar gemericik hatimu mengundang risau.Pahami dg sebenarnya bhw tetesan itu bukanlah aku melainkan lemahnya iman di dada.Tenangkan dengan kedekatan pd-Nya.
Kau pasti tau...
Saat bulan disimpan awan, langit menjadi suram kehilangan cahaya. Begitupun dengan hati yang terselimuti dosa menayangkan langit kehidupan yang nestapa.
Sayangnya..
Dikau yang tengah bergelut mesra di bawah bisikan setan, hingga tak ada celah cahaya tuk menerangi jiwa. perlahan terjungkir dalam kehinaan.
Wahai angin buatlah tarian2 ranting, agr smesta dan hati berpadu tuk menafsirkan dzikirmu dan mengerti betapa menderitanya Keterpisahan denganNya.
Wahai fajar, singsingkanlah mentari mekar nan menghangatkan kebekuan jiwa.
Agar sulaman lara kian terlerai.
Menjadi hati suci berbinar.
Merongrong hasrat duniawi, menenggelamkan ke lautan lepas.
Sampai Tuhan tak lagi tahan cinta.
Kau pun jumpalitan dalam bahagia
Bangko, 23_09_14
#AFJ_Syair_Jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar