Selasa, 09 September 2014

Pengagum Rahasia

Sungguh aku mengagumi mu dengan kekaguman yang hanya diungkap oleh aksara rasa tanpa perlu kau tau.
Menelusuri rekaman hidupmu yang heroik, menarik, dan unik.
Slalu penuh keceriaan.
Aku ingat pertama kali mengenalmu, kau tampil dengan lelucon yang menyulap semua mendengarnya tuk tertawa.
kau dakwahkan jalan Islam dalam kata-kata yang ringan tapi berkesan.
Itulah yang buat ku kagum.
Kejadian itu sudah 4 tahun berlalu bukan ? Tapi sulit bagiku tuk menghalaunya dari benak ini.
Kau tak pernah tau aku mengagumi mu dan tak perlu kau tau.
Dengannya kau tetap tampil dan berkelakar sekehendak yang kau mau.
Tanpa rasa lain yang mengganggu.
Sebenarnya dibalik kekagumanku terselip iri untuk mu.
Karena amalanmu, hafalan Qur'an dan hadist mu, prestasimu, kontribusimu, dan sosialisasimu yang luwes.
Aku sangat iri padamu namun ia terbendung dalam rasa kagum.
Kau dan aku sangat jauuuuuh tak terkira kini.
Dengan ingatan terhadap teladan mu dulu membuatku merasakan kedekatan denganmu, walau kau tak pernah tau. Bahkan mungkin kau tak mengenalku.
Ntahlah...
Aku tak peduli....
Toh aku hanya seorang pengagum rahasia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar