Sahabat Blog Aisyla, tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak
pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar
tak lari menyimpang. Guru tersebut mampu membentuk perasaan yang membesihkan ibadah dan amalan dari noda-noda riya dan syirik dalam semua bentuk, menjadikan hati langsung menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Sehingga hadirlah rasa takut yang hanya semata untuk Allah saja dan menepis segala bayangan makhluk dalam hatinya.
Mengenang kematian artinya menelusuri kehidupan abadi setelah kehidupan singkat dan penuh tipuan du dunia ini. Sehingga keimanannya pada hari berbangkit, hari pembalasan, hari akhir, dan keonsekuensi syurga neraka kian menggebu-gebu. Terlebih keyakinan pada hari kiamat, saat bumi bergetar dan bergoncang dengan sekeras-kerasnya sehingga yang terkadung di dalamnya termuntahkan dan keluarlah segala sesuatu yang membebaninya selama ini, baik yang berupa jasad-jasad berbagai makhluk maupun tambang-tambang. Seakan-akan dengan termuntahkannya semua itu, bumi menjadi ringan dari beban-beban berat yang dikandungnya selama ini. Dengan mentadabburi Q.S.az-Zalzalah: 1-2 akan tercitra pemandangan yang menggoyangkan kaki orang-orang yang mendengarkan surah ini. Juga menggoncangkan segala sesuatu yang selama ini kukuh mantap di atasnya. Sehingga terbayanglah olehnya seakan-akan mereka sedang terhuyung-huyung dan sempoyongan, sedang bumi yang dipijaknya bergoncang dan bergelombang. Sebuah visualisasi yang melepaskan hati dari segala sesuatu yang dulu mempesonakannya di bumi, dan dikiranya akan lestari dan abadi.
Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Dapat disimak dalam Q.S az-Zalzalah: 6-8, dalam ayat tersebut manusia kebingungan dan ketakutan yang menyengat hati, bingung dan heran, terguncang dan pusing tak karuan. Hampir tak bisa menarik nafas lagi dan menghadapi kejadian pengumpulan manusia di Padang Masyar, dihisab dan dimintai pertanggungjawaban, ditimbang amal perbuatannya, dan diberi balasan masing-masing yang setimpal. Kelak kemana saja mata memandang, manusia akan melihat bayang-bayang orang yang bangun dari kubur kemudian pergi dengan cepat. Ia tidak melambaikan kepada sesuatupun. Benar-benar detik-detik yang mencekam dan tak terlukiskan oleh aksara maupun bahasa manusia. Amat dahsyat, menakutkan, mengerikan, dan mendebarkan. Beginilah kondisi manusia setelah kematian. . . . .

Tidak ada komentar:
Posting Komentar