Cintamu laksana cahaya,
membiaskan rindu yang bertahmid,
di antara tabir ilusi duniawi,
kau susuri langit azali-Nya…
Dahaga kasihmu hawa,
memimpikan salsabila cinta-Nya,
hingga kulzum fatamorgana,
kau ingkari demi redha-Nya,
Zahir ikhlas kasihmu,
bersanding dzikir-dzikir ma’rifah,
sebagai peneguh rindu tak bernoda,
ikrar setia cintamu pada-Nya…
Lembaran tasawwuf hatimu,
menitiskan janji yang bertauhid,
pengikat hatimu hati-Nya,
syahadah satu cinta yang bertahta…
Bias-bias tarekat cinta,
menghijrahkan rindu ke tujuh langit-Nya,
sahaya dirimu yang fana,
merekah dalam kuntuman zuhudmu…
Wahai hawa, terjagalah dirimu
dengan hijab-hijab cinta,
pengungkap saujana tak berjarak,
merengkuh mawar-mawar shirat-Nya,
tuk memandang Dia kekasihmu…
Kala kuasar rindu di etala langit jingga,
memantulkan kasih yang bertafakur
dalam binal butiran tasbih…
Binar jauziyah malam
merunduk lembut di putik
nafsi yang berdzikir,
ketika kuteguhkan harap dan doa
dalam sujud akhirku,
menjadi titis thaharah cinta
Mengadu untuk ketetapan pilihanNya…
Sebersik rasa yang menjajah,
menyibak sayap-sayap mujahadah hati,
sebagai keteduhan dalam ketundukan
di balik mihrab penantianku…
Ketika siraj kerinduan merengkuh hadirmu,
di atas singgasana ta’assub iman,
Semua sirna dalam keinsyafan .
membiaskan rindu yang bertahmid,
di antara tabir ilusi duniawi,
kau susuri langit azali-Nya…
Dahaga kasihmu hawa,
memimpikan salsabila cinta-Nya,
hingga kulzum fatamorgana,
kau ingkari demi redha-Nya,
Zahir ikhlas kasihmu,
bersanding dzikir-dzikir ma’rifah,
sebagai peneguh rindu tak bernoda,
ikrar setia cintamu pada-Nya…
Lembaran tasawwuf hatimu,
menitiskan janji yang bertauhid,
pengikat hatimu hati-Nya,
syahadah satu cinta yang bertahta…
Bias-bias tarekat cinta,
menghijrahkan rindu ke tujuh langit-Nya,
sahaya dirimu yang fana,
merekah dalam kuntuman zuhudmu…
Wahai hawa, terjagalah dirimu
dengan hijab-hijab cinta,
pengungkap saujana tak berjarak,
merengkuh mawar-mawar shirat-Nya,
tuk memandang Dia kekasihmu…
Kala kuasar rindu di etala langit jingga,
memantulkan kasih yang bertafakur
dalam binal butiran tasbih…
Binar jauziyah malam
merunduk lembut di putik
nafsi yang berdzikir,
ketika kuteguhkan harap dan doa
dalam sujud akhirku,
menjadi titis thaharah cinta
Mengadu untuk ketetapan pilihanNya…
Sebersik rasa yang menjajah,
menyibak sayap-sayap mujahadah hati,
sebagai keteduhan dalam ketundukan
di balik mihrab penantianku…
Ketika siraj kerinduan merengkuh hadirmu,
di atas singgasana ta’assub iman,
Semua sirna dalam keinsyafan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar