Dear Yusya Rafsya El Hanif, Anak kebanggaan Ayah dan Bubu. Kala nanti, engkau insya Allah akan membaca ini. Semoga segenap kenangan bersama kita yang tertoreh dalam tulisan ini, menjadi memoar berharga untuk mu kelak.
Nak, bubu bahagia atas hadirnya Rafa dalam kehidupan bubu, sejak 10 Januari 2019 bubu sudah mulai berharap bahwa Rafa segera hadir mewarnai hari-hari bubu. Ohya, Rafa tahu Kamis, 10 Januari 2019 itu adalah momen penting dalam hidup bubu juga. Detik dimana bubu dan Ayah sah menjadi satu untuk berkomitmen akan menjadi orang tua terbaik untuk Rafa. Alhamdulillah, tepat 4 April 2019 bubu dapat kabar gembira, bahwa Rafa telah bertumbuh dalam Rahim bubu. Sebulan setelah nya, bubu dapat melihat Rafa hanya sebatas layar USG, Rafa masih 4 Minggu an kala itu Nak, baru beberapa senti daging yang berdetak jantung. Masya Allah Naaaaak. ini momen paling membuat bubu terharu, sebab kali pertama merasakan ada makhluk hidup lain yang bernyawa dan bergantung hidup pada tubuh Bubu, itu adalah Rafa.
Waktu terus bergulir, hari demi hari Bubu menjaga Rafa dengan penuh cinta. Tak lupa Ayah selalu support kita bersama kala itu. Nah, sampai lah kita di bulan ke empat kehamilan, Bubu di vonis harus bedrest sebab di analisa bidan memiliki plasenta previa. Untuk menjaga Rafa, semua pekerjaan rumah harus dikerjakan oleh Ayah. duh, sedih ibu liat Ayah rasanya. Tiap pagi, mesti menyiapkan sarapan Bubu, lalu pergi kerja. Pulang kerja mesti bantu-bantu lagi. Semua Ayah lakukan demi keselamatan kita berdua Nak. Ayah Rafa adalah Ayah yang terbaik, Ayah yang penuh kasih sayang dan kesabaran. Alhamdulillah.
Selama hamil Rafa, Bubu gak bisa makan Nasi, ikan, dan beberapa jenis masakan lain. Jadi Bubu ganti dengan menu jagung dan ubi untuk mengganti karbohidrat buat Rafa. Alhamdulillah, saat hamil Rafa ada musim buah yang serba murah. Sehingga Rafa bisa tercukupi bahkan berlimpah asupan nutrisi dari buah. Bubu paling suka mangga dan buah pir. Sehari itu bubu bisa menghabiskan 1 Kg mangga dan 3 buah pir plus pisang dan melon. Hihi...
Bulan berganti bulan, akhirnya sudah dekat dengan duedate kita sayang. Bubu sudah menanti duedate nya Rafa sejak 2 Minggu sebelum tanggal 30 Desember 2019, karena saat kontrol ke bidan dapat kabar kalau Rafa sudah bisa lahir ke dunia ini, musabab semuanya udah matang. itu tu sekitar tanggal 17 Desember. Nah kalau hpl yang sebelumnya, bidan pernah menginformasikan kisaran tanggal 3 Desember. Kan Bubu galou dibuatnya Nak Sehingga, Ayah dan bubu melakukan konfirmasi ke SpOg, alhasil dapat berita hpl nya bergeser ke 6 Januari laluuuuu dokter bilang bayiknya kegedean ini. huhuuu tambaaaaaaaaaah galouuu bubu. La haula wa la kuawata Illa billah.
Fase bulan Desember adalah fase lumayan nguras perasaan bubu rasanya. Alhamdulillah selalu dapat suport dari Ayah dan nenek sehingga tiap kicauan kacau muncul langsung bisa diheningkan. Detik-detik nunggu duedate
hampir tiap hari kehujanan kalimat "belum lahiran juga ya" dari arah mana saja. Baper dong bubunya, tambah lagi temen seperhamilan bubu di bulan Desember semua Qadarullah melalui proses persalinan dengan SC, huhuuuu. Heran juga bubu tu, persalinan normal menjadi sesuatu yang langka bagi Bu ibu jaman now. Gak sedikit pulak lah yang vonis bubu bakal SC. haks haks haks....
Selama bulan November pertengahan hingga Desember bubu sudah mulai rutinitas jalan pagi, intensnya di bulan Desember. Menurut info yang Bubu tahu, dengan banyak berjalan bisa bikin perinium lentur dan memicu sekresi hormon oksitosin juga. Tahu gak sih Nak, tanggal 28 Desember 2019 ada tragedi ayah dan bubu jalan kaki dari pagi sampai siang. wkwkwkwkk... mulai dari jam 8 pulang ke rumah jam 12 siang. Ini musabab memenuhi keinginan si Ayah untuk memecahkan misteri jalan tikus. *gaplok jidad yuk Nak* akhirnya kami keliling kompleks sampai ke komplek tetangga. Kira² jam setengah 11 an suasana mulai rinai hujan, jadi abis istirahat minum kami memutuskan jalan menuju rumah. itu tu Bubu dipaksa kondisi jalan cepat sebab sudah dikejar-kejar hujan lebat di belakang. Nangis² ketawa bubu tu depan Ayah nahan pegel. huhuuuu. dah yaaa, pas di rumah sorenya Bubu jadi bloody show (keluar darah item²). woaaa Bub bukannya panik, tapi malah senang kegirangan... hahaha, Bubu udah nunggu flek sejak lama. Kan itu pertanda udah deket persalinan. sedihnya keesokan harinya sampe sore gak ada darah yg keluar. Tapi nyeri² mulesnya udah Masya Allah. Bunu masih ngegymball sambil nyebutin nilai mahasiswa bantu Ayah input nilai, Alhamdulillah lagi ² sampai selesai.
Masya Allah Nak, sakit nya gak berhenti juga.. Bayangkan aja wanita yang lagi dismanore lagi haid, itu sakit dismanorenya sampai 20 kali lipat, tapi sama Nenek dipaksa gerak terus. ya Allah ini kek kerja rodi rasanya, Bubu bros kamar mandi malem² sambil jongkok.wkwkwkwk, pas mau coba tidur jam 10 malam sakitnya menjadi-jadi, Bubu masih tahan. Hingga jam 11 an malam sudah gak kuaaaaaaaaaat Bubu tu. Akhirnya bubu coba bangunin Nenek, karena Ayah baru bobok jam 10 tadi, Bubu ndak tega bangunin. Pengennya di manja² gitu sama Nenek, malah disuruh jongkok lagi.. hahaha, akhirnya Bubu jongkok dan skuat dengan penuh semangat, pas udah capek bubu olesin minyak GPU di seluruh punggung sampe panggul trus nunggit. Nah, Nenek liat di pantat Bunu udah banyak darah. Ya Udah langsung aja Nenek minta bangunin Ayah buat pergi ke bidan. Nenek buatin teh anget dan telur ayam kampung untuk bubu buat energi katanya.
Rafa tahu ndak, senangnya bubu saat di bonceng Ayah pakai motor malam-malam , walaupun ada rasa yang Masya Allah di sekujur badan. Bubu sudah ndak sabar mau ngeluarin Rafa. wkwkwwk. Sampe di bidan sekitar jam 01.00 an wib malem. Ada tragedi lagi, tepat banget nyampe di bidan, hujaaaaaaan turun dengan lebatnya dirangkai oleh ornamen suara gemuruh langit yang memeriahkan suasana dag dig dug duaaar, seolah ingin bilang hip hip hore buat menyambut Rafa. Bubu langsung dicek pembukaannua, Alhamdulillah sudah pembukaan 1. Rasa mulesnya udah dilevel lebih atas, Masya Allah. Kalau normalnya kontraksi itu 551, yakni paling dikit 1 menit kerasa lagi. Bubu baru 20 detik udah kerasa lagi kontraksi nya. next, ada pula drama lampu mati, Masya Allah banget Nak. Makin seru karena Bubu muntah ² hebat sampe 3 kali. Gak bisa di isi perutnya, Bubu dah lemes tak berdaya, jadilah Bubu di infus. huhu....
Karena mulesnya agak ekstrim, bubu ga kuat ngapa-ngapain, bubu ndak seperti orang ² yang baru tahu pembukaan 1 masih ada yg di suruh pulang atau masak dulu dan lainnya. Bubu sudah di atas bed aja. Ohya, karena persalinannya Ayah ambil kelas gentle birth buat kita, jadi bisa melakukan persalinan di kamar VIP yang kamarnya nyaman banget. Alhamdulillah, itu aja udah jadi salah satu nambah ketenangan buat bubu. Di kamar di kasih aroma terapi biar bubu rileks. Karena kalau melahirkan di ruang persalinan bubunya dah ngerasa angker duluan. Sekitar jam 4 Bubu nanya ke bidan, masih pembukaan 1 ya teh, rasanya udah para banget ini. akhirnya dicek udah pembukaan 4, masyaAllah Bubu muntah lagi dong. Pas adzan, bubu minta shalat subuh sambil duduk. dengan merintih². Bubu pernah mimpi meninggal pas melahirkan, jadi bubu pengen mati dalam kondisi dah shalat. Serius, pas sujud bubu nangis ndak tahan, merasa ini sujud terakhir bubu. selesai shalat, bubu minta mandi. karena pengen mati dalam keadaan bersih, gitu bubu bilang dalam hati. Akhirnya bubu mandi, walaupun udah dicegah sama Ayah dan nenek bubu kekeuh aja minta mandi.
Bubu sudah lemes banget Nak kala itu. Namun, bubu rindu bertemu Rafa. Anak kesayangan Bubu. Per menit, Rafa terus berjuang untuk bertemu bubu juga. Bubu bisa merasakan dengan baik kepala Rafa yang menghentak-hentak jalan lahir. Masya Allah Nak. Tepat setelah pembukaan 4 Bubu pecah ketuban. Alhamdulillah Bubu sudah lebih nyaman dari sebelumnya setelah pecah ketuban. Karena ritme Rafa pengen keluar lebih aktif. Tepat jam 7 Pagi, Bubu di cek kembali Masya Allah Naaaaak. Sudah pembukaan 7 Qadarullah. Cepat banget. Tak henti hentinya bubu menjerit dengan lafadz Istighfar. Detik-detik itu, bubu sudah pengen bilang 'ndak sanggup lagi'. Tapi saat terbayang Rafa tengah berjuang hebat untuk ketemu bubu, Aduhai Nak, Bubu jadi bertubi-tubi semangatnya untuk lebih tegar. Beberapa saat setelah pembukaan 7, Tetiba bidan menjerit bilang kalau kepala Rafa sudah kelihatan. Lagi-lagi Bubu makin semangat mengatur Nafas dan mengeden sesuai instruksi bidan. Tahu ga sih Nak, kata Ayah Rafa itu kuat banget. Ayah melihat langsung perut ibu bergelombang karena tendangan Rafa. Ini detik Rafa meluncur keluar. Tepat Jam 7.56 pagi, hari Senin 30 Desember 2019 Rafa memekikkan rengekan manja pertama di dunia. BB Rafa 2,9 Kg dengan tinggi 51 cm. Rafa putih bersih dengan mata yang sudah melek Nak. Alhamdulillah wa syukurillah...Rontok segenap rasa sakit dan lelah yang menerpa Bubu. Terbius oleh wajah Rafa yang lugu di tengah menempel di atas dada Bubu saat IMD.
Rafa benar-benar anak yang sholih. Bubu sangat berterima kasih pada Rafa. Entah bagaimana Rafa bisa tersambung ke Bubu saat dalam kandungan, bubu terus berkomunikasi dengan Rafa dan meminta beberapa hal seperti: "Nak, nanti bantu bubu lahiran normal ya", "Nak, nanti keluar nya dengan satu kali tendangan ya", "Nak, bantu bubu untuk tidak robek perinium ya", "Nak, lahirnya di bawah 3 Kg aja ya". Masya Allah semua pengennya bubu Qadarullah Rafa realisasikan. Bersyukur Bubu tak henti hentinya Nak. Bubu berdoa Rafa bisa selalu menjadi anak yang sholih. Jadi hamba Allah yang taat, pemuda yang terpaut hatinya pada masjid, sosok yang mencintai dan dicintai Allah. Amin Allahumma amin ya Allah.