Bukankah hening-hening syahdu itu lebih romantis daripada kicau nan kacau? Cukup kita yang tahu rasanya merayakan bahagia berdua. Dunia tak perlu tahu dengan bahagia kita. Biarkan waktu yang mengizinkan dunia tahu, bawa kita hebat melalui karya dan kontribusi.
Adakalanya, kita akan berlakon seperti detektif. Saling sepakat dengan kode yang hanya kita memahaminya. Kita akan belajar saling memahami atas apa yang belum sempat kita mengerti satu sama lain.
Kita akan rehatkan diri dari berpamer-pamer manja dijejaring sosial.Karena kita tahu, ada di antara mereka yang masih berjuang melewati life crisis untuk menuju ke fase seperti yang kita jalani. Kelalaian kita atas mengumbar-umbar kebahagiaan bisa jadi merusak niat mereka dalam berjuang. Bukan kah kita juga pernah merasakannya dulu, ya kan?
Bila yang lain memajang foto berdua dengan berbagai filter dan beragam tujuan yang kita tidak dapat telaah. Maka, cukuplah kita memandang-mandang foto kita di buku nikah dengan segala keluguannya. Atau jika kita saling sepakat kita akan berfoto dengan berbagai angle, kemudian kita simpan dengan rapi dalam album kenangan cinta kita. Katanya, biar bisa dilihat dan diceritakan pada anak cucu kita. Betapa cute-nya kita dulu, kan?. Kita sudah cukup dewasa bukan?, pamer itu adalah sifat kenakan-kanakan katanya.
Kita juga akan saling sepakat untuk saling mention mesra dalam doa bukan sekedar di jejaring sosial. Jika perlu kita akan komunikasi intens via video call, chat dan inbox yang privasinya pake banget disaat berjauhan. Hayoolah....Islam tak pernah mengajarkan kita untuk dinilai orang tapi untuk dinilai oleh Allah. Jadi, kita akan terus belajar menahan diri dari melakukan hal yang tak berfaedah kan?
Kita saling belajar untuk mendefinisikan romantis dengan makna yang tak mainstream. Bahwa romantis itu bukan bermesraan di khalayak publik tapi pengorbanan yang dibalut oleh cinta tuk mengharap ridho Allah. Saat cinta diantara kita mampu menopang ketaatan pada Allah. seperti kau yang membujukku untuk shalat malam dengan percikan air. Seperti aku yang belajar menyambut mu dengan tampilan terbaik saat kau pulang kerja. Itulah romantis....