Kamis, 29 September 2016

Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui

Tak ada yang salah dari setiap ketetapan Allah. Pasti baik dan ketetapan itu telah menempuh sifat-Nya yang Maha Adil.

Sungguh Allah lah yang mengetahui apa yang kita inginkan sebab rasa ingin itu Allah yang menitipkan dalam hati ini. Dialah Maha Mengetahui segala-galanya, mengetahui keperluan kita, mengetahui yang terbaik bagi kita, mengetahui apa yang kita sendiri tidak tahu untuk kebaikan diri kita.
Tidak pula apa yang Allah timpakan kepada  kita yang tidak kita sukai untuk menyiksa. Melainkan untuk Allah hapus dosa-dosa kedhoifan kita lalu Dia muliakan kita atas pemberian itu. Asalkan kita ridho dengan segenap pemberian-Nya itu.

"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S at-Taghabun: 11)

Apapun itu ada kaitannya dengan ketetapan Allah, kita hanya perlu berserah dengan totalitas. Betapa masalah itu bukan untuk kita konsumsi sendiri melainkan dengan masalah itu tingkat rasa membutuhkan kita dan kebergantungan kita pada Allah semakin meningkat. Allah anugrahkan kita ujian untuk kita meminta pertolongan pada-Nya.
Sebab Allah Maha Adil lagi Maha Mengetahui...

Tenang hidup ini dengan menaruh keyakinan utuh pada-Nya. Tetaplah pada ketaatan dan jauhi kemaksiatan, mohonkan keridhoan Allah dan keberkahan waktu dari-Nya. Bersabarlah dalam menjalani ketaatan pada-Nya, lalu  Berteguh hatilah dalam kesabaran itu.

"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".(Q.S al-Baqarah:32)

Betapa Allah Maha dekat, sangat dekat, dan begitu dekat... Ujian dari-Nya lebih kecil dari nikmat yang Allah curahkan untuk kita.

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Q.S al-Baqarah: 155)

#selfremainder

Kamis, 15 September 2016

Kerinduan

Kamu yang tengah berupaya keras mendekatkan diri pada Allah.
Kamu yang tengah gigih memperbaiki diri.
Kamu yang tengah memaksa diri untuk mencintai apapun yang Allah cintai.
Kamu yang tengah menjaga diri untuk menjauhi apapun yang Allah tak suka.
Kamu yang tengah menyibukkan diri dengan kebaikan.
Kamu yang tengah menghibur diri dengan majelis ilmu dan majelis iman.
Kamu yang tengah ikhtiar sholeh-menyolehkan  demi mengharapkan unta-unta merah.
Kamu yang tengah mendamaikan  diri dengan al-Qur'an.
Kamu yang tengah memperjuangkan diri menjadi shohibul Qur'an.
Kamu yang tengah komat-kamit membaca dan menghafalkan Qur'an.
Kamu yang tengah merajut impian mulia.

Bisa jadi ....
Kamu adalah seorang yang tengah merindu...
Rindu akan perjumpaan indah lagi mengindahkan. Perjumpaan agung dan penuh kenikmatan.
Rindu akan perjumpaan yang melunasi semua jerih lelah dan pengorbanan. Perjumpaan kabar gembira bagi setiap diri yang sabar.
Rindu itu adalah rindu yang mendebarkan...rindu yang mengurai linangan air mata...rindu yang menyejukkan...rindu yang menawan...
Rindu itu...
Rindu akan perjumpaan dengan Tuhan Sang Pencipta...
Dia Yang Maha Baik lagi Maha Penyantun pada hamba-hamba-Nya.

Benar...kamu sedang merindu?
Lalu,
Apakah rindu kita sama?

Tapi entah kapan kita bisa saling menguatkan kerinduan itu.

Jumat, 02 September 2016

Menikmati 1/4 Abad

Dear 1/4 abad diriku ....

Ini adalah momen paling aku nikmati. Dengan KeMahabaikan-Nya aku disayang dengan kasih sayang tak ada celah untuk aku dustakan. Dengan KeMahabaikan-Nya aku dikaruniakan nikmat dengan nikmat yang tak ada celah untuk aku dustakan. Wasykurulillah ! Alhamdulillah...

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Q.S.al-Baqarah: 152)

Dear 1/4 abad diriku....

Terima kasih telah mengupayakan yang terbaik yang sebaik kamu mampu hai diri. Ini adalah momen yang harus kamu nikmati !
Saat bisa dekat dengan Allah tanpa ada rasa selain selalu merasa didengar dan ditatap oleh-Nya. MasyaAllah ini nikmat !
Saat bisa melakukan ketaatan pada-Nya dengan mesra tanpa ada yang mengusik. Aduhai..MasyaAllah Fabiayya aalaa irRobbikuma tukadzibaan !

"Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah" ( Q.S. al-Baqarah: 165)

Saat bisa menuntut ilmu dengan maksimal tanpa ada khawatir kewajiban lain yang mesti ditunaikan. MasyaAllah ini menyenangkan !
Saat bisa berkarya raya dengan sumringah tanpa ada gangguan yang menyentil. MasyaAllah ini membahagiakan !
Saat bisa olah raga pagi bareng teman sembari menikmati pagi sehat dan udara segar keliling stadiun tanpa ada halangan dari si ini dan itu. Serius...ini MasyaAllah merefresh jiwa raga !
Saat bisa kemana-mana bareng teman tanpa harus minta izin (tetap aktifitas positif). Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik...masyaAllah ooh senangnya aku senang sekaliiiiiii ! ^_^
Saat bisa naik gunung turun ke lembah, menikmati sungai mengalir indah ke samudra bersama teman bertualang tanpa mesti euummhh. Pokoknya masyaAllah ini keren bin menakjubkan beud ih.

لَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S. Ali- 'Imran: 191)

Dear 1/4 abad diriku...

Mengerti bahwa Allah Maha Baik dengan penangguhan waktu yang baik. Apa yang kita inginkan belum tentu baik dan ketentuan Allah pasti baik. Aku percaya untuk menjadi bunda peradaban yang melahirkan generasi sekaliber Muhammad al-Fatih dan Sholahuddin al-Ayyubi aku mesti melalui proses terhebat dari-Nya dan butuh perjuangan yang juga hebat. Waktu ini adalah ekspedisi untuk mempersiapkan semua itu. Aku harus mengoptimalkan diri untuk untuk sebuah amanah yang kelak tidak ada tawar menawar lagi padanya. Maka 24 jam harus disesakkan oleh kesibukan yang orientasinya adalah untuk Dia karena itu adalah bagian dari pendidikan diri untuk bisa menularkan ini dalam atmosfer jiwa para mujahid dan mujahidah ku kelak. InsyaAllah (ya Allah istiqamahkan dan kuatkan hamba, berat nih. Tapi jika Allah berkehendak  Kun ! Semua jadi bisa ) bahkan istirahat harus untuk aktifitas perehatan tubuh agar dapat dioptimalkan lagi untuk mensyukuri nikmat-Nya saat esok nafas masih menjadi rizki dari-Nya.

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُون

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Q.S.al-Baqarah: 216)

Dear 1/4 abad diriku...

Impian terlalu besar, maka Allah berikan waktu untuk mempersiapkan diri dalam mewujudkannya. Masih banyak dalam pandangan-Nya bekal yang harus dimiliki. Masih banyak kekurangan dalam pandangan-Nya yang harus diperbaiki. Masih diminta-Nya untuk memantaskan terhadap pencapaian itu. Sungguh orang-orang besar akan didampingi oleh wanita yang luar biasa atau ibu yang luar biasa. See ! Bukan amanah biasa. Berprasangka baiklah pada Allah, sungguh Allah menyesuaikan prasangka itu dengan yang kita dapatkan. 

Maka jangan jauh dari al-Qur'an, jadilah shohibnya dan orang yang mendalam rasa cinta terhadapnya. Perbanyak taubat dan koneksikan hati, akal, dan jiwa 24 jam kepada Allah. Terus tingkatkan kualitas shalat.  Selamilah sedalam dan seluasnya ilmu yang bermanfaat. Teruslah dalam ketaatan dan bersama orang-orang yang taat. Berpalinglah dari orang-orang yang lalai hatinya terhadap janji Allah. Tetaplah sabar dan terus kuatkan kesabaran karena ada kabar gembira dipenghujung rasa sabar yang dipertahankan. Selalu lah bersyukur..Inna a'thoina kal kautsar ! Lakukan apapun untuk mensyukuri, untuk memantik ridho Allah.  Berbuatlah untuk Allah ridho, jadilah mata air jernih yang hidup untuk menghidupakan kehidupan. Teruslah meminta dengan segala permintaan terbaik, sebaik-baiknya permintaan adalah syurga serta bertemu dengan Allahu Ta'ala. Perjuangkanlah ! Ittaqillah !

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S. al-Baqarah: 153)

Salam ekspedisi 1/4 abad soleha !

*perenungan ba'da joging sama temen akhwat sps ^_^, ending cerita "bersyukur yak kita masih jomblo...jadilah jomblo bahagia dan jomblo bahagia itu hanyalah jomblo yang bersyukur sambil nyabar-nyabarkan diri. "..... Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Q.S. al-Baqarah: 155)

Sabtu, 27 Agustus 2016

Menahan dengan Ma'ruf, Melepas dengan Ihsan

فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَان

"...Menahan dengan ma'ruf atau melepaskan dengan ihsan...." (Q.S. al-Baqarah: 229)

Ah...
Aku kesandung dengan salah satu ayat Qur'an ini. Pas di sesi ini bener gak kuat nahan senyum, kok nyindir aku banget ya. ^_^
Khoir biar soleha menulis sajah..

Sekuatnya aku berpayung dengan iman dari kehujanan masa lalu. InsyaAllah... Tentang hati yang katanya pernah jatuh pada satu rasa. Lalu  menahan perasaan itu dengan ma'ruf. Hamba dhoif yang sempat menyimpan sepeti rasa dalam kotak hati yang sekuatnya diamankan sehingga keadaannya tetap terjaga dalam koridor Allah . Mudah-mudahan... Walau ketidak-hati-hati-an begitu rentan merusak keamanan rasa itu. Aku masih percaya bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun. Tetaplah aku manusia yang tidak bisa menyelisihi fitrahnya. Mendekat pada-Nya menjadi benteng perlindungan utama dari segenap tipu muslihat rasa. Maka aku akan terus mengemis  pengampunan-Nya.

Sebisanya aku mengubur kenangan ke liang terdalam di ceruk ulu bumi dengan perangkat keimanan. InsyaAllah...Tentang melepaskan perasaan itu dengan ihsan. Setelah menjaga dengan keimanan maka rasa itu butuh masanya dilepaskan pada cara yang baik. Dengan cara yang  tak merusak apapun dari kedamaian hati. Entah apa cara yang baik itu. Karena-Nya maka rasa itu harus dilepaskan dengan sebaik-baik cara. Melepaskan dengan melibatkan Allah di dalamnya. Melepaskan tanpa ada nawaitu selain mengharapkan keridhoan-Nya. Melepaskan untuk tak perlu lagi rasa itu dijaga dan tak perlu ada. Karena Dia lebih pantas merajai singgasana taman indah di hati ini.

MasyaAllah...
Indah lagi Mengindahkan !
"Menahan dengan ma'ruf atau Melepaskan dengan Ihsan" . Aku mengimplikasikan kalimat ini pada atmosfer hati. Tak ada yang lebih aman bukan selain menahan perasaan itu dengan ma'ruf dan tak ada yang lebih berizzah selain melepaskan perasaan itu dengan ihsan.

Hati-hati dengan memendam rasa. Maka pelihara ia dengan iman, agar yang terlanjur ada tak membuatnya sakit bila pada akhirnya rasa itu diminta takdir untuk dihilangkan. Bila rasa itu ada karena kesholihan  seseorang maka dengan menemukan sosok lain yang memiliki kesholihan  yang sama atau bahkan lebih baik akan menjadikan rasa itu terganti tanpa ada rasa perih. Bila rasa itu ada karna dunia yang dimilikinya-rupa, harta, tahta- , ketahuilah rasa itu sulit dikikis karena bahan dasarnya adalah nafsu bukan iman.

Manusia normal akan  memiliki rasa, kecendrungan pada seseorang yang fitrah baginya untuk menaruh rasa. Boleh kan memendam rasa? Silahkan pendam dalam keimanan yang baik jika waktu untuk mengutarakan belum tepat. Pada waktu yang tepat, ungkaplah untuk mem-pertanggungjawabkan-nya. Setelah menjaga rasa itu dengan ma'ruf, hingga bila ada kehendak lain yang lebih baik bagi diri maka rasa itu mesti dilepaskan dengan cara yang ih san.

Jaga keimanan maka Allah akan jaga hati kita. Jaga ketataatan maka Allah akan damaikan hati kita. Bersyukur aku dari semua perjalanan rasa itu akhirnya di papah Allah hingga titik aku hanya ingin Allah saja yang menyesakkan hati, jiwa, dan akal. Dengan itu kini cukup buat Allah suka dengan apa-apa yang dilakukan. Anteng gitu hidup ini...nikmat aih ! Dah lah yang penting mohon pada Allah agar diridhoi jadi hamba Nya. Pesen nya, kalau jatuh hati jaga perasaan dengan ma'ruf. Bila rasanya sudah mengganggu minta tolong sama Allah agar dapat dilepaskan dengan cara yang ihsan. Nah itu dia ! ^_^

Menenangkan Diri

Dulu sekali Fatimah ra meminta kepada Rasulullah saw seorang pembantu untuk meringankan pekerjaannya. Sebab kerja-kerja itu amatlah melelahkan. Maka Rasululullah saw berikan pembantu untuk menenangkan hati putrinya dan sekaligus meringankan semua himpitan lelah putrinya dalam menuntaskan pekerjaan sehari-hari. Pembantu itu adalah DZIKRULLAH: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.

Begitulah sunnatullahnya. Hanya dengan mengingat Allah hati pun meleraikan ketenangan. Rasa tenang meneruskan tubuh untuk bekerja dalam energi lebih dan pikiran yang santai. Sehingga semua menjadi mudah.

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."
(Q.S al-Baqarah: 152)

Jika ingin Allah ingat dengan kita, maka kita mesti mengingat-Nya. Dalam segala kondisi dan segala rasa. Betapa syahdunya seorang hamba yang selalu diingat Allah. Karena jika Allah selalu mengingat seorang hamba pastilah hamba tersebut adalah hamba yang dicintai-Nya. Kita tak punya kebutuhan cinta termegah selain cinta Allah. Cinta nya Sang Maha Cinta. Energi yang mengubah segala duka menjadi bahagia, sempit menjadi lapang, sukar menjadi mudah, lemah menjadi kuat. Disanalah lubuk ketenangan yang terdalam, saung kedamaian rahasia. Allah is enough !

Ittaqillah ya shohibul Qur'an calon Ratu dari sejagad bidadari syurga.
Allahumma amin ya Mujib

Kamis, 25 Agustus 2016

Selamat Pagi Mentari

Selamat pagi soleha...
Tersenyumlah untuk masa depan mu yang indah lagi mengindahkan.
Optimislah untuk hari di depan mu yang cemerlang.
Semangatlah menjadi mata air jernih yang bergairah untuk menghidupkan kehidupan.

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(Q.S. An-Nisa:32)

Kejarlah karunia Allah ! Capai ridho Allah, berjuanglah untuk membuat Allah suka, cinta, dan ridho dengan apa yang kamu lakukan. Jadikan tiap mili detik yang terlalui membuat rekah senyum untuk akhirat mu kelak. Karena catatan yang diterima dari tangan kanan mu. Menangkan dirimu dan berlindunglah pada Allah dari semua tipu daya setan.

Hidup ini tak selalu menawarkan kemulusan. Tetap akan ada luka yang dikecap. Tinggal memilih entah luka yang menyakiti atau luka yang akan mengubah. Semua tergantung sikap kita dalam menyelesaikannya. Buruk baiknya hari itu ditentukan oleh sikap kita. Padukan jiwa dan keberhasilan dengan aset mental komitmen dan integritas. Truly that...jangan terlambat menyadari bahwa kebahagiaan terbaik  itu adalah saat  diri dapat menjadi 'bernilai' bagi sesama.

Kita jadi menemukan makna baru bahwa kebahagiaan adalah saat kemanfaatan diri digelarkan untuk memperjuangkan keridhoan Allahu Ta'ala.  Ada Ibnul Qoyyim yang kemanfaatannya terasa kentara dari karya tulisan-tulisannya yang menyejarah. Ada Eyang Habibie yang kemanfaatannya berasa banget dalam improvisasi teknologi inovatif demi kemashlahatan sesama. Ada Abbdurrahman bin Auf yang kemanfaatannya menjamur ke seantaro negri melalui hartanya yang berlimpah dan berkah. Ada juga Izzuddin al Qasam yang kemanfaatannya terimplementasi dalam jihad fi sabillah hingga kobar ghirahnya menyentuh dan memanggil jiwa-jiwa sepenjuru dunia untuk berkontribusi sama.

Apa pun itu  pilihlah. Karena terlambat memilih artinya menunda untuk melangkah. Lalu Melangkahlah dengan antusias dalam pilihan itu, kedepankan prasangka baik pada Allah sebab Allah sesuai dengan prasangka kita. Tidak pernah salah setiap keinginan yang baik sekalipun keinginan itu tidak menjadi bagian dari kehendak Allah. Karena Allah yang paling mengerti tentang kita dan jangkauan kita tentang diri masih terbatas. Pasti Allah berikan yang terbaik asalkan kita dekat dengan Allah dan terus menerus taubatan pada-Nya.

Jadilah pemimpi yang tak pernah menyerah hingga titik akhir impian itu dicapai. MELIHAT WAJAH ALLAHU TA'ALA . Akan terasa energi besar  Itu saat hidup untuk memperjuangkan sesuatu yang besar, Allahu wal Jannah

Ittaqillah !

Al-Qur'an itu Menggembirakan

Quality time bukan lagi soal bersama dengan ini dan itu, menghabiskan waktu disini dan disitu. Kini cerita quality time adalah tentang bersama al-Qur'an dan menghabiskan waktu terbanyak dengannya. Membawa alQur'an di hati, pikiran, lisan, dan tindakan merupakan implementasi komitmen seorang shohibul Qur'an. Sebab baginya Al-Qur'an adalah variabel utuh  yang mampu menggembirakan kehidupan ini.

"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,"( Q.S al-Isra': 9)

Di Syahrul Shiam Kalamullah agung pun diturunkan. Sebagai rahmat bagi alam semesta. Petunjuk dan pembeda sekaligus pemberi kabar gembira bagi mukminin dan mukminat. Makanya Setan tidak suka dengan al-Qur'an dan tidak suka dengan orang yang terus  bermujahadah  dekat dan ingin selalu mencintai  al-Qur'an. Orang yang telah jatuh cinta dengan al-Qur'an ia tak butuh hiburan yang lain selain al-Qur'an karena ia sudah merasa gembira dengan al-Qur'an. MasyaAllah...

"Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah; tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),"
(20:1-2)

Truly soleha !

Allah turunkan surat cinta untuk memberi kelapangan. Tapi kelapangan itu tak didapati kecuali saat hati telah khusyuk pada-Nya saja dan menghalau setiap inci perihal yang selain Dia. Orang yang senang belajar Qur'an maka akan menerima sakinah, rahmat, ditemani malaikat, serta disebut spesial oleh Allah. Nikmat bukan ?

Jadilah wanita dambaan Qur'an ya soleha ....