Jumat, 26 Juni 2015

Kehilangan

Sepatutnya Ia tidak perlu merasa kehilangan.
Karena memang tidak pernah memiliki.
Kebahagian itu bukan miliknya.
Hanya titipan sementara.
Jika yang Pemberi Bahagia telah ingin mencabut darinya.
Maka tak sewajarnya Ia merasa kehilangan.
Ia sangat  anggun jika menyerahkan kebahagiaan itu dengan  tulus. Hingga Tuhan menaruh pandangan lebih mulia padanya.
Toh jika Tuhan berkehendak kebahagiaan itu sangat mudah untuk  diberikan kembali.
Bahkan dengan kapasitas kebahagiaan yang lebih mencetarkan jika Ia mau bersabar saat kebahagiaan yang sebentar di dunia ini diambil.

©ningsi_afj

#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Masalah

Ia menatap langit-langit dengan kosong.
tenggelam dalam lamunannya .
Masalah sudah menyerah membuatnya menangis.
Tak bisa lagi, atau mungkin sudah tak ada lagi yang patut ditangiskan.
Karena air matanya sudah beku.
Didinginkan oleh lapisan-lapisan istighfar.
Bila hampir mencair, cepat-cepat ia dinginkan lagi.
Bibir hatinya terus bergeming, menyuarakan Istighfar.
Terus...dan tak mau berhenti, khawatir kesedihannya mencair kembali.
Maka masalah pun angkat bicara, " kau telah temukan cara untuk memperisai diri dari ku !"

©ningsi_afj

#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Siapa Mereka

Rasanya mau berputus asa.
Tapi tak boleh !
Karena berputus asa adalah  sikap mencerca rencana Tuhan.
Karena berputus asa adalah sikap durhaka sebagai hamba.
Karena berputus asa adalah sikap yang bisa jadi membuat Tuhan semakin murka.

Ada alasan mengapa masalah itu  diciptakan untuk nya.
Ada alasan mengapa harus Ia yang dipilih menjalani.
Ada sesuatu yang ingin Dia lakukan melalui tangan kecilnya, melalui akalnya , melalui hatinya.

Di sisi lain, saat Ia bertanya tentang alasan hidup . Dan mengapa Ia  harus bertahan sejauh ini. Sementara Ia  sibuk mencari alasan. Bisa jadi ada orang yang diam-diam menaruh harap padanya , hidupnya  adalah alasan mereka untuk terus melanjutkan hidup . Bertahan sejauh ini. Walaupun Ia masih rancu tentang  siapa mereka. Karena Ia masih belum   bisa merasakannya. Mungkin  hatinya sedang sibuk mengurusi luka.

Mungkin lusa  Ia akan tahu, siapa-siapa orang yang dijadikan  sebagai alasan hidupnya. Tidak hari ini, hari ini Ia  sedang sibuk pada diri sendiri. Sibuk pada keegoisan dalam memikirkan keadaannya. Hanya butuh waktu untuk mengenali pada dirinya siapa-siapa saja mereka. Nanti Ia akan tahu. Kini Ia dalam usaha   mencari tahu tentang mereka. Iya....Ia akan tahu pada suatu waktu yang telah di rencanakan Tuhan.

©ningsi_afj

#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Perjalanan

Ada hal-hal yang  unik dari perjalanannya.
Terkadang  ia mengeluh, berpeluh, dan mengaduh.
Perjalanan yang  menjadikannya terkagum-kagum, terheran-heran, bahkan tersedu-sedu.
Lucu.....!
Bisa menjadikannya merenung dalam kehampaan,menikmati sunyi dan mencari tahu jalan  mengubur emosi.
Yang terpenting dari segala hal itu adalah bisa menjadikannya menemukan Tuhan. Lalu membuatnya lega sebab telah mengenali 'sandaran hati'.
Ia sangat yakin langkah saat ini akan melontarkannya pada keadaan yang mungkin jauh lebih baik di masa mendatang, entah esok, minggu depan, atau entah kapanlah itu.
Hanya keyakinan itu yang penting untuk diteguhkannya kuat-kuat.

©ningsi_afj

#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Kamis, 25 Juni 2015

Orang-Orang Luar Biasa dan Ujiannya

     Adakalanya aku memikirkan tentang mereka. Tentang sosok orang-orang luar biasa.   Faktanya,  orang-orang luar biasa yang aku temui hari ini adalah hasil dari sebuah proses panjang hidup mereka  dan tentang proses itu tidak pernah aku saksikan. Proses hidup panjang yang bisa jadi  pernah menghancurkan hatinya berkeping-keping, namun mereka berhasil merangkainya menjadi utuh kembali . Proses hidup yang menguras air matanya, meresahkan hidupnya sedemikian rupa dan aku tidak pernah tahu tentang itu. Yang kini aku lihat kini mereka luar biasa.

         Kepercayaan berupa kesempatan itu akan menjadi sangat berharga. Tidak masalah ada yang bersedia menyertai atau tidak. Karena kita memang harus tumbuh semakin baik. Tumbuh menyertai segala yang ada dalam diri pada akhir yang memuaskan. Metaformosis hidup manusia berbeda, kita tidak bisa membandingkan chapter A hidup kita dengan orang yang hidupnya sudah sampai di chapter Z. Jangan bersedih, aku juga jangan sedih....*_*

        Berusaha terbaik yang kita mampu hingga waktu usai menyudahi semua usaha itu. Terlebih usaha untuk menjadi pribadi lebih baik setiap harinya. Karena perubahan ke arah kebaikan pasti besar tantangannya.  Itulah yang membuatku sangat berhati-hati. Mari menjalani hari ini dengan kepekaan rasa dalam menilai sudah sejauh mana kita lebih baik dari kemarin. Semoga Allah senantiasa menguatkan kita pada setiap ujian yang datang dalam hari-hari selanjutny  . Karena ujian akan selalu lebih sulit setiap harinya. Dari Ujian itu pula  kita menjadi berkemampuan dalam seni mengendalikan perasaan. Semoga dikuatkan...!

©ningsi_afj

#belajarmoveon
#HikmahRamadhan
#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Gemericik

Gemericik air memandu pandangannya pada satu hal. Tempat dimana Ia akan terus dapat menyentuh gemericik itu dengan leluasa. Gemericik air yang mengalir dalam sedemikian rupa manfaat, ada aliran madu, aliran susu, aliran khamr yang tak memabukkan, aliran air jernih yang takkan pernah dijumpainya sekarang atau esok-esok, selama masih di bumi ini. Gemericik itu memanggil syahdu, menyuarakan himbauan mesra, namun perjalanan menuju 'nya' penuh liku dan bisa luka-luka, perjalanan menujunya tak segampang yang anak kecil kira, terjal sekali, amat meletihkan. Tapi.....Ia sangat rindu dengam gemericik itu, ingin tau apa bagaimana yang sebenarnya. Sebab gemericik itu adalah gemericik Syurga. Untuk kerinduan padanya, terlebih kerinduan  pada yang Memilikinya. Maka ketika hatinya terluka, Ia menyeka dengan air matanya dengan iman.

©ningsi_afj

#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Menulis

         Ia kini asyik saja menulis. Entah tentang apalah itu. Ia teruskan saja sekenanya. Karena Ia sedang jatuh cinta. Jatuh cinta pada rumitnya masalah yang dihadapi, pada amarahnya, pada kekhawatirannya. Sehingga ia ikhlas merepotkan diri untuk menuangkan semua menjadi sebuah rekaman kata. Sampai-sampai malam pun disitanya untuk tetap menulis. Mau apa lagi. Karena Ia jatuh cinta. Sesuatu yang mungkin tidak pernah ia lakukan untuk hal-hal lain,  seperti tugas kuliah.

        Biarkan saja kini Ia jatuh cinta pada segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya.  Hingga kelak disuatu hari, Ia membaca tulisannya sendiri. Ketika semua telah berubah, saat hidup berjalan lebih baik, kala pikiran semakin lurus dan jernih. Bisa jadi kelak Ia akan tersenyum membacanya dan menertawakan dirinya sendiri. Menyadari ternyata Ia pernah  begini dan begitu dahulu.

Setelah puas Ia menulis ....

           Biarkan Ia terus berjalan, izinkan Ia mengenal dengan baik kelelahan, kekhawatiran, kegelisahan, ketakutan. Agar Ia tak lagi canggung di kemudian hari. Karena semua itu telah menjadi teman perjalanan yang tidak lagi memunculkan kerisauan.

            Biarkan Ia terus belajar dari apa yang sedang terjadi, dengan demikian Ia akan terus tumbuh menjadi orang yang semakin lengkap pemahaman hidupnya. Agar Ia dimampukan menjadi orang yang lebih bijak setiap kali mengalami masalah yang serupa nantinya.

Tentunya untuk menjadi mekar, Ia perlu waktu. Sabarlah untuk menunggunya mendapatkan kesabaran.…Maukah kamu bersabar?; dan Tuhanmu Maha Melihat. (QS.25:20) Dan sabar itu adalah bertahan, bertahan untuk tidak menceritakan keluhan apapun kecuali pada Allah. Ia sekuat mungkin tengah berupaya untuk ini.

©ningsi_afj

#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi