Sabtu, 19 November 2016

Catatan Hikmah

Catatan Hikmah Kajian, " Keep on the track until Jannah (Istiqamah" bersama Kang Faisal Azhar Dan Muzzamil Hasbalah

1. Dunia ini bukan tempat kita menikmati kesenangan, karena kenikmatan abadi kita ada di kampung halaman kelak, Syurga. Syurga itu dapat diraih dengan kesungguhan.

2 Amal sholeh itu cerminan dr iman. Istiqamah itu adalah amal sholeh,
Maka agar bisa istiqamah perbaiki keimanan, keimanan dapat membaik dengan meningkatkan  ketaatan. Sering-sering ta'lim, untuk menjaga ruhiyah kita Agar tetap stabil. .  Istiqamah saat sendirian dengan perbanyak Istighfar, berdzikir, banyak mengingat akhirat, dan banyak mengingat kematian. Istiqamah itu bagian dari cinta, cinta itu butuh kesungguhan dan  pengorbanan.

3. Ketika kita ingin mencapai cinta Allah maka mesti sadar bahwa cinta pada Allah berbeda dengan cinta pada makhluk. butuh pengorbanan lebih. Perjalanan istiqamah itu seperti melalui kerikil-kerikil. Perih dan Berat namun yakinlah itu bentuk kecintaan Allah pada kita untuk menguji kesungguhan kita dalam mengejar cinta-Nya.

4. Selama ini  Taubat aja belum tentu nasuha, istighfar aja belum tentu dari hati. Maka saat Allah beri ujian dan kita bersabar, maka hal itu menjadi  bentuk ikhtiar kita untuk mendapatkan keridhoan Allah.

5. Seseorang itu tidak akan memikul dosa orang lain. maka setiap dosa yang kita lakukan adalah bentuk penganiayaan terhadap diri sendiri.

6. Kita akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Tingkatan syurga equivalen dengan tingkat amal sholeh yang kita lakukan

7. Menghafal Qur'an adalah sebaik-baik interaksi dengan Al-Qur'an.  Sebaik-baik penghafal Qur'an adalah yang mengaplikasikan apa yang dia hafalkan. Sekarang saatnya kita belajar semaksimal mungkin dengan berbekal al-Qur'an agar saat membangun rumah tangga kita sudah siap untuk mengajarkan al-Qur'an kepada anak-anak kita. InsyaAllah yang menjaga (hafidz) akan mendapatkan yang terjaga (hafidzah).

Rabu, 16 November 2016

Hidup yang Bercahaya dan Mencahayai Kehidupan

Bismillah....

Sudah rindu sangat lah daqu nak menulis. Lah gelisah jemari ni tak lama diselancarkan pada lautan kata-kata.
Khoir,

Setiap titik kita ingin menyerah selalu ingat bahwa kita berTuhan kepada yang Maha Penolong. Selagi masih ada nyawa berharmoni mesra bersama raga maka Allah masih menitipkan kesempatan untuk kita renggut keuntungan yang besar untuk memenangkan hari ini. Kuncinya adalah memainkan kesyukuran disetiap jenak yang ada. Karena keinginan yang besar itu tidak mampu memberkahi langkah dalam memiliki tanpa ada rasa syukur.

Selalu camkan bahwa tindakan hari ini adalah penentu akan menjadi apa kita di masa depan. Maka jadilah yang disiplin untuk mencapai puncak nilai diri kita. Tidaklah ada nilai diri kita tanpa menjadi jalan manfaat bagi sesama.

Teruslah bersama kebaikan, bersama prasangka yang baik-baik, melakukan tindakan yang baik, berucap yang baik, memikirkan hal yang baik-baik, melihat dan mendengar yang mendatangkan kebaikan. Terus perbaiki diri dan lakukan yang terbaik.

Ingat dan yakinlah bahwa Tuhan kita, Allahu Rabbi adalah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu maka jangan gentar untuk berpencaiapan besar. Kehendak-Nya akan menyeretmu pada ketetapan terbaik dari sisi-Nya atas kesungguhan ikhtiar, kesetiaan do'a  dan ketulusan mu untuk mencapai impian itu.

Jadilah yang bercahaya yang hidupnya mencahayai kehidupan.

Taubat dan Syukur

Bismillah....
Tausiyah Santri Karya AaGym,  17-11-16

1. Kita tidak terancam kecuali oleh dosa-dosa kita sendiri. Bisa dibayangkan nasib orang yang sedikit istighfar. Seperti cermin yang tidak pernah dibersihkan.  Maka dia tidak bisa bercermin pada diri sendiri dan tidak ada seorangpun bisa bercermin pada dirinya. Coba koreksi berapa banyak dalam sehari sudah istighfar. Orang yang jarang bertobat dan sedikit sekali istighfar hidupnya tidak akan tenang.

Jujur lah pada diri sendiri Sudah berapa banyak akumulasi dosa dosa itu telah kita istighfarkan , dosa itu akan membinasakan kita.  Tidak aman kita dalam kondisi kotor. Silahkan periksa diri sendiri.
Sungguh dosa itu mengancam, perbanyaklah taubat.

2. Semua karunia tidak ada  jaminan akan bertambah tanpa bersyukur. Kalau kita ingin ditambah karunia perbanyak rasa syukur. Jangan tambah keinginan sebelum mensyukuri apa yang telah Allah berikan. Do'a paling afdhol itu Alhamdulillah. Syukur itu gerbang ditambahnya karunia, bukan keinginan dan bukan pula kekecewaan. Banyak keinginan boleh tapi harus menjadikan kita ahli syukur. Orang yang bersyukur itu mirip banget dengan orang yang bahagia. Tanyakan pada diri sendiri, sudah berapa banyak kita bersyukur hari ini?

Maka hitunglah istighfar dan syukur kita setiap hari. Rasakanlah ketenangannya.

Catatan Hikmah Kajian Tauhid 16_11_16

Bismillah...��
��Catatan hikmah kajian Tauhid 16-11-16

1. Yang penting dalam hidup ini adalah amal.Karir, kedudukan, jabatan itu mah kecil tidak ada arti jika bukan untuk mencari keridhoan Allah . Yang jelas setiap  ikhtiar nan digelar untuk menjemput takdir terbaik mesti berkah.

2. Dunia ini gak kemana-mana. Apa yang untuk kita pasti diberikan untuk kita.  Nilai diri  Kita ini lebih berharga dari apa ingin kita dapatkan, maka jadikan Allah gardu terdepan tujuan. Nilai kita itu adalah manfaat kita bagi sesama. Nanti kita berharap dapat  mati dipuncak kemanfaatan kita bagi umat. Sekarang terus berlatih, perluas ilmu, upayakan amal terbaik: terus prasangka baik, hati baik, pendengaran baik, penglihatan baik, makan yang baik, berucap yang baik, pokoknya semua harus baik.

3. Pangkat boleh tidak tinggi tapi yang  utama derajat kita lebih mulia di sisi Allah. Manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang bertakwa.

4. Ilmu itu bisa bermanfaat jika kita amalkan dan  mengajarkannya  kepada yang lain agar dapat mengamalkan.

5. Biasa aja  jika tidak ada yang mengagumi kita yang penting kita mengagumkan dalam penilaian Allah dan terkenal di penduduk langit. jadi PDLT aja : perbaiki diri dan lakukan yang terbaik. Apapun yang kita lakukan sempurnakan. Gigih terus perbaiki diri. Perbanyak tobat.

6. Kita dihormati orang lain Karena  Allah masih menutupi aib kita. kalau kita tidak dihargai orang, dipuji, dikagumi atas kebaikan yang kita lakukan itu tidak masalah yang utama adalah Kita berbuat baik karena hal itu  yang Allah sukai dan dengan kebaikan itu Allah ridho pada kita.

7. Kita mesti memiliki fisik yang kuat untuk dapat melindungi orang yang terdzolimi dan untuk menolak kemungkaran. Jadilah pribadi tangguh pantang mengeluh. Kalau mau mengeluh cukup sama Allah.

8. Allah lebih tahu kebutuhan kita maka buat Allah suka dengan kita. Apapun yang dilakukan pertimbangkan, apakah yang dilakukan ini Allah suka atau tidak. Jika tidak maka tinggalkan, jika iya maka segera lakukan.

9. Disiplin itu bukan hanya disiplin raga tapi kita juga mesti mendisiplinkan hati. Disiplin jaga pandangan, disiplin khusyuk, disiplin mengingat Allah, dan terus disiplinkan hati dalam kebaikan.

10. Jangan mau tertipu oleh kesibukan dan topeng.

Senin, 03 Oktober 2016

Menyemangati Semangat


Setiap waktu yang terbuang sia-sia akan menjadi jeda untuk meraih  masa depan yang hebat  atau menjadi pemutus jalan menuju pencapaian impian itu.

Dahulukan Allah maka Allah akan dahulukan semua urusan mu!
Harus yakin bahwa Allah Maha Mensyukuri sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan.
Terlebih jika  kita yang tengah  berjuang untuk memperbaiki diri demi  perbaikan masa depan.
Bukan sekedar masa depan di bumi namun masa depan setelah bumi ini luluh lantak.

Semangat menyemangati untuk menyemangati semangat !

Belajarlah yang tekun jadilah yang cerdas
Kuatkan ketauhidan jadilah yang ikhlas
Kuatkan kesabaran jadilah yang istiqamah

'

Allahumma amin ya Mujib

Bismillah...

Semoga jawaban do'a mu adalah aku dan kamu  adalah jawaban do'aku.
Teruslah berdo'a..

Namun jangan mencari ku dan aku tak mau mencarimu, kita percaya bahwa Sehebat apapun kita mencari titik temu  hingga jerih menyitakan lelah tidak akan pernah bersua jika kehendak-Nya belum merestui. Maka aku akan terus belajar memantaskan diri, kamu juga kan? Orientasi memantaskan diri kita bukan karena kita berkeinginan saling memiliki, tapi  karena  kita ingin bertemu di titik terbaik diri kita dalam penilaian-Nya.
Agar Dia hadirkan  kamu sebagai pelengkap terbaik imanku, agamaku dan sebaliknya.

Saat dimana kita akan saling menguatkan rindu untuk melihat wajah-Nya dan berjuang penuh untuk mampu menikmati kebersamaan hingga ke taman syurga.
Sebelum semua menjadi ketetapan, kita bisa saling menguatkan dengan mendekat diri kepada Allah, totalitas berserah, sepenuh yakin, sekuatnya sabar, dan seluas-luasnya kesempatan dipergunakan untuk kebaikan dan perbaikan.
Semoga kita bukan sekedar untuk dipertemukan. Karena pertemuan belum tentu menjadi satu. Tapi penyatuan adalah keniscayaan pertemuan terindah.
Semoga al-Qur'an selalu menghiasi hati, lisan, akhlak, dan sekujur waktu kita, kini hingga kelak titik satu itu kian membuat kisah-kasih kita bersama al-Qur'an terus memuncak.

Kelak, perbincangan kita bukan soal manajemen finansial keluarga tapi manajemen finansial umat. Hari-hari yang kita habiskan tidak tentang kemakmuran keluarga tapi kemakmuran umat. Karena kita bersama telah menyerahkan seluruhnya kita untuk-Nya dan untuk mengharumkan nama-Nya. Hingga apapun deru gelombang yang menghantam bahtera kita, rahmat-Nya mampu setia  menyearahkan layar bahtera kita kepada visi besar yang ingin kita perjuangkan bersama dalam suka dan duka.
Selamat bertemu di ruang ketaatan, dimensi terbaik untuk menyatukan dua visi menjadi satu visi cinta yakni memperjuangkan  ridho-Nya. Titik harapan yang baik  untuk merealisasikan sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Untuk mu, masa depanku
Dari aku, masa depanmu

Semoga baik-baik saja kamu disana, di entah mana dan siapa.

Belumkah masanya?

Belum datangkah masanya, hati itu tunduk pada Penciptanya?
Entah kapan kita merenung, siapa kita ini sebenarnya.
Tarian nafsu terus saja berkelabat menebas rindangnya kesucian qalbu.
Dunia terasa begitu abadi dan mempesona.
Lalu pada-Nya abaikan saja
Na'udzubillah...

Kemana lagi akan lari bila nadi tak lagi berfungsi?
Biar pun kenikmatan merajalela, duh...tubuh telah enggan tuk merasa.
Yang dikejar ternyata adalah fana.
Sebab tujuan telah salah arah, terjerembab pada dunia jadilah nelangsa nestapa.

Sudahkah tiba masanya hati itu untuk kembali?
Mengeja makna diri dihadapan-Nya, apakah muslim, mukmin, muttaqin, muhsin, mukhlis  dan khalifah?
Dunia tak lama, hati itu rindu kembali.
Penuhi panggilan-Nya, kembalilah.
Jalan menuju Allah selalu dekat, karena Allah tak pernah jauh.

Ittaqillah !
Semoga ketulusan menjadi bingkai terindah dalam segala sesuatu.

#selfremainder