Selasa, 24 September 2013

Senandung Gemertup Harapan





Duhai Allah jangan pernah Kau larikan pandangan kami kepadaMU
Pandanglah kami ya Bashar yang lemah ini
Jangan pernah sungkan ya Allah dalam menuntut kami untuk keluar dari kesesatan duniaMU
Maka sucikanlah qalbu yang telah kami kotori ya Allah
Bersihkan hati kami yang penuh dosa ini ya Allah
Terangkanlah duhai Sang Khalik, Sang Maha Cahaya, Dzat yang Maha sempurna, pikiran kami yang gelap ini
Wahai Tuhan kami, jauhkanlah kami dari kedurhakaan
Kami tidak ingin melukai perasaan orang yang kami sayangi, yakni orang tua kami
Sesosok hamba yang Kau percayakan untuk mendidik, mengasuh, hingga kami menjadi hamba yang berhasil (suatu saat)
Ridhoi kami untuk membahagiakan mereka duhai Allah
Beri segenap kekuatan untuk menggantikan cucuran keringat yang terpeluh darinya
Biar kami dapat pula mengecap perih atas pengorbanan yang telah tersita walau takkan pernah sebanding
Kami ingin menjadi anak yang sholeh dan sholehah ya Allah
Sebongkah  asa yang membuncah untuk dapat membahagiakannya di dunia dan membawa kepada kemuliaanMu di akhirat kelak
Duhai Allah, sayangilah kami, kami tak ingin jauh dariMu, kami takut kehilangan cintaMu
Limpahkan kami ketetapan iman ya Allah, tolong perbaiki setiap urusan dan lindungi dalam setiap ujian
Bagaimana mungkin kami dapat menggantikan apa yang Kau beri, Kau terlalu sempuna untuk kami yang dhoif
Begitu jarang kami mengingatMu, namun Kau tak pernah jemu mencucurkan kasih sayang
Kau senantiasa menjaga kami sekalipun kami adalah hamba yang lalim lagi dzalim
Tak pernah bosan Kau tunggu kami untuk kembali padaMu
Duhai Allah..Duhai Allah…Duhai Allah
Ukir hidayah mu di bebatuan jiwa dan qalbu ini, betapa  rindunya untuk dekat denganMu selalu
Terima kasih Tuhan, kesyukuran seluas langit dan bumi serta pembendaharaan setelahnya
Tak tahu tahu lagi apa yang meski terlantunkan karna Kau begitu Maha Dahsyat lagi Maha segalanya. Allahu Akbar…!

ANTIVIRUS SPIRITUALISASI DAN HUKUM TA’ZIR SEBAGAI MEDIA PEMUSNAHAN KORUPSI



Problematika hangat yang kerap berjamur di media masa dewasa ini adalah  kabar korupsi. Penyakit  sosial ini sekarang telah menyelubungi hingga taraf kompleksitas kehidupan baik ekonomi,  politik, hukum, administrasi, sosial bahkan pendidikan. Padahal sejak 14 abad silam Allah swt telah mengecam akan perbuatan yang mengarah pada korupsi di dalam Q.S. al-Baqarah [2]: 188 dan beberapa ayat semisalnya. Oleh karena itu karya tulis ini bertujuan untuk menjelaskan defenisi korupsi, fakta, dan ruang lingkupnya, mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi terjadinya korupsi, serta menawarkan solusi penanggulangan korupsi berlandaskan persfektif al-Qur’an.
 Korupsi secara harfiah ialah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, dan  penyimpangan dari kesucian. Secara istilah korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan dan sebagainya untuk kepentingan pribadi, orang lain, dan korporasi.  Sebagaimana  dilansir oleh sebuah lembaga penelitian ekonomi independen yang berasal dari Hongkong, Independent Comitte Anti Korupsi (ICAC), Indonesia termasuk kedalam 10 nominasi negara terkorup di dunia. Menanggapi hal tersebut pemerintah telah melakukan beberapa upaya seperti membentuk lembaga anti korupsi yakni, Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tim Koordinasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtas Tipikor), dan yang lainnya. Namun apa yang telah terpatri pada peraturan belum memberikan efek jera bagi para koruptor.
Apabila ditelusuri secara baik diketahui bahwa faktor yang menyebabkan korupsi adalah dari dalam diri manusia (internal) dan dari luar diri manusia (eksternal).  Bertitik tolak dari sini, teramati bahwa pemberantasan korupsi harus dimulai dari faktor internal melalui reparasi nilai-nilai spiritual (spiritualisasi) yang dianut oleh seluruh strata umat Islam. Gambaran dari pengejewantahan internal akan tercitra dalam implementasi eksternal.  Kemudian untuk pengawasan secara eksternal dapat dilakukan mengaplikasian hukum-hukum Islam khususnya hukum ta’zir.  Proses yang demikian akan membantu mewujudkan situasi dan kondisi sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang positif, guna menunjang pembelengguan korupsi.
 
Oleh: Sulastriya Ningsi ( Ringkasan Makalah, Harapan II LKTQ Mahasiswa Nasional 2013)

Seni Tuhan



Kenalkan petuah rebana
Seni bukan untuk seni semata
Goyang ngebor Inul Daratista
Jangan itu….
goyang patah-patah Anisa bahar
jangan itu….
Goyang gergaji dari Dewi persik
Jangan itu…
Goyang hati dari dzikir –dzikir islami
Boleh itu…

Tatap mantap siluet-siluet sesat
Karya ‘Taman Eden” itu edan
Seni buka menentang kodrat Ilahi
Nabi diutus untuk menyempurna etika
Situ suka-suka kenakan malapetaka
Kelak kau nelangsa di arena murka

Kanfas semesta refleksi karya Agung Sang Maha Pencipta
Mengapa hati situ berpaling pula ?
Ia tidak monoton alih-alih menjemukan
Situ saja membatu qalbu menyembelih akal
Setengah fasiq situ jodohkan dengan separuh kafir
Jadilah siluman seniman gondrong tak berTuhan