Senin, 22 Juli 2019

Persepsi

Hidup di era yang memuja permukaan luar dari sisi seseorang itu sangat menantang daya filter hati dan akal.

Kamu pernah gak merasa bahwa kamu memiliki kekurangan sebab tak berada pada standar tertentu yang diciptakan oleh banyak orang. Misal, katanya yang cantik itu bila kulitnya putih bersih dan berbadan semampai. Semisal lagi yang dikatakan tampan bila tak ada jerawat dan berbody atletik.  Lantas  wajah kamu berjerawat, tak sebening artis korea, dan bertubuh lebar kesamping. Apa perasaan mu? Atau mungkin kamu akan merasa orang yang telah di dzalimi takdir atas apa yang telah Allah anugrah kan? Kamu jadi tidak nyaman dengan dirimu sendiri? Bahkan mungkin kan kamu akan memaksa diri untuk bisa diakui oleh orang banyak dengan cara yang tidak Tuhan berkati? Operasi plastik misal? Diet berlebihan misal? atau membeli perawatan kulit yang membuat mu stres untuk menjalaninya? ....Duuh, sudah lah sampai kapan sih kamu akan begitu. Hingga bila kamu harus hidup dengan haluan persepsi sumbang khalayak kejam itu?. Hidup ini milik mu dan kamu sendiri lah yang memegang kendali nya.

Sesulit apapun kamu untuk menebas perasaan agar diakui banyak orang, kamu harus berjuang hingga titik akhir. Sebab, kamu harus merdeka dari persepsi yang membuat mu terkungkung dalam derita. Entah mungkin kamu harus kembali mendefinisikan bahagia itu sendiri. Sehingga, siapapun kamu dan atas apapun yang kamu miliki telah sangat cukup dan sangat layak untuk menciptakan bahagia itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar