Sabtu, 06 Desember 2014

Kala Rindu dengan Sang Pencipta

Hanya sekedar kertas tau bahwa tinta butuh ia, agar semua mampu memahami kata.
Aku juga ingin kata memahamiku, agar semua yang ku ungkap menjadi renyah di santap siapapun yang membacanya.
Tengah mengeja aroma yang tepat untuk ku deraikan satu rasa.
Sepi senyap, menyelusup ke ulu panorama kehidupan.
Namun, pelitaku redup.... kini tak begitu kecapaian untuk mampuku deraikan nya.
Padahal ia hal yang sepele.
Yakni tentang jalan menuju wajah Sang Penciptanya.
Perihal hati nan lemah, akal yang dangkal, ilmu begitu terbatas, apalagi iman tak layaknya para Nabi.
sesering mungkin jatuh itu merayap-rayap dinding untuk bangkit.
Harap-harap dapat jua tiba di puncak syurga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar