Sabtu, 09 Maret 2019

Kebersamaan

Kita hanya manusia biasa. Selamanya tetap dalam kekurangan masing-masing. Tapi kita bisa belajar untuk terus saling mengisi. Saling mengisi kekurangan tanpa ada tunjuk menghakimi. Sehingga kita mampu terus bertumbuh bersama dengan rela berkorban lebih satu sama lain untuk capaian bersama. Tidak ada ada lagi impian kamu, impian aku, semua telah menjadi impian kita. Mari kita jadikan setiap aktivitas sebagai tools untuk meraih keridhaan-Nya. Hal itu menjadikan lelah dan penat utuh hanya karena Nya dan untuk-Nya. Semoga Allah selalu menjadi gardu terdepan tujuan

Senin, 04 Maret 2019

Berjuang

Ada yang tengah berjuang mempertahankan hidup. Berpeluh lelah meniti hari hanya untuk pengganjal perutnya dan keluarga nya. Bersaing dengan sengat mentari, asap pabrik, debu jalanan, dan carut-marut kota.

Ada yang tengah berjuang keras mengejar impiannya. Pagi, siang, malam mengerahkan segenap waktu untuk fokus pada pencapaian yang diharapkan. Tak henti melaju semangat pada setiap rencananya.

Ada yang tengah berjuang melawan rasa sakit. Menikmati hari dengan ancaman berbagai vonis dari dokter. Bayangan maut selalu menyeringai di setiap sudut pikiran. Mencoba menemukan arti hidup pada sisa usia yang terjatahkan.

Ada yang berjuang mempertahankan bahtera rumah tangganya. Belajar meleburkan ego untuk menerima segala perbedaan.

Ada yang tengah berjuang melawan rindu. Kerinduan akan hadirnya si buah hati.

Ada yang tengah berjuang merawat, mendidik, dan membesarkan anak-anak nya. Menyabar-nyabarkan hati dalam emosi yang mendidih sebab ulah yang tak sewajarnya. Agar tak ada penyesalan di hari nanti

Ada yang tengah berjuang berdamai dengan masa lalu. mencoba berani untuk melawan arus demi masa dengan yang masih suci dan indah. Merawat segala luka, membenamkan perasaan yang mengganggu, dan membuang jauh-jauh semua yang membuat dirinya hampa.

Ada yang tengah berjuang dalam tekanan beban psikologis yang menemaninya. Belajar tegar walau menjalani hidup dengan cara yang tak sama dengan orang lain. Belajar menerima takdir dan tak takut untuk mencoba membuka hati agar lebih lapang.

Lalu....
selalu ada yang tengah berjuang menjaga hatinya dengan sebaik-baik keimanan dalam menunggu takdir terbaik dari Rabbnya. Sebab yakin jodoh itu bukan tentang hebatnya kita berjuang mendapatkan tapi soal hebatnya diri meminta pada Allah untuk seseorang yang tepat. Orang baik itu banyak tapi belum tentu jadi jodoh..Tapi yang tepat insya Allah adalah yang terbaik. Walau pada akhirnya kita selalu tahu bahwa perjuangan dalam hidup takkan berhenti sampai pada titik temu. Melainkan titik temu adalah gerbang awal untuk melangkah pada perjuangan yang lebih dahsyat di hari nanti.

Jadi, jangan berhenti berjuang dan tetapkan lingkari diri dengan pikiran positif. Bahwa Allah Maha Baik, pasti semua akan baik-baik saja jika kita menjadi hamba yang taat.
Insya Allah berjuang bersama Allah lebih ringan. Sertakan Allah, lalu biarkan Allah yang mengatur segalanya. Pasti. .. baik....pasti.
..baik. !!!

tersenyum lah wahai para pejuang ^_^

Kamis, 07 Februari 2019

Menyelami Hidup

Untuk menemukan ketenangan jiwa, kadang diri itu mesti mau untuk mendalami dan menyelami hidup lebih dalam. Sebab ia tak ada dipermukaan seperti popularitas, kekayaan, dan kemolekan wajah

Jumat, 30 November 2018

Desember

Desember ini akan menjadi penutup akan semua kenangan dalam 1 kali mengelilingi matahari.

Akhir waktu dalam kisaran tahun yang menjadi gudang terbesar tempat rindu bertumpuk-tumpuk.

Kemudian, hadir sebuah harapan baru pada tahun mendatang. Sebuah harapan yang disusun kembali atas segenap harapan yang pernah layu di waktu sebelumnya.

Desember pun mengajarkan tentang sabar untuk menjumpai penghujung perjalanan.   Penghujung adalah penggenap satu tahun yang selama ini belum hadir, bukan?.

Perlu belajar dari Bumi, betapa sabarnya mengitari matahari untuk menyudahi rindu pada Desember. Bumi sadar bahwa kesabaran sebentuk kepatuhan pada kehendak Tuhan.

Seakan Desember berbisik "Selamat bersabar dalam rindu, semangat menjemput harapan baru di tahun depan, semoga selalu dalam keridhoan Rabb Yang Maha Agung."

Rindu pada Tuan


Ah, masih saja tentang rindu yang kerap menggelitik ini. Biarlah dulu ini jadi tanggung jawab diri sendiri atas hasrat nan hebat tuk jumpa dan bertukar pandang denganmu, Tuan. Seperti pagi yang kuat memburu senja. layaknya senja yang tulus merangkul malam. Begitulah rindu ini yang sengaja dibiarkan sekuatnya dan setulusnya pada Tuan nan disana. Bahkan waktu tak pernah sanggup menghalau rindu walau sedetik. Sebab, kamu adalah labuhan rindu ini selalu, Tuan.

30_11_17 @Bangko
Saat hujan menemani rindu disini

Lalu ternyata rindu pun berbalas, dengan tajuk rasa😊

💓 Rasaku Padamu 💘

Teruntuk nona yg tengah lelap berpalut rindu. Lewat sudah tengah malam, namun mataku masih terjaga membayangkan teduh wajahmu. Hatiku masih hangat karena siraman tulus bait-bait rindumu. Bagaimana aku mampu melawan, habis sudah waktuku memikirkanmu. Ringkih sudah jasadku menantikan hadirmu. Maka....ketika syair rindumu merasuki tubuhku, kontan saja ia berpalun hebat dengan setiap inci tulang dan setiap tetes darahku wahai sulbiku. Tak kuat rasanya menahan buncahan rasa ini. Namun, biarlah waktu yg menjadi pelaksana akan titah Rabb kita. Jika masanya tiba, tak ingin sedetikpun rasanya ku terpisah dengan mu wahai rusukku. Dan untuk saat ini, nikmatilah indahnya mimpimu yg mengalir bersama luapan rindu, karena suatu saat dua aliran rindu itu akan bersatu....berpadu.

~FI~
Dari kota masa depan

Rabu, 28 November 2018

Memaafkan

Salah satu perjuangan melawan ego itu adalah memaafkan. Saat gemuruh benci harus ditenangkan oleh sikap iba. Kita tak pernah tau mengapa harus ada rasa benci, namun yang mesti dijaga adalah rasa empati. Karena tak ada orang yang senang apabila dirinya dibenci dan tak satupun yang mau bila tidak dimaafkan. Mengalah untuk melunakkan ego memang tidak mudah. Seperti jerihnya karbon agar menjadi berlian yang berharga. Begitulah memaafkan jerih tapi sangat mulia.

Senin, 26 November 2018

Kembali Yakin

Selalu lah belajar yakin, bahwa semua akan baik-baik saja. Selama diri itu berprasanga baik, tetap bersabar, dan selalu berserah akan tersibak begitu ajaibnya cara-cara Allah dalam menjaga kita dengan cinta-Nya. Tahu kan? kita hanya butuh menaruh sebenar-benarnya yakin padaNya. Yakin akan hebatnya Allah mengatur semua yang terbaik bagi kehidupan kita, agar lebih dekat dan taat pada-Nya.

Begitu, Nona...yakin aja !