Sepertinya, untuk hari-hari kedepan mau memulai pembahasan yang serius dan agak nekan tulisan yang alay-alay. Walopun suka gatel jugak pengen nulis yang cemgitu. Apalah saya inih hanya manusia biasa, yang banyak alay nyah😂
Memang sudah saatnya membekali diri dengan ilmu, semoga apa yang sempat dibaca, dipahami, dan mencoba menulis nya kembali menjadi suatu remainder ketika Allah izinkan untuk menjalaninya.
Tentang kerumahtanggaan, saya lagi menggiatkan diri untuk belajar jadi Ibu Negara yang baik dan Budiman 😅. Hal pertama yang harus dipelajari adalah terkait manajemen emosi. Sebab ciwi² nih apa-apa pake rasa, kadang kalau kadar dismanorenya akut bisa tambah berantakan emosinya. Pengen belajar meleburkan ego, jadi istri yang taat dalam ketaatan pada Allah dengan tidak menciderai kepemimpinan Mr.Husband nantinya. Juga jauhkan hari-hari dari marah dengan mendamaikan diri sama dzikir, khusunya deket-deket sama Qur'an. Kalau bisa apapun aktifitas bisa nyambil muraja'ah. Biar emosinya stabil..begitu beberapa tipsnya.
Ilmu paling penting lainnya dalam kerumahtanggaan adalah ilmu komunikasi. Ya Allah, ini memang sering banget memicu gesekan. Jadi butuh diskusi dengan bahasa yang santun. Mengingatkan dengan cara yang baik. Menjaga perasaan pasangan sebagaimana kita ingin dijaga perasaannya. Kalau bisa sediakan waktu khusus untuk saling mengevaluasi satu sama lain, biasanya bisa manfaatkan momen saat traveling bersama. Yeee😍😍
Nah, ada hal yang harus saya tekuni banget. Ini tentang Financial Management. Sebagai Ibu Negara yang merangkum tugas bendahara harus disiplin make a financial record. Nyatet dengan rapih pemasukan dan pengeluaran. Pas baca-baca IG story mbak Apik lumayan tersegarkan wawasannya. Memang sebaiknya ada keterbukaan ekonomi bersama pasangan. Kalau diperhatikan dari yang saya baca mah, ada pasangan yang mengamanahkan pengelolaan dana rumah tangga sepenuhnya pada Bu Istri dan ada juga pasangan yang suami memiliki peran mengatur lalu lintas keuangan dengan memberikan kepada Istri sesuai dengan kebutuhannya saja seperti konsumsi domestik dan keperluan istri, lalu sisanya diatur sepenuhnya oleh Pak suami. Nah, ada juga yang duduk bareng dan diatur bersama. Biar lebih terbuka dan saling tahu segala sesuatu yang terjadi pada pundi-pundi keuangan dalam rumah tangga negara mereka.
Saya yang mana?, belum tahu jugak😂. Nanti mau duduk bareng dulu untuk bikin kompensasi mana yang terbaik. Yang jelas harus saling menghargai. Juga mesti ada 'guide' buat jadi alarm pengingat manakala ada pengeluaran yang sifatnya boros atau tidak berfaedah. Terakhir, lagi-lagi butuh audit terkait pengeluaran. Kata mbak Apik ini memang penting pake banget. Sehingga dalam keluarga nanti bener-bener bisa seperti miniatur negara yang rapi dan tertata di manajemennya.
Tentu bagi seorang muslim ada yang lebih utama dari sekedar mengelola keuangan, yakni menyelaraskan pengelolaan keuangan sesuai dengan prinsip Islam. Harus selalu meyakinkan bahwa tidak ada satupun harta yang tidak halal (seperti riba, tolong jauhi sejauh timur dan barat) maupun syubhat dalam keuangan. Selanjutnya, mengeluarkan harta sesuai dengan kebutuhan, tidak menghamburkan dengan boros, mengutamakan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS). Katanya konsep yang baik itu:
Pengeluaran = Penghasilan - Tabungan
Tabungan bisa dimasukkan dua kategori Tabungan akhirat (ZIS) dan tabungan dalam bentuk investasi. Ini dia banget !!! Lagi cari ilmu investasi yang sesuai dengan syariat Islam. Tempat penitipan harta yang berdaya guna dan tetap bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan pada saat yang mendesak.
Ada yang unik juga, kalaupun ada dikasih ujian bokek, don't worry honey 😘. Di episode cemgini bisa jadi Allah lagi ngajarin gimana caranya bersyukur dengan kecukupan, belajar manajemen duit dengan cerdas melalui hidup pas-pasan, bikin kompaksasi sama pasangan makin seru, dan yang jelas kesetiaan pun akan ditantang lebih membara (katanya sih gitu, saya gak tau apapun, wkwkwk). Juga di fase bokek-bokeknya bisa belajar untuk lebih empati karena ngerasain gimana rasanya hidup di roda bawah.
Ini sajalah dulu cuap-cuapnya. Mau lanjutin beberes dulu. Kalau cukup waktu nanti mau review buku banget yang terkait manajemen keluarga. Insya Allah.