Rabu, 12 September 2018

Ingin

Berpihak pada pilihan-Nya lebih membuat sang hati lega.
namun, bila kau masih membatu tuk berpihak pada inginmu maka bisa jadi sang hati akan merasakan sakit.
Kau tahu?, bahwa ada hal yang akan melukaimu dari sekian ingin itu. Yakni takdir terbaik atas doa yang dipanjatkan kepada-Nya.
Benar, takdir terbaik kadang terasa luka diawal yang kau rasa.
Tanpa kau sadari, bahwa luka itu adalah keberpihakan kau pada ingin yang dulu. Lalu takdir terbaik akan disapu waktu tuk mengantikan kulit yang terluka dengan kulit baru yang lebih baik.
Pada akhirnya, setiap orang yang menginginkan akan pasrah pada pemberian yang terbaik bagi kebaikan dirinya.
Kau, masih pada ingin mu?

Random

Hai, apa kabarnya kamu malam ini ?
Barusan aku bercerita pada gemintang malam, ohya pernahkah kau tanya padanya tentang apa yang paling kerap aku utarakan pada gemerlapan bintang di langit itu?
Jika belum...
Mungkin nanti kau akan tahu, saat cahaya bintang yang kau tatap kian menderang dalam kerlipnya ada tersimpan jutaan rindu.
Jangan tanya rindu itu milik siapa.

Kala mentari esok masih ingin tuk menyapaku, ingin sekali aku sampaikan padamu satu hal bahwa kini aku tak lagi peduli tentang indahnya pagi saat mentari menanjaki langit. Namun, aku lebih tertarik dengan siapa aku akan menikmati pagi itu setiap hari.

Aku?
Ingin kamu segera menjadi puzzle cerita yang kurangkai dalam puisi-puisi ku.
Saat malam menyelimuti senja dan bila pagi membuka hari.

Kamu ?
Semoga baik-baik disana yah.
Jangan lupa minum air putih yang cukup.
^_^

Rabu, 05 September 2018

Hey

Hey, kamu...
Aku pamit ya !
Semoga selalu sehat dan bahagia di sana.
Akhirnya, ada yang lelah dalam berjuang dan memilih untuk berhenti.
Bukan karena tak mau lagi mengupayakan, melainkan ada hal yang tak perlu dipaksakan.
Kadang ada pergi yang takkan pernah lagi pulang.
Itu aku !
Aku pamit yah, kamu baik-baik disana.
Aku takkan lagi menjadi yang mengkhawatirkan banyak hal tentang kamu.
Sebab pergi telah menjadi cara terbaik untuk lepas dari keinginan tuk menjaga hari-hari bahagiamu.

Hey...
Kamu anak baik !
Makasih banyak untuk semua tawa dan ilmu yang secara tak sengaja dapat kunikmati.
Kamu, buat aku belajar bersabar menahan diri lebih lama.
Buat aku belajar berdoa lebih syahdu.
Pada ahirnya, aku juga sadar bahwa mencintai yang datang lebih dulu akan utama kebaikannya dari sekedar berjuang menunggu dalam remangnya harapan pada seseorang yang belum tentu menjadi takdir dan terbaik bagi kebaikan diri.

Kamu !!!
Jangan berhenti bermimpi untuk menjadi yang punya kualitas terbaik versi dirimu sendiri.
Aku pamit yah...

Senin, 03 September 2018

Q&A

Q: Nanti kalau abis nikah mau ngapain? (Nanya sama diri sendiri)

A:
1. Mau berhenti dari segala ke-alay-an 😂😂. Sebab, mau jadi ibu teladan bagi anak-anak. Mau jadi istri yang dewasa bagi suami.  (Niatnya sih gitu 😅) kita liat aja gimana nantinya.

2. Mau memperbaiki ngafalan Qur'an dan mengupayakan bisa mengamalkan. Sebab, mau jadi bunda para ulama. Huhu

3. Mau jadi istri sholiha yang membahagiakan suami seutuhnya dan selamanya lahir dan batin. Hehe😆 Sebab ridho Allah telah berpindah pada ridho suami. Membahagiakan jadi tools terbaik dalam menjalani ketaatan pada Allah.

4. Mau jadi Bunda yang sholihah buat anak-anak. Sebab peradaban akan dimulai dari madrasah seorang Ibu. Huhu 😥😫

5. Mau belajar terus dan bisa diberi kesempatan untuk mengajarkannya kembali alias jadi pendidik generasi ilmuan muslim peradaban emas. Eaaa😂😉

Masih banyak lagi maunya abis nikah mah😂. Yang jelas mau jadi lebih baik, lebih deket sama Allah dan lebih manfaat,  Ini hanya catatan penting sebagai pengingat jika doa terijabah  oleh takdir.

Sabtu, 01 September 2018

Kepada Tuan, disana

Kepada Tuan, yang masih disimpan takdir....

Kelak,  pagi yang menyemburkan mentari tak lagi menghangatkan diri sendiri tapi telah menjadi sinar benderang kita bersama. Maka  akan ada masa kita akan menghabiskan waktu tuk harapan-harapan baru. Mengabarkan pada langit tentang asa yang akan kita upayakan. Lalu, aku akan menghidangkan secangkir minuman kesukaanmu dengan senyum tulus berbalut cinta. Menemanimu menyelesaikan bacaan-bacaan yang menjadi ladang ilmu bagiku tuk bertumbuh menjadi lebih baik. Langit akan semakin sumringah menatap ikhtiar kita bersama untuk menjadi hamba yang diridhoi oleh Rabb kita.

Kepada Tuan, yang masih disimpan takdir....
Boleh jadi suatu hari, kudapati engkau dalam wajah yang penuh kejenuhan, lipatan pekerjaan yang menumpuk, kelelahan atas aktifitas seharian di kantor dan macet di jalan, atau gangguan dalam kesehatan suatu waktu nantinya. Aku berharap bisa menjadi tempatmu tuk melerai lelah, ruang bagimu mendapat tenang, pelipur semua resah dan penat,  menjadi teman diskusi terbaik bagimu dalam merumuskan solusi dari masalah yang kau hadapi, penopang bagimu untuk berkarya, dan menjadi penghebat bagimu untuk menjadi yang bermanfaat bagi sesama. Semoga kau mau membantuku untuk merealisasinya. Bila kelak masih banyak yang belum dapat kulakukan atas capaian itu, mohon bersabarlah. Aku akan berjuang sekuat imanku untuk bisa menjadi yang kau inginkan.

Catatan Pranikah 2

Pantaskan diri, bukan membuat kriteria level tinggi. Sekiranya ini adalah nasihat yang "ngejleb" banget bagi diri ini. Sebab tak perlu menuntut yang sempurna dan mempersulit keadaan dengan batasan kriteria yang diukur dalam kaca mata penilaian dunia dan makhluk. Bukan kah pada diri ini juga tak luput dari banyak kekurangan dan kelemahan?. Maka wahai diri, luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar dalam memantaskan diri hingga waktu terbaik itu tiba. Apabila ridho Allah yang dituju maka awal dari kemuliaan menjadi manusia saat telah melalui pernikahan nan barakah. Maka bila telah datang pemuda Sholih dengan niat untuk memimpin mu menuju Allah dan syurga-Nya jangan lagi menunda untuk menyegerakan kebaikan bersamanya. Semakin banyak ingin, kriteria, dan syarat hanya ladang untuk memanen kekecewaan. Dalam rumah tangga bukan tentang senang-senang kan? Tapi tentang berjuang saling membahagiakan ditengah banyak kekurangan yang dimiliki.

Maka utamakanlah kebaikan agama dan keluhuran akhlak dalam memilih dan menaruhnya dalam kriteria. Kedua itu adalah muara dari keberkahan dalam pernikahan, sebab kebersamaan dalam bingkai ibadah yang berlandaskan visi pertemuan di Syurga akan membujuk cinta dari langit tuk bersemayam di rumah tangga yang dibina.

Sangat perhatikanlah dengan cermat terkait kebaikan agama calon pasangan, sehingga pernikahan yang dibina tidak sebatas mencapai impian di dunia tapi juga tentang harapan kebahagian sejati bersama hingga ke taman Syurga. Maka, prioritaskan  dia yang hatinya dekat dengan Allah. Dengan itulah dia akan menggenggam tanganmu menuju jalan cahaya dan ruang kedaiaman iman. Bukankan pernikahan adalah sarana untuk saling memperkokoh iman?. Bersama keimanan terbaik pasangan hidup itu kelak dia akan menggodamu untuk bersujud bersama dikeheningan malam dengan hati penuh ketundukan dan kerinduan tuk menjumpai Rabbnya.

Catatan Pranikah 1

Sepenuhnya aku menyadari bahwa bahtera rumah tangga adalah sebuah program kehidupan yang kompleks. Kita butuh pasangan jiwa yang akan menjadi partner terbaik, seorang yang berani tuk  saling membersamai melewati jejal proses yang memayahkan nantinya. Bukan hanya tentang membawa diri pada kesuksesan, melainkan tetap mennguatkan dalam perjalanan saat jatuh bangun dalam berjuang. Bukan hanya memberi dukungan materi, melainkan juga menumbuhkan diri dalam khazanah ilmu yang akan menuntun diri kepada kebenaran. Jelas pasangan hidup tidak tentang kesempurnaan, melainkan perihal saling menyempurnakan dengan penuh rasa cinta.

Menjadi genap adalah amanah untuk saling menjadi tempat bertenang  saat  gelisah,  bersinergi untuk saling menyabarkan bila dalam kesulitan, bersama belajar mensyukuri apa yang dimiliki dengan mengutamakan ketaatan pada Allah.

Belajar dari teladan Bunda Khadijah Ra yang menjadi pendukung kesuksesan Rasulullah Muhammad Saw. Karakteristik yang membuat Khadijah Ra menjadi pasangan yang tak terlupakan bagi sang Nabi adalah karakter penuh kesadaran dari sang Istri untuk mendukung suaminya. Kesadaran untuk setia menyimak keluh kesah problem yang dihadapi suami, kesadaran untuk sabar dalam upaya menyelesaikan hal-hal domestik rumah tangga tanpa mengganggu ketenangan sang suami dalam menuntaskan pekerjaannya, serta kesadaran dalam menciptakan suasana yang hangat dan nyaman bagi suami untuk semakin bertumbuh menjadi lebih baik.

Kelak bila telah sepakat untuk menuntaskan impian bersama. Maka semua cerita getir akan muncul sebab perjalanan tuk mencapai impian bersama pasangan hidup adalah upaya keikhlasan saling memahami satu sama lain. Pengertian dari pasangan disaat berjuang merobohkan ego masing-masing karena perbedaan yang ada.  Belajar agar mampu mengalah dan berkompromi untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan damai. Serta pengertian tuk saling meruangkan tempat sendiri bagi pasangan untuk ia menemukan ketenangan jiwanya dan berkarya.

Kesamaan visi dan misi bersama pasangan hidup melumas licin jalan mereleasisikan impian bersama. Untuk visi yang dicapai maka akan tumbuh sikap rela berlelah-lelah tuk mendukung capaian cita dari pasangan jiwa dan rela memberikan segenap jiwa dan raga untuk menopang kehidupan yang terbaik bagi pasangan hidup. Pasangan terbaik adalah yang memberikan cinta terbaik, membawa pada sesuatu yang baik dan menjadikan diri lebih baik.