Adakalanya menjadi terasing memudahkan kita untuk mencapai tujuan.
Saat tak lagi kau hiraukan penilaian makhluk.
Saat tak lagi kau gubris cacian dan hinaan.
Saat tak lagi kau idamkan pujian dan eluan dari manusia.
Saat tuju mu pada Satu.
Minggu, 01 April 2018
Saat
Nona Ittaqillah
Nona...itaqillah
Lalu kilas balik, apa yang sudah kamu persiapkan untuk bertemu Allah?
Nona...itaqillah
Bila Allah kau lupakan, maka pasti kau akan lupa diri. Berkejaranlah dengan amalan perindu Syurga sayang dan berlomba-lomba lah dengan taubat para pendosa.
Faghfirlana
Ya Allah...faghfirlana
Semoga selepas ini bisa bener-bener bisa menyirami akhlak dengan Qur'an. Huhu...
Hafalan itu bukan di otak tapi di hati. Nyatanya selama ini bertengger baru di otak dan belum meresap hingga ke hati. Ya Rabb faghfirlana...
Ah...hati ini mah tak ada yang mampu menjaga konsistensi akan iman. Makanya hafalan gak ada progres pada akhlak. Ya Rabb faghfirlana...
Entah lah, jalan kembali itu selalu begini... terus membuat diri malu pulang pada-Nya. Tapi mau pulang kemana lagi ya Allah? Tetap akan mendekati Mu sehina apapun diri ini. Tetap pada harapan dapat bertemu dengan Mu ya Rabb.
Faghfirlana warhamna
Anta khoyrorRahimin
Jaga
Jaga semangat mu nona. Jangan biarkan kelalaian mengintai dan menggerogoti waktu mu.
Jaga iman mu nona..jangan biarkan maksiat mengelabuhi pandangan hatimu dari akhirat.
Jaga istighfar mu nona..jangan sampai amalan membuat mu terlena akan dosa-dosa yang telah menggunung.
Jaga Allah nona.
Jaga Allah...
Pasti Allah jaga kamu, jaga semangatmu, jaga iman mu, dan jaga kamu dari segala yang menelantarkan mu di dunia dan akhirat.
Kekacauan
Banyak kekacauan yang memang diciptakan sendiri. Entah mengapa menyadarkan diri sendiri itu masih menjadi perang besar yang tiap hari berkecamuk. Tentang impian, tentang ingin, tentang harapan, tentang masa depan, tentang kontribusi, dan tentang amalan di dunia ini. Sering bergerombolan datang pada satu pintu. Membuat diri sadar sekaligus kacau. Rumit untuk memilah dan memisahkan prioritas.
Keputusan
Siang itu pak suami mengurung diri di bilik dan tak ingin diganggu.
"Pak, ini makan" Bu istri menghampiri dengan senyum terbaik sambil menyodorkan makanan kesukaan suaminya.
Pak suami menatap buk istri dan berujar "Aku sudah salah langkah"
Bu istri membalikkan badan pak suami.
"Aku yakin kamu sudah memutuskan dengan baik. Tenanglah aku selalu ada kemana pun kamu ingin bawa dan tetap setia mendampingi jadi apapun kamu nanti. Aku akan suport apapun yang sudah kamu putuskan. Karena aku percaya kamu sudah menetapkan yang terbaik" Bu istri meneguhkan rasa percaya Pak suami.
-End
Kala
Kala memandang mu jadi candu. Sebab rindu memangkas habis sang waktu.
Padamu biru nan bertahta menkanfas langit. Tetaplah seindah titah-Nya. Buat aku mampu menyimpul senyum.
Bila gemawan berarak menyaput biru mu. Biarkan hati rehat tuk mengagumimu. Bernafas dalam khidmatnya teduh. Perjalanan harus masih ditempuh hingga kaki melepuh.
Germawan berarak menyaput langit. Biru masih mentahtai indahnya paduan ufuk. Bersanding manja dengan rimbunnya pepohonan nan meruangkan celah mentari senja terbias di perairan. Siluet keemasan membayang syahdu di tataran danau. Kau tahu aku masih menginginkan keindahan ini ada lagi esok tapi itu mustahil. Tak ada kesempatan dua kali.... waktu telah membabat habis momen ini. Tapi kenangan masih tersisa disini. Pada hati nan mengagumi.