Rabu, 08 Juli 2015

Bercerita

Kemarin hingga hari ini kita sedang menulis cerita.
Cerita biasa saja atau mungkin juga luar biasa.
Sebagian dari kita sibuk mengisi ceritanya dengan kisah romantisme cinta dan angan-angan kosong.
Sebagian yang lain sibuk mengisi ceritanya dengan perjuangan dan tentang memperjuangkan kehidupannya.

Adakalanya kita sering  menuntut orang lain untuk sejalan dengan pikiran dan suasana hati kita.
Adakalanya kita menuntut takdir untuk sesuai dengan cerita yang ingin kita jalani.
Namun , hidup ini tidak seperti itu.
Hidup ini seperti taman bermain anak-anak.
Penuh senda gurau lagi sebentar saja.
Kita tidak dapat memastikan dengan siapa kita cocok untuk bermain dan memainkan kehidupan ini.
Kita tak dapat mengetahui dengan tepat siapakah gerangan yang menjadi teman bersenda gurau.
Karena petunjuk terbaik untuk menyelesaikan cerita kita adalah Firman Tuhan.
Disana kita bisa banyak tau mana yang cocok dan mana yang tepat.
Agar kita tidak berasumsi lain saat mereka tidak menyetujui apa yang ada dalam hati dan pikiran kita saat ini.

hari ini Kita sedang menulis seluruh dongeng nyata.
Di usia ini, di masa ini.
Cerita itu sedang berjalan dan kelak bisa menjadi pembelajaran. Tergantung bagaimana kita menjalani hari ini.

Maka, di hari yang baik ini kita akan sama-sama belajar untuk melihat dari sudut pandang yang baru.
Sudut pandang yang membuat segala bentuk masalah hidup yang kita hadapi sebagai media refeklesi, media untuk kita berkaca tentang diri kita sendiri.
Sehingga kita bisa leluasa bercerita.
Bercerita dari sudut pandang yang jernih.
Bukan lagi menceritakan mengapa mereka melupakan kita, namun mengapa kita bisa dilupakan mereka.
Bukan lagi menceritakan mengapa mereka mengabaikan kita, namun mengapa kita bisa diabaikan mereka.
Bukan lagi menceritakan mengapa mereka meninggalkan kita, namun mengapa kita bisa ditinggalkan mereka.
Lalu tentang banyak hal lainnya.

Mungkin tugas kita membuat cerita hidup yang baik.
Sehingga saat pertanyaan-pertanyaan kecil dari mulut anak-cucu kita nanti menanyakan masa muda kita, kita tidak perlu menyembunyikan rasa malu atas segala cerita di masa muda, masa kita hari ini.
Kemudian kita akan belajar dari semua hal yang terjadi dalam hidup kita mulai hari ini.
Hal-hal yang mungkin menyedihkan dan mungkin pula membuat kita marah.
Mulai hari ini, semua itu akan menjadi wahana kita untuk berkaca dan membenahi diri.
Semoga menjadi cerita yang diridhoi Tuhan dan disanjung oleh 'penduduk langit'.

Mudah-mudahan kita bergerak menjadi yang lebih baik, tidak hanya untuk diri kita sendiri.
Juga untuk orang-orang yang dekat dan akan didekatkan kepada kita nantinya.
Kita akan bergerak dan mengalami perpindahan.
Perpindahan yang akan mengubah jalan cerita kita di masa depan, takdir yang dipilihkan hari ini pasti akan menggema hingga tua nanti.
Menjadi cerita yang diwariskan.
Kita jangan berhenti bercerita, jangan berhenti menulis.
Teruskanlah perjuangan itu dan leraikan dalam rentetan cerita- cerita.

©ningsi_afj

#perjalanan_untuk_sebuah_mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar