Aku tak mampu bertanya pada malam, kala fajar mulai mengintip hari. Meringkuk kaku dalam keheningan, merindu pasrah dengan rangkaian kata-kata.
Aku bungkam tuk menyapa cahaya rembulan, sebab gemawan telah beringsut menyulam tubuhnya.. Hanya termangu menatap langit dengan penuh harapan tuk diterpa kembali cahayanya.
Aku sungkan tuk bersuling dengan gemintang, sebab cawanku getas dengan sinarnya. Ingin benar mampu kuat menikmati canda bersama.
Namun apalah daku...
Menyeka tawa pun terbata.
Banyak jelaga yang menyuramkan sukma.
Hampir tunggang langgang menepis perih.
Kebutuhan angin utara jadi membuncah.
Sejenak pun jadi tuk sejuk kan nestapa.
Dingin pun hilang terganti semi.
Bermekaran hikmah atas cucuran ujian.
Menunggu kepastian hari nan jadi.
Allah.....
Untuk Perjalanan yang Kau ridhoi.
disini terus terpaku pada hasrat tuk bertemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar