Selasa, 01 Oktober 2013

langkah kaki itu semakin menderu. derapnya seakaan menghunjam hingga ke akar bumi. energi bahagia menjadi tumpah ruah kesekujur organ tubuh bukan hanya kaki, tangannya pun ikut mendayung-dayung riang. dengan sandal kulit yang baru semalam dibuat oleh bapak, Ia tapaki jalan-jalan berkerikil tanpa peduli kalau nanti sandal itu bisa putus jika digunakan terlalu kasar. Seragam merah putih lusuh hasil pemberian dari Pak Haji Marwan kini menghiasi tubuhnya yang ringkih, dekil, dan kecil. Rambut anak itu tidak seperti sudah disisir apalagi diberi minyak rambut, kusut dan kering tapi lurus. Jauh dibelakang ada sosok laki-laki renta yang tergopoh-gopoh mengikuti anak kecil yang setengah berlari itu. Sang surya pun mengintip kelakuan anak kecil itu sembari menjilat-jilat kulitnya dengan sinar pagi yang hangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar